Akhirnya Guru di Jerman Boleh Gunakan Kerudung
Pengadilan Tinggi Jerman akhirnya memutuskan larangan menggunakan kerudung (jilbab) bagi guru-guru di sekolah negeri sebagai tidak konstitusional.
Larangan yang pernah diberlakukan pada tahun 2004 itu dianggap melanggar kebebasan beragama.
Dikutip BBC, gugatan banding ini diajukan oleh dua guru perempuan Islam yang sebelumnya terpaksa menggunakan penutup kepala alternatif.
Namun dalam keputusan HAri Jumat 13 Maret 2015 ini, pengadilan menyatakan sekolah-sekolah kini harus memperlihatkan ‘bukan hanya secara abstrak namun juga risiko yang jelas’ sebagai alasan larangan penggunaan kerudung.
Alasan larangan tersebut adalah kerudung (jilbab) bisa menyebabkan gangguan di ruang kelas dan menimbulkan pertanyaan tentang netralitas guru.
Namun lambang-lambang Kristen tidak termasuk dalam larangan yang diterapkan tahun 2004.
Keputusan pengadilan juga menyebutkan bahwa pengecualian atas ‘tradisi dan nilai budaya Kristen dan Barat’ dari larangan adalah diskriminatif.
Dalam pernyataannya, Pengadilan Konstitusi Federal menyebutkan larangan atas ekspersi beragama yang didasarkan pada ‘penampilan pendidik’ tidak sejalan dengan kebebasan beragama.
Walau gugatan banding diajukan di negara bagian North Rhine-Westphalia namun keputusan pengadilan tinggi ini mengikat negara-negara bagian lain yang memberlakukan larangan serupa. (sumber: hidayatullah/bbc)
Indeks Kabar
- Beberapa Warga Negara Eropa Ini Jadi Mualaf Demi Bela Masjid
- Misionaris Gencar Beraksi, Masyarakat Gunung Lawu Rentan Pemurtadan
- Sidang Perdana Gugatan Pilpres, Ketua MK Bilang “Kami Hanya Takut kepada Allah”
- Ketum Muhammadiyah: Jangan Sembarangan Sebut Radikal
- Di Bekas Gereja, Masjid Didsbury Berdiri
- JK Resmikan Sekolah dan Masjid Ramah Gempa di NTB
- India Anggap Jutaan Muslim Imigran Ilegal
- Israel Mulai Bangun Penghalang Laut di Sepanjang Perbatasan Laut Gaza
- Ustaz Somad: Umat Islam Jangan Cuek dengan Politik
- Prof. Shalih bin Abdullah Asy-Syatsri: Pentingnya Umat Islam Pelajari Bahasa Arab
-
Indeks Terbaru
- Jerman Kritik Netanyahu Terkait Peta Timur Tengah tanpa Palestina
- Heboh Xi Jinping Buat Al-Quran Versi China, Seperti Apa?
- Seorang Ibu Tunaikan Nazar Jalan Kaki Lamongan – Tuban setelah Anaknya Tuntas Hafal Al-Quran
- Menemukan Kedamaian Dalam Islam
- Dahulu Anti-Islam, Politikus Belanda Ini Temukan Hidayah
- Masjid di Siprus Yunani Diserang Bom Molotov Disertai Vandalisme: Islam tidak Diterima
- 24 Jam Sebelum Meninggal, Anthony Jadi Mualaf
- Pengadilan Turki Perintahkan Tangkap Rasmus Paludan, Pembakar Al-Quran di Swedia
- Georgette Lepaulle Bersyahadat di Usia Tua
- Uni Eropa Tegaskan Pembakaran Alquran tidak Memiliki Tempat di Eropa
Leave a Reply