Bus Umum di New York Harus Pasang Iklan Muslim Membunuh Yahudi
Seorang hakim memutuskan bahwa bus-bus umum di kota New York harus memasang iklan kontroversial yang menyebutkan Muslim membunuh Yahudi, lapor BBC Rabu (22/4/2015).
Otoritas Transportasi Metropolitan New York (MTA) sebelumnya telah menentang pemasangan iklan tersebut, dengan alasan dapat memicu terorisme dan tindak kekerasan.
Tetapi, hakim John Koeltl menolak argumen tersebut dan mengatakan bahwa iklan dilindungi oleh konstitusi Amerika Serikat, yang mengekalkan prinsip kebebasan berbicara.
Iklan tersebut sudah dan masih terpasang di transportasi-transportasi publik di kota Chicago dan San Francisco. Iklan itu menunjukkan gambar seorang laki-laki dengan tatapan mata mengancam, kepalanya dan wajahnya dibungkus kefiyeh (scarf khas Palestina). Di sampingnya tertulis kutipan yang diambil dari video nasyid Hamas.
Kutipan itu berbunyi, “Kiling Jews is worship that draws us close to Allah” (membunuh Yahudi adalah ibadah yang mendekatkan kita kepada Allah). Selanjutkan iklan itu bertanya, “That’s his Jihad. What’s yours?” (Itu jihad dia, apa jihadmu?).
Hakim Koeltl mengatakan bahwa dia peduli dengan masalah keamanan, tetapi MTA telah menganggap enteng toleransi yang dimiliki warga kota New York dan terlalu berlebih-lebihan dalam memperkirakan dampak iklan tersebut. Dia merujuk pada pemasangan iklan itu di Chicago dan San Francisco yang buktinya tidak menimbulkan dampak negatif apapun pada warga setempat.
Hakim menunda pelaksanaan keputusannya selama 30 hari agar MTA punya kesempatan untuk mempertimbangkan apakah akan mengajukan banding atau tidak.
Juru bicara MTA Adam Lisberg mengatakan pihaknya “kecewa dengan keputusan tersebut dan sedang mempertimbangkan opsi-opsi mereka.”
American Freedom Defense Initiative dimotori oleh blogger dan aktivis Pamela Geller. Kelompok itu dimasukkan dalam daftar kelompok anti-Islam oleh organisasi peduli hak-hak asasi manusia Southern Poverty Law Center. (sumber: hidayatullah)
Naskah Terkait Sebelumnya :
Indeks Kabar
- Dr. Qaradawi: Hanya Perlawanan Yang Mampu Bebaskan Al-Aqsha
- Permadi Pernah Dipenjara atas Kasus Penistaan Agama: Ahok Harus Ditahan Juga!
- Raja Arab Saudi Mangkat
- Masjid di Yerusalem Timur Jadi Sasaran Vandalisme
- Buat Petisi, Persis Tuntut Cabut Nobel Perdamaian Aung San Suu Kyi
- Pimpinan Gereja Jehovah’s Witnesses Divonis Bersalah atas 8 Kejahatan Seksual
- Jelang Aksi 55, Ketua GNPF Imbau Umat Jaga Keamanan, Kebersihan, dan Ketertiban
- Pertahankan Cadar, Dosen Hayati Resmi Dipecat
- Penulis ‘Penghina Islam’ dan Pendukung Bashar Mati Ditembak
- Pria Amerika Dijatuhi Hukuman 20 tahun atas Usaha Membakar Masjid
-
Indeks Terbaru
- UEA Kecam Pembangunan Permukiman Baru Israel di Wilayah Palestina
- Jadi Mualaf, Susie Brackenborough: Tak ada yang Membingungkan dalam Islam
- Ucapan Islami Ini Membuka Mata Hati Mualaf Ismael Lea South untuk Masuk Islam
- Pelaku Bom Bunuh Diri di Masjid Pakistan Berseragam Polisi
- Mantan Ateis Asal Prancis Masuk Islam di Qatar, Kehangatan Muslim Kuatkan Keputusannya
- Kemenlu Rusia Kutuk Swedia Izinkan Politikus Denmark Bakar Alquran di Stockholm
- Trudi Best Jadi Mualaf karena Takjub Lihat Muslim Melakukan Sesuatu karena Allah
- Hidayah adalah Misteri, Dunia Clubbing Pintu Masuk Mualaf Ameena Bersyahadat
- Eks Marinir yang Berniat Mengebom Masjid Tak Kuasa Bendung Hidayah, Ia pun Bersyahadat
- Pemerintah Afghanistan Tak Pernah Larang Pendidikan untuk Perempuan
Leave a Reply