Erdogan Kecam Penyetujuan RUU Status Muslim Austria
Presiden Recep Tayyip Erdogan pada hari Sabtu (1/3/2015) mengecam keras tindakan Austria yang telah menyetujui RUU kontroversial yang merevisi status Muslim di negara Eropa. Ungkapan itu Erdogan nyatakan saat sebelum keberangkatannya ke Arab Saudi untuk kunjungan resmi. Erdogan berbicara di pusat kongres Halic di Istanbul.
Ia merujuk pada insiden Islamofobia baru-baru ini, yang bias terhadap umat Islam di Barat, terutama Eropa. “Insiden telah menimbulkan persepsi yang berbeda. Kita harus menghentikan bias tersebut,” demikian Erdogan.
“Kami ingin Turki baru, dengan konstitusi baru, dan sistem presidensial mampu membela hak-hak saudara-saudara kita, yang tinggal di negara-negara ini, lebih efektif.”
Islam telah menjadi agama resmi di Austria sejak 1912. Hukum Islam, yang dikenal sebagai “Islam Gesetz,” diperkenalkan oleh kaisar terakhir Austria, Franz Josef, setelah Kekaisaran Austro-Hungaria dianeksasi Bosnia-Herzegovina. Hukum baru Austria ini dinilai merugikan pihak Muslim. Demikian Worldbulletin. (smber: islampos)
Naskah Terkait Sebelumnya :
Indeks Kabar
- Cak Nun Tidak Kaget Istilah “NU Cabang Nasrani’, Apa Maksudnya?
- Menag: Tiga Parameter Jadi Tuan Rumah MTQ Nasional
- Menag: 2018, Kerukunan Antarumat Beragama Terjaga Baik
- 2016 ‘Tahun Berdarah’ untuk Anak-Anak Palestina di Tepi Barat
- Sekolah Islam Pertama di Darwin akan Abadikan Nama Makassar
- Ratusan Mualaf Subussalam Dibina
- Laporan: 3.500 Pengungsi Ditahan dalam Kondisi Buruk di Inggris
- 'BPJS Syariah Segera Diluncurkan'
- Kemenag Susun Kode Etik Siaran Dakwah di Media Elektronik
- Zionis-‘Israel’ Robohkan Rumah Warga Palestina di Baitul Maqdis
-
Indeks Terbaru
- Lebih dari 16.000 Madrasah di Uttar Pradesh India Ditutup
- Selamat Idul Fitri 1445 H, Mohon Maaf Lahir-Batin
- Baznas Tolak Bantuan Palestina dari McDonald’s Indonesia
- Malam Lailatul Qadar, Malaikat Berhamburan ke Bumi
- Puasa Ramadhan Menghapus Dosa
- Paksa Muslimah Lepas Hijab saat Mugshot, Kepolisian New York Ganti Rugi Rp 278 Miliar
- Dari Martina Menjadi Maryam, Mualaf Jerman Bersyahadat di Dubai
- Al Shifa, Rumah Sakit Terbesar di Gaza Dihabisi Militer Zionis
- Tiga Macam Mukjizat Alquran
- Prof Maurice, Ilmuwan Prancis yang Jadi Mualaf Gara-Gara Jasad Firaun
Leave a Reply