Hakim Vonis Dua Dai Mentawai Bebas Murni
Dai Mentawai Farhan Muhammad (kanan) dan daiyah Mayarni Mzen saat berada Farhan Muhammad alias Ramses Saogo dan Maya M Zein akhirnya menghirup udara bebas. Majelis Hakim memvonis bebas murni Farhan dan Maya dalam persidangan di Pengadilan Negeri (PN) Padang, Sumatera Barat, Rabu (11/03/2015).
“Setelah melalui pertimbangan dan mendengarkan keterangan saksi-saksi di persidangan, kami putuskan kedua terdakwa dinyatakan tidak bersalah dan dibebaskan secara murni dari seluruh tuntuan,” kata Ketua Majelis Hakim Siswatmono Radiantoro, yang didampingi hakim anggota Dinahayati Sofyan dan M. S Giri Basuki.
Ketukan palu Ketua Majelis Hakim itu lantas disambut takbir Allahu Akbar berulang kali oleh para pengunjung sidang .
Vonis bebas hakim ini berbanding terbalik dengan tuntutan Jaksa Penuntut Umum (JPU) sebelumnya yang menuntut terdakwa Farhan selama satu tahun enam bulan dan terdakwa Maya dengan hukuman satu tahun penjara.
Usia keputusan hakim, Farhan dan Maya tampak meneteskan air saat menyalami majelis hakim.
Fauzi Novaldi, SH, salah satu tim Kuasa Hukum Farhan dan Maya kepada hidayatullah.com menyatakan, “Intinya, kita menyambut baik dan berterima kasih atas putusan majelis hakim ini. Keadilan dan kepastian hukum telah berpihak kepada kebenaran. Allahu Akbar,” ucap Fauzi.
Namun perjuangan belum berhenti sampai di situ. Menurut Fauzi, tim kuasa hukum Farhan dan Maya akan melakukan langkah-langkah hukum, seperti melaporkan sejumlah pihak dengan fakta bukti putusan untuk mencari keadilan.
“Saatnya kita masuk ke tahap dua paska pembelaan yang telah kita lakukan di Pengadilan Negeri Padang. Selanjutnya, kita akan memperkarakan dan mengajukan gugatan praperadilan rehabilitasi kepada penyidik Polresta Padang dan Jaksa Penuntut Umum. Melaporkan Kapolresta Padang, Kasat Reskrim, saksi pelapor dari intelkam, penyidik Polresta Padang ke Propam Polda Sumbar,” sebutnya.
Selain itu, lanjut Fauzi, mereka juga akan melaporkan penuntut umum ke Aswas Kejati Sumbar dan Komisi Kejaksaan atas pelanggaran kode etik.
“Kita juga akan melaporkan oknum pejabat Pemkab Mentawai yang saat penangkapan terlibat aktif dengan penyidik untuk mendudukkan perkara ini,” beber Fauzi lagi.
Dalam kasus ini, lanjutnya, banyak berkas yang bocor. Seperti adanya tuduhan mengajarkan kepada anak-anak mengenai pelajaran shalat. Buku yang dituduhkan itu yang harus dibawa ke persidangan dibawa sebagai alat bukti, nyatanya tidak ada.
“Fakta membujuk, mempengaruhi anak-anak, tidak terbukti di persidangan. Yang meminta terdakwa Farhan dan Maya untuk datang ke Mentawai adalah orangtua korban sendiri melalui Kepala Dusun,” kata Fauzi Novaldi.
Kendati demikian, atas nama tim kuasa hukum terdakwa, Fauzi Novaldi mengaku tetap menghormati proses hukum, dan mengucapkan rasa terimakasihnya kepada majelis hakim yang telah memberikan putusan bebas ini. (sumber: hidayatullah)
Naskah Terkait Sebelumnya :
- Andy: Jadi Muslim, Seperti Kupu-kupu yang Bebas
- Lukmanul Hakim: UU JPH Intervensi Kewenangan Komisi Fatwa
- Pengadilan China Jatuhkan Vonis Berat kepada 39 Warga Muslim Turkistan Timur
- Pimpinan Gereja Jehovah’s Witnesses Divonis Bersalah atas 8 Kejahatan Seksual
- Sebanyak 112 Warga Mentawai Bersyahadat Massal
Indeks Kabar
- Intelektual Muda Indonesia Teliti Islam di Jerman
- Pebasket Muslimah Amerika Ini Gugat FIBA Cabut Larang Jilbab
- Amien Rais: Terhadap Pemimpin Dzalim, Kita Lawan!
- Penjelasan PBNU Soal Gus Yahya Staquf ke Israel
- Kelompok Kedua Muslim Rohingnya Terdampar di Perlis Malaysia
- 7 Pekan Berjalan Tanpa Makanan, Banyak Pengungsi Afrika Tengah Meninggal
- Masjid Pertama Inggris Dibangun di Liverpool
- Muslim Amerika Lawan Islamofobia melalui Humor
- Gafatar Mengaku Keluar dari Islam, MUI Menduga itu Modus
- Gaya Hidup Halal Bukan Islamisasi
-
Indeks Terbaru
- China Tangkapi Warga Muslim Hui yang Tolak Penghancuran Masjid
- Dari Benci Jadi Cinta Islam
- OKI Adakan Pertemuan Darurat Membahas Sudan, Militer Setuju Gencatan Senjata Seminggu
- Yusuf Masuk Islam Setelah Temukan Alquran di Stadion Old Trafford
- Pelaku Penembakan Kantor MUI Tewas, Sebelumnya Incar Ketua Umum dan Mengaku Nabi
- Viral Video Protes Suara Bising di Masjid, Kakek Australia Ini Malah Masuk Islam
- Pelaku Penembakan Kantor MUI Tewas, Sebelumnya Incar Ketua Umum dan Mengaku Nabi
- Mualaf Fano, Dulu Benci dan Caci Maki Adzan Tapi Kini Malah Merindukan Kemerduannya
- Kantor MUI Ditembak, Sejumlah Staf Jadi Korban
- Terpikat Makna 2 Surat Alquran, Mualaf Nathalia: Saya Temukan Konsistensi dalam Islam
Leave a Reply