LPPOM MUI: Kota Bogor Jadi Pusat Referensi Halal Dunia
Wujudkan Kota Bogor sebagai Kota Halal. Bahkan bukan hanya itu. Jadikan Kota Bogor sebagai Pusat Referensi Halal Dunia. Itulah harapan Direktur Lembaga Pengkajian Pangan Obat-obatan dan Kosmetika Majelis Ulama Indonesia (LPPOM-MUI) Ir. Lukman Hakim saat Buka Bersama dan Silaturahim bersama Walikota Bogor dan Ormas Islam di Gedung Global Halal Center, Jl. Pemuda No. 5 Bogor, Selasa (30/6) sore.
Hadir dalam Buka Bersama tersebut, Walikota Bogor Bima Arya, KH. Muhyidin Junaidi, MA (Ketua MUI Bidang Hubungan Luar Negeri), KH. Rahmat Syafi’i (Ketua MUI Jawa Barat) dan para auiditor LPPOM MUI.
Dikatakan Lukman, Global Halal Center yang berada di Kota Bogor layak dijadikan simbol perubahan dunia. Mengingat di gedung inilah dijadikan sebagai tempat pelatihan lembaga halal dunia. Tercatat, 24 negara yang setiap tahunnya mengirim para auditornya untuk mengikuti training di Global Halal Center – Bogor ini.
Dalam waktu dekat ini, sekitar bulan September atau Oktober, LPPOM MUI kembali akan mengadakan pelatihan yang sama bagi para auditor lembaga halal dunia. Ini menunjukkan Bogor menjadi referensi Pusat Halal Dunia.
Diakui Lukman, sebelum dibangun Gedung Global Halal Center, LPPOM MUI sempat ditawarkan sebidang tanah di kawasan Bantar Gebang – Bekasi seluas satu hektar. Namun, LPPOM lebih memilih Kota Bogor sebagai tempat yang cocok untuk dijadikan penelitian dan pelatihan bagi para auditor.
“Sejauh ini, sudah 270.000 sertifikasi produk halal yan telah diterbitkan LPPOM MUI. Kemudian, tujuh buah buku Standar Halal yang kini menjadi rujukan internasional, baik di Asia, Timur Tengah maupun Eropa. Korea Selatan misalnya, telah menerjemahkan seluruh buku Standar Halal yang disusun oleh LPPOM MUI ke dalam bahasa Korea,” kata Lukman yang meraih gelar Doktoral dari Islamic University of Europe (IUE), Rotterdam, Belanda.
Saat berkunjung ke Chicago, Amerika Serikat, LPPOM mendapat pujian dari para auditor lembaga halal dunia, standar halal yang dibuat oleh LPPOM MUI dinilai sebagai langkah progresif, mengalahkan Arab Saudi. “Meski Islam datang dari Arab, tapi Standar Halal Dunia datang dari Indonesia, khususnya Kota Bogor,” ujar Lukman.
Sudah menjadi tugas MUI untuk senantiasa melayani masyarakat, khususnya umat Islam untuk mendapatkan akses layanan informasi halal dengan cara yang lebih mudah, melalui layanan android, blackberry dan sebagainya.
“Bahkan kini, masyarakat sudah bisa mendeteksi halal atau tidaknya jenis makanan tertentu dengan alat pendeteksi. Dalam perkembangannya, alat pendeteksi halal tersebut telah diadopsi oleh negara-negara tetangga,” ungkap Lukman.
Upaya LPPOM MUI untuk mewujudkan Kota Bogor sebagai Pusat Referensi Halal Dunia mendapat dukungan dari Walikota Bogor Bima Arya yang rencananya akan membangun Halal Food Center di Sempur, Bogor. (sumber: islampos)
Indeks Kabar
- Muslimah New York Berjuang di Pengadilan untuk Hak Jilbabnya
- Parlemen India Sahkan RUU Kewarganegaraan anti-Muslim India
- Proses Penyembuhan Penyakit LGBT
- Menlu Austria Mengaku Ingin Tutup TK Islam
- Pertama Kali, Ribuan Perempuan Palestina Turun Jalan di Perbatasan Gaza
- Coronavirus Telah Membunuh >50.000 Orang di India
- Putera Petinju Legendaris Muhammad Ali Ditahan, Ditanya Apa Anda Muslim?
- Seorang Biksu Anti-Islam Sri Lanka Dipenjara Enam Bulan
- Pesat, Pertambahan Populasi Muslim di Australia
- Kemenag Aceh Singkil Bantah Dianggap Persulit Pendirian Rumah Ibadah
-
Indeks Terbaru
- Lebih dari 16.000 Madrasah di Uttar Pradesh India Ditutup
- Selamat Idul Fitri 1445 H, Mohon Maaf Lahir-Batin
- Baznas Tolak Bantuan Palestina dari McDonald’s Indonesia
- Malam Lailatul Qadar, Malaikat Berhamburan ke Bumi
- Puasa Ramadhan Menghapus Dosa
- Paksa Muslimah Lepas Hijab saat Mugshot, Kepolisian New York Ganti Rugi Rp 278 Miliar
- Dari Martina Menjadi Maryam, Mualaf Jerman Bersyahadat di Dubai
- Al Shifa, Rumah Sakit Terbesar di Gaza Dihabisi Militer Zionis
- Tiga Macam Mukjizat Alquran
- Prof Maurice, Ilmuwan Prancis yang Jadi Mualaf Gara-Gara Jasad Firaun
Leave a Reply