Orang Tua Atheis, Maria Pilih Jadi Muslim

Nama saya Maria. Saya masuk Islam satu tahun yang lalu. Saya dari Boulder, Colorado. Saya lahir dan bersekolah sejak kecil di sini.

Kedua orang tua saya berasal dari Afrika Selatan. Mereka berimigrasi di sini. Mereka berdua atheis, sehingga mereka tidak benar-benar percaya pada Tuhan. Saya memiliki satu saudara, ia belajar musik di Universitas Colorado. Dia Katolik.

Sebelum saya menjadi mualaf, saya tidak benar-benar percaya pada Tuhan dan tidak memiliki iman, saya kira Anda bisa mengatakan jika saya dibesarkan dari orang tua yang saya anut, atheis.

Sebelumnya, saya tidak benar-benar melihat agama sebagai hal yang baik. Saya pikir itu adalah sesuatu yang seringkali menyebabkan banyak masalah, seperti perang dunia dan hal-hal lainnya. Aku memandangnya sebagai hal yang negatif.

Seperti disarikan dari onislam pada Jumat (6/5/2015) Maria menuturkan kisahnya menjadi seorang muallaf. Berikut ceritanya.

Menemukan Islam

Saya kira saya pertama kali belajar tentang Islam sekitar 2 atau 3 tahun yang lalu. Saya bertemu dengan priaPakistan, dan itu adalah pertama kalinya saya mengenal Islam.

Pria asal Pakistan ini yang akhirnya menjadi tunangan saya. Awalnya saya tidak berpikir tentang dia karena seorang Muslim, saya hanya berpikir ia seperti orang yang benar-benar mulia dan baik hati. Dia adalah salah satu dari orang-orang terbaik yang pernah saya tahu. Dia tidak pernah bermaksud apapun terhadap siapa pun bahkan jika ia tidak menyukainya.

Saya rasa ketika berpikir tentang dia, saya tidak berpikir tentang kualitas-kualitasnya karena Islam. Tapi semakin saya memikirkannya semakin saya menyadari bahwa mungkin hal-hal yang baik tentang dia adalah karena Islam.

Pada suatu waktu, tunangan saya itu pergi ke sekolah di Arizona mengemudi dari Boulder ke Arizona untuk datang dan mengunjungi saya, dan dia benar-benar tewas dalam kecelakaan mobil. Dan itu adalah pengalaman pertama saya dengan kematian, dan itulah yang benar-benar mengilhami saya untuk melihat lebih dalam tentang Islam.

Setelah dua bulan kematian tunangan saya, saya-pun membeli salinan Quran dalam bahasa Inggris dan mulai membaca, saya juga membaca banyak buku, dan berbicara dengan banyak orang. (sumber: islampos)


Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

You may use these HTML tags and attributes: <a href="" title=""> <abbr title=""> <acronym title=""> <b> <blockquote cite=""> <cite> <code> <del datetime=""> <em> <i> <q cite=""> <s> <strike> <strong>