Cegah Pengungsi Timur Tengah Dan Afrika, 12 Negara Eropa Kerahkan Kapal Perang Ke Laut Mediterania
Belasan kapal perang dikerahkan 12 negara Eropa dalam patroli bersama di Laut Mediterania untuk mencegah arus pengungsi ilegal asal Timur Tengah Dan Afrika dari lepas pantai Libya.
Dalam acara pelepasan Angkatan Laut Inggris pada hari Jum’at (04/06) kemarin, Menhan Michael Fallon mengatakan, “Negara-negara Eropa harus berasatu dan berkerjasama untuk dapat menghadapi gelombang pengugsi ilegal yang berasal dari lepas pantai Libya.”
Menhan Michael Fallon menambahkan, “Saat ini ada sekitar setengah juta pengungsi asal Timur Tengah Dan Afrika telah berkumpul di lepas pantai Libya dan bersiap melarikan diri ke Eropa, dan dapat menjadi ancaman keamanan baru bagi kita di masa depan.”
“Misi kita kali ini adalah mencari 14 kapal nelayan yang membawa puluhan ribu pengungsi dari Libya,” ujar Menhan Michael Fallon.
Menurutnya situasi konflik di Libya dan negara Timur Tengah menjadi sebab utama benua Eropa sebagai tujuan selanjutnya para pengungsi untuk mencari kehidupan yang aman dan layak.
Uni Eropa memperkirakan sebanyak 1600 pengungsi Afrika telah tewas tenggelam dalam perjalanan mereka ke benua Eropa dalam kurun waktu setengah tahun terakhir.
Tercatat selain Inggris dan Italia, Angkatan Laut Jerman dan Irlandia menyatakan akan ikut bergabung dalam patrol bersama di Laut Mediterania. sumber: eramuslim/bbcarabic)
Naskah Terkait Sebelumnya :
- 7 Pekan Berjalan Tanpa Makanan, Banyak Pengungsi Afrika Tengah Meninggal
- Dubes AS Untuk PBB: Hampir Semua Masjid Di Afrika Tengah Dihancurkan
- MUI Kecam Kezaliman di Myanmar, Mesir, Nigeria, dan Afrika Tengah
- OKI akan Kirim Delegasi Kemanusiaan ke Republik Afrika Tengah
- Perancis Berusaha Jatuhkan Presiden Muslim Pertama di Afrika Tengah
Indeks Kabar
- Dari Serambi Mekah, 1.000 Ton Beras Diberangkatkan ke Suriah
- Larang Peredaran Buku, Israel Hambat Pendidikan Anak-Anak Palestina
- 'Muslim Rohingya Diperdagangkan'
- Pengungsi Rohingya yang Terdampar di Bireuen
- MUI: Modus Pemurtadan Lewat Pernikahan Bisa Jadi Ada
- Aliran Sesat Berkedok Ormas Islam
- Empat Sekolah Dasar di Inggris Larang Siswa Muslim Berpuasa
- Wajah Islam di Armenia
- Pemeran Film KH Ahmad Dahlan Masuk Kristen, Idris Sardi Pernah Kecewa
- Yusuf Mansur: Pakai Atribut Natalan Bukan Bentuk Toleransi
-
Indeks Terbaru
- Jerman Kritik Netanyahu Terkait Peta Timur Tengah tanpa Palestina
- Heboh Xi Jinping Buat Al-Quran Versi China, Seperti Apa?
- Seorang Ibu Tunaikan Nazar Jalan Kaki Lamongan – Tuban setelah Anaknya Tuntas Hafal Al-Quran
- Menemukan Kedamaian Dalam Islam
- Dahulu Anti-Islam, Politikus Belanda Ini Temukan Hidayah
- Masjid di Siprus Yunani Diserang Bom Molotov Disertai Vandalisme: Islam tidak Diterima
- 24 Jam Sebelum Meninggal, Anthony Jadi Mualaf
- Pengadilan Turki Perintahkan Tangkap Rasmus Paludan, Pembakar Al-Quran di Swedia
- Georgette Lepaulle Bersyahadat di Usia Tua
- Uni Eropa Tegaskan Pembakaran Alquran tidak Memiliki Tempat di Eropa
Leave a Reply