Pengungsi Rohingya Kecewa Ada LSM Sebut Tidak Ada Pembantaian di Myanmar

Pernyataan dokter relawan dari sebuah LSM di salah satu media online yang menyatakan bahwa tidak ada pembantaian di wilayah Rakhine Myanmar, membuat pengungsi Muslim Rohingya merasa terpukul. Bagi mereka, tuduhan seperti itu membuat mereka merasa tidak dianggap karena faktanya insiden pembantaian adalah salah satu alasan warga Rohingya melarikan diri dari Rakhine.

Beberapa pengungsi Rohingya asal Rakhine Myanmar yang Islampos.com wawancarai dengan tegas menyatakan bahwa peristiwa pembantaian, pembakaran, pembunuhan bahkan perkosaan oleh kaum Buddha ekstrimis terhadap Muslim Rohingya adalah fakta yang tidak bisa ditutup-tutupi lagi.

Testimoni seorang pengungsi bernama Hasan Ali di kamp pengungsian desa Bayeun Aceh Timur, membuat darah serasa mendidih saat ia menceritakan bagaimana perlakukan kaum Buddha ekstrimis terhadap umat Islam di Rakhine Myanmar.

“Mereka (kaum Buddha) membunuh kami,” tegas pria yang bisa sedikit berbahasa Melayu ini kepada Islampos.com pada Selasa sore kemarin (2/6/2015).

Dengan penuh emosi, Ali menggambarkan bagaimana pembantaian di Rakhine terjadi, di mana ketika umat Islam sedang shalat di masjid, para pengikut Buddha mengunci pintu masjid dan membakarnya dari luar, sehingga warga Rohingya yang berada di dalam masjid tewas terpanggang.

Sasaran kelompok Buddha ekstrimis ini tidak hanya masjid, tapi rumah-rumah warga Muslim juga ikut dibakar sehingga memicu perlawanan dari umat Islam.

Meskipun, kata Hassan, warga Rohingya sadar perlawanan mereka dengan mudah dikalahkan karena kaum Buddha ekstrimis didukung oleh aparat keamanan yang seharusnya menjadi pelindung warga. (sumber: islampos)


Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

You may use these HTML tags and attributes: <a href="" title=""> <abbr title=""> <acronym title=""> <b> <blockquote cite=""> <cite> <code> <del datetime=""> <em> <i> <q cite=""> <s> <strike> <strong>