Muhammadiyah Pilih Pimpinan Baru
Bersamaan dengan Muktamar NU yang ke-33, Pengurus Pusat (PP) Muhammadiyah juga menggelar Muktamar Muhammadiyah ke-47 untuk memilih pimpinan yang baru. Kota Makassar menjadi tempat pelaksanaan.
Sidang tanwir merupakan wadah permusyawaratan untuk menyeleksi calon kader-kader terbaik Muhammadiyah. “Sidang Tanwir ini pesertanya berasal dari utusan empat orang masing-masing dari 34 Provinsi di Indonesia yang akan bermusyawarah memilih 39 orang dari 82 orang lolos seleksi yang sebelumnya ada ratusan pendaftar,” kata Ketua Umum Muhammadiyah Prof H Din Syamsuddin, Sabtu dikutip Antara.
Din menyebutkan 39 calon itu nantinya yang terpilih menjadi kandidat di ajukan ke Muktamar Muhammadiyah di Kampus Universitas Muhammadiyah pada 3 Agustus untuk di pilih menjadi 13 calon tetap pimpinan muhammadiyah
Tanwir Muhammadiyah di gelar di kampus Universitas Muhammadiyah dengan pemilik suara 204 orang bersamaan juga digelar Muktamar Aisyiyah ke-47 di gedung balai Jenderal Jusuf (eks manuggal) Makassar Sabtu dan Ahad (1-2) Agustus 2015.
“Hasil tanwir nantinya akan di bawa ke Muktamar. Untuk menentukan Ketua Umum tentunya ada mekanisme, bisa saja terpilih nomor satu, tiga atau 13, semua diserahkan di sidang nanti,” katanya usai peresmian Pusat Dakwah Islamiyah Muhammadiyah di Makassar.
Kendati nantinya penyelenggaraan Tanwir akan mengalami kendala, kata dia, tentunya semua tidak mungkin berjalan sempurna. Namun demikian, Din menyakini pelaksanaan sidang Tanwir akan berjalan aman dan lancar serta berkualitas dan bermartabat yang menghasilkan orang-orang terbaik dalam menjalankan roda organisasi.
“Saya berharap yang terpilih nantinya orang-orang yang berkualitas dan bermartabat, berilmu dan intelek termasuk memiliki jaringan kuat. Mengenai komposisi pengurus kemungkinan masih ada orang lama akan bersinergi dengan orang baru mininal berimbanglah,” beber pria keturunan Gowa, Sulsel ini. (w-islam/sumber: antara/hidayatullah)
Naskah Terkait Sebelumnya :
Indeks Kabar
- Pengadilan Spanyol Dakwa 10 Imam Katolik atas Pelecehan Seksual Anak
- Pimpinan Gereja Jehovah’s Witnesses Divonis Bersalah atas 8 Kejahatan Seksual
- Menag akan Temui Dubes Saudi Klarifikasi Isu Pemindahan Makam Nabi
- Cara Keluarga Muslim Indonesia Jaga Akidah di Amerika
- Pelarangan Azan Dinilai Sebagai Bentuk Sikap Rasis Pemerintah Israel
- Paus Fransiskus Marah Bekas Biarawati Kawin dengan Pasangan Lesbi
- Sejuta Anak di Gaza Hidup dalam Kondisi Mengerikan
- Muslim Berjilbab Jadi Duta Universitas di Amerika
- Myanmar Tangkap Dua Aktivis Buddha Radikal yang Provokasi Ketegangan dengan Muslim
- Riau Kaji Rencana Pembangunan Quran Centre
-
Indeks Terbaru
- Jerman Kritik Netanyahu Terkait Peta Timur Tengah tanpa Palestina
- Heboh Xi Jinping Buat Al-Quran Versi China, Seperti Apa?
- Seorang Ibu Tunaikan Nazar Jalan Kaki Lamongan – Tuban setelah Anaknya Tuntas Hafal Al-Quran
- Menemukan Kedamaian Dalam Islam
- Dahulu Anti-Islam, Politikus Belanda Ini Temukan Hidayah
- Masjid di Siprus Yunani Diserang Bom Molotov Disertai Vandalisme: Islam tidak Diterima
- 24 Jam Sebelum Meninggal, Anthony Jadi Mualaf
- Pengadilan Turki Perintahkan Tangkap Rasmus Paludan, Pembakar Al-Quran di Swedia
- Georgette Lepaulle Bersyahadat di Usia Tua
- Uni Eropa Tegaskan Pembakaran Alquran tidak Memiliki Tempat di Eropa
Leave a Reply