Film “Aku, Kau & KUA” Ajarkan Pemuda Bahwa Dalam Islam Tidak Ada Pacaran
Semua pasangan di dunia ini adalah takdir-Nya. Tak ada yang bisa mengubah kebesaran-Nya. Walaupun begitu, berusaha mencari yang terbaik tetap boleh, tentunya terbaik di hadapan Allah. Tapi untuk tujuan itu bukan hal mudah, apalagi dengan cara sembarang, sampai-sampai melanggar syariat Allah, seperti yang sering kita lihat sekarang (mereka yang berpacaran). Mereka menghalalkan segala cara untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan dan melupakan takdir-Nya. Dan film “Aku, Kau & KUA” muncul seakan memberi pelajaran kepada kita (khususnya kaum muda-mudi) bahwa dalam Islam tidak ada pacaran.
Film karya MONTY TIWA ini, benar-benar mengajarkan kepada kita bagaimana cara berhubungan dengan wanita yang benar dan sesuai ajaran islam. Tentunya ini hadir setelah melihat keadaan muslim yang sudah tidak memperdulikan batasan antara kaum adam dan hawa. Mereka seperti lupa akan larangan Allah berkhalwat dengan lawan jenis bukan muhrim. Menganggap pacaran itu hal sepele dan justru menganggap itu ajang perkenalan lebih dalam menuju jenjang pernikahan.
Sekarang akal-akalan itu sudah menjadi barang pasaran bagi mereka yang diperbudak oleh hawa nafsunya. Alasan itu dijadikannya solusi untuk menjaga cemewewnya (pacar) dari kejaran lelaki lain. Padahal sebelum janur kuning menancap di depan rumah si doi perempuan itu bukan hak siapa-siapa kecuali orang tuanya. Karena kebersamaan selama bertahun-tahun dengan status pacaran akan dikalahkan dengan akad nikah yang hanya beberapa menit saja. Begitulah film ini menyampaikan kepada kita bahwa solusi dari semua ini bukan “pacaran” tapi solusinya adalah “menikah”.
Selain itu, dalm film ini juga membeberkan bagaimana kriteria calon pasangan menurut islam. Bukan harta, tahta, keturunan atau jabatan. Karena kebahagiaan tidak semerta-merta di dapatkan dari itu semua. Bahkan terkadang itu membuat susis dalam keluarga atau suami sieun istri. Padahal suamilah yang seharusnya memimpin sebuah keluarga bukan sebaliknya.
Karenanya, dalam menentukan sang pendamping hidup tidak cukup jika hanya dilihat dari sisi tadi saja. Seperti Rasulullah pernah bersabda “Wanita dinikahi karena empat perkara. Pertama hartanya, kedua kedudukan statusnya, ketiga karena kecantikannya, keempat karena agamanya. Maka carilah wanita yang beragama Islam engkau akan beruntung”. Dengan begini jelas yang harus diutamakan adalah agamanya, karena mencari pasangan dalam menikah adalah langkah awal dalam membina sebuah rumah tangga.
Oleh karena itu, seharusnya ini memberikan motivasi bagi mereka yang mengharapkan pendamping hidup yang baik untuk memperbaiki dirinya. Karena pasangan yang baik akan mencari yang baik pula demi menghindarkan dirinya dari hal-hal yang tidak baik. Dan jika keduanya baik maka akan hidup dalam satu tujuan menuju kebaikan.
Salah satunya adalah berhijab bagi kaum hawa. Begitu pula amanat yang bisa kita ambil dari film berdurasi 1 jam 40 menit ini. Tapi jangan sampai niat berhijab itu hanya semata untuk mendapatkan jodoh. karena itu akan menjadikan kita kecewa dan akhirnya melepas hijab lagi ketika belum segera mendapatkannya. Justru ketika tetap menjaga hijab maka itulah yang Allah syariatkan. Dan akhirnya jodoh itu akan datang karena Takdir-Nya, seperti di filmnya.
Film seperti ini harus lebih diperbanyak lagi, bukan berarti kita nonton terus sampai lupa ibadah juga. Maksudnya untuk memberikan perlawanan terhadap banyaknya film-film yang merusak pola pikir pemuda sekarang. Berpegangan tangan, jalan bersama, berpacaran seakan biasa karena film yang tidak mendidik itu, padahal jika melihat film ini (AKU, KAU dan KUA) obat galau buat para pemuda itu menikah.
Akan terlihat lebih keren dan indah jika pemuda-pemuda sekarang seperti dalam film “AKU, KAU dan KUA”, menyatakan cinta bukan untuk berpacaran tapi “will you marry me?”, maukah kau menikah denganku?, atau nikah yuk. Semoga film ini menjadi inspirasi bagi sutradara-sutradara lain untuk berkarya melalui film-film yang lebih mendidik, sehingga agama dan bangsa ini terjaga dari segala hal pelecehan kaum muda. (sumber: dakwatuna.com/
Naskah Terkait Sebelumnya :
- Film Dracula Untold Diskreditkan Pahlawan Islam Muhammad Al Fatih
- KPI Terima 2000 Email Aduan terkait Film King Suleiman
- Masuk Islam, Tokoh Pembuat Film Anti-Islam Janji Buat Film Islami
- Pakar Hukum UI: Kami Tidak Pernah Ajarkan Mahasiswa Nikah Beda Agama
- Tinggalkan Dunia Film, Aktris India Pilih Masuk Islam dan Kenakan Jilbab
Indeks Kabar
- PKS: UU Anti Kejahatan Seksual Lebih Penting
- Mualaf Center Indonesia Catat Pertumbuhan Mualaf di 2016 Capai 2.491 Orang
- Pakar Neurosains: Wudhu Dapat Redam Rasa Marah
- PM Turki: “Lindungi Masjid Al-Aqsha Merupakan Tugas Ilahi”
- Ini Komentar San Suu Kyi Soal Muslim
- MUI: 60 Aliran Terindikasi Sesat
- Joe Biden Minta Bantuan Muslim untuk Kalahkan Trum
- Kian Banyak Ekspatriat Asing Peluk Islam di UAE
- Prancis Berupaya Tutup Lebih Banyak Masjid
- Paus Fransiskus: Tidak Ada Tuhan Katolik
-
Indeks Terbaru
- Bintang Timnas Kamerun Patrick Mboma Masuk Islam
- Islam Jalan Hijrah Mario Rajasa
- Klaim Sebagai Kuil Hindu, Nasionalis India Ingin Rubah Citra Taj Mahal
- Stevanus Hanzen, Berawal dari Lagu Islami
- Partai Politik India Mempermasalahkan Pengeras Suara Masjid Melantunkan Adzan
- Hiroaki Kawanishi, Mualaf yang Ingin Sebarkan Islam di Jepang
- MUI: Umat Islam Perlu Banyak Kembangkan Bidang Kewirausahaan Muslimah
- Kerendahan Hati Mo Salah Jadi Inspirasi Mualaf Inggris
- Berharap Bahagia Saat ‘Berjumpa’ dengan Allah
- Peter Oudenes: Islam Agama Sempurna
Leave a Reply