Bukti Sains Dalam Al-Qur’an

Pernahkah Anda menonton serial TV Amerika berjudul Bones? Tokoh utamanya, Temperance Brennan, adalah seorang peneliti bergelar doktor di Jeffersonian Institute, penulis novel misteri bestseller, fasih berbicara setidaknya dalam 3 bahasa, serta seorang Atheis.

Temperance Brennan tidak percaya Tuhan karena dirinya selalu berpikir logis, hanya percaya pada apa yang dilihat dan dirabanya, serta menganggap Alkitab adalah buku dongeng.

Tokoh ini adalah penggambaran kebanyakan orang Atheis di seluruh dunia. Begitu cerdasnya mereka, hingga mereka tidak percaya akan adanya Tuhan karena Tuhan hanyalah sosok semu yang tidak saintifik. Atau begitulah yang mereka pikirkan.

Bagi mereka yang menjadi Atheis, atau ada tanda-tanda ke arah sana karena ragu atas keabsahan sebuah kitab suci, maka coba bacalah Al-Qur’an. Berikut adalah sebagian kecil tanda-tanda kebesaran Allah lewat ayat-ayat Al-Qur’an yang dapat dibuktikan secara saintifik

Teori Big Bang

Ini adalah salah satu teori mengenai bagaimana alam semesta dibentuk, dan teori ini adalah yang paling kredibel. Teori tersebut mengatakan bahwa alam semesta ini awalnya berasal dari satu titik kecil dan karena adanya kepadatan material dan suhu tinggi, titik tersebut meledak dan berkembang hingga 13,8 milyar tahun kemudian menjadi alam semesta yang kita tahu kini.

Bukti Dalam Al-Qur’an:

أَوَلَمْ يَرَ الَّذِينَ كَفَرُوا أَنَّ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ كَانَتَا رَتْقاً فَفَتَقْنَاهُمَا وَجَعَلْنَا مِنَ الْمَاء كُلَّ شَيْءٍ حَيٍّ أَفَلَا يُؤْمِنُونَ

“Dan apakah orang-orang yang kafir tidak mengetahui bahwasannya langit dan bumi itu keduanya dahulu adalah suatu yang padu, kemudian Kami pisahkan antara keduanya. Dan dari air Kami jadikan segala sesuatu yang hidup. Maka mengapakah mereka juga tiada juga beriman?” [QS: Al-Anbiya (21) ayat 30]

Teori big bang pertama kali dicetuskan oleh seorang matematikawan Rusia Aleksandr Friedmann dan astronomer Belgia Georges Lemaitre pada 1920-an dan dikembangkan oleh fisikawan Amerika George Gamow dan kolega-koleganya pada tahun 1940-an. Kita semua tahu bahwa Al-Qur’an telah ada jauh sebelum mereka semua dilahirkan.
Dari ayat yang sama, disebutkan bahwa air adalah sumber kehidupan. Diambil dari situs US Geological Survey, pada beberapa spesies, tubuh mereka terdiri atas 90% air, sementara pada tubuh manusia dewasa, 60% terdiri atas air. Otak dan jantung 73% air, paru-paru 83%, kulit 64%, otot dan ginjal 79%, bahkan tulang kita yang keras ini 31 persennya adalah air.

Pergerakan Bumi

Bumi bergerak dalam dua cara, rotasi dan revolusi. Bumi berputar pada porosnya dari arah barat ke timur dalam periode 24 jam. Gerakan ini disebut rotasi bumi, dan menyebabkan terjadinya siang dan malam. Harus dicatat bahwa bumi tidak berputar dalam keadaan tegak lurus, namun agak sedikit condong. Bumi berputar mengelilingi matahari dengan kecondongan berubah-ubah, di satu waktu bagian utara condong ke matahari, di waktu lainnya bagian selatan condong ke matahari. Revolusi bumi ini berlangsung selama 365 ¼ hari. Pergerakan ini menyebabkan terjadinya pergantian musim di bumi belahan utara dan selatan.

Bukti dalam Al-Qur’an:

خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ بِالْحَقِّ يُكَوِّرُ اللَّيْلَ عَلَى النَّهَارِ وَيُكَوِّرُ النَّهَارَ عَلَى اللَّيْلِ وَسَخَّرَ الشَّمْسَ وَالْقَمَرَ كُلٌّ يَجْرِي لِأَجَلٍ مُسَمًّى أَلَا هُوَ الْعَزِيزُ الْغَفَّارُ

“Dia menciptakan langit dan bumi dengan (tujuan) yang benar. Dia menutupkan malam atas siang dan menutupkan siang atas malam dan menundukkan matahari dan bulan, masing-masing berjalan menurut waktu yang ditentukan. Ingatlah Dialah Yang Maha Perkasa lagi Maha Pengampun.” [QS. Az-Zumar (39) ayat 5]

وَهُوَ الَّذِي خَلَقَ اللَّيْلَ وَالنَّهَارَ وَالشَّمْسَ وَالْقَمَرَ كُلٌّ فِي فَلَكٍ يَسْبَحُونَ

“Dan Dialah yang telah menciptakan malam dan siang, matahari dan bulan. Masing-masing dari keduanya itu beredar dalam garis edarnya.” [QS: Al-Anbiya (21) ayat 33]

Kedua ayat di atas, serta masih banyak ayat lainnya, menjelaskan bahwa malam dan siang telah diatur waktunya dengan pasti, bahwa bumi tidak diam namun bergerak dalam porosnya, serta menyebutkan bahwa bumi dan bulan memiliki orbit, menjelaskan teori heliosentris yang dipopulerkan Copernicus.

Atmosfer

Planet biru tempat kita tinggal ini dilindungi oleh tujuh lapis atmosfer, dengan penjelasan sebagai berikut:
• Magnetosphere: 50.000 km hingga 30.000 km dari permukaan bumi. Lapisan ini bergerak bersamaan dengan rotasi bumi, sehingga benda asing yang mendekati bumi dapat terlempar ke arah ekor lapisan ini
• Exosphere: lapisan ini terbentang dari bagian atas thermosphere hingga 10.000 km di atasnya
• Ionosphere: lapisan ini tumpang tindih dengan mesosphere dan thermosphere, terbentang antara 48 km di atas permukaan bumi hingga 956 km di luar angkasa. Terdiri atas electron dan atom-atom terionisasi. Lapisan ini memungkinkan terjadinya komunikasi dengan radio
• Thermosphere: terbentang dari bagian atas mesosphere hingga 600 km kemudian. Lapisan ini adalah “rumah” bagi fenomena aurora dan satelit buatan manusia
• Mesosphere: tepat di atas stratosphere hingga 85 km ke atas. Meteor terbakar pada lapisan ini
• Stratosphere: mulai dari tepat di atas troposphere hingga 50 km ke atas. Lapisan ozon yang menyerap dan membaskan ultraviolet ada di lapisan ini
• Troposphere: mulai dari permukaan bumi hingga 14,5 km ke atas. Lapisan ini adalah yang paling padat, dengan segala macam cuaca terjadi di sini.

Bukti dalam Al-Qur’an:

أَلَمْ تَرَوْا كَيْفَ خَلَقَ اللَّهُ سَبْعَ سَمَاوَاتٍ طِبَاقاً

“Tidakkah kamu perhatikan bagaimana Allah telah menciptakan tujuh langit bertingkat-tingkat.” [QS. Nuh (71) ayat 15]

Seperti telah dijabarkan di atas, bumi dilindungi oleh tujuh lapis atmosfer. Penelitian mengenai atmosfer baru dimulai abad ke-17, jauh setelah Al-Qur’an diturunkan.

وَجَعَلْنَا السَّمَاء سَقْفاً مَّحْفُوظاً وَهُمْ عَنْ آيَاتِهَا مُعْرِضُونَ

“Dan Kami menjadikan langit itu sebagai atap yang terpelihara, sedang mereka berpaling dari segala tanda-tanda (kekuasaan Allah) yang terdapat padanya.” [QS. Al-Anbiya’ (21) ayat 32]

Kata “atap yang terpelihara” adalah terjemahan Bahasa Indonesia-nya. Sementara dalam Bahasa Inggris, ayat tersebut diterjemahkan menjadi “protected ceiling” (atap yang terlindungi). Fungsi utama dari tujuh lapisan atmosfer adalah untuk melindungi permukaan bumi dari benda-benda asing seperti meteor, serta sinar ultraviolet berlebih.

Lapisan di atas melindungi lapisan di bawahnya, menjadikan lapisan di bawhanya layaknya atap yang terlindungi.

فَمَن يُرِدِ اللّهُ أَن يَهْدِيَهُ يَشْرَحْ صَدْرَهُ لِلإِسْلاَمِ وَمَن يُرِدْ أَن يُضِلَّهُ يَجْعَلْ صَدْرَهُ ضَيِّقاً حَرَجاً كَأَنَّمَا يَصَّعَّدُ فِي السَّمَاء كَذَلِكَ يَجْعَلُ اللّهُ الرِّجْسَ عَلَى الَّذِينَ لاَ يُؤْمِنُونَ

“Barangsiapa yang Allah menghendaki akan memberikan kepadanya petunjuk, niscaya Dia melapangkan dadanya untuk (memeluk) Islam. Dan barangsiapa yang dikehendaki Allah kesesatannya, niscaya Allah menjadikan dadanya sesak lagi sempit, seolah-olah ia sedang mendaki langit. Begitulah Allah menimpakan siksa kepada orang-orang yang tidak beriman.” [QS: Al-An’am (6) ayat 125]

Semakin kita bergerak ke atas, maka semakin susah kita untuk bernafas. Bukan karena oksigen semakin tipis, namun karena tekanan udara semakin berkurang. Di ketinggian, seperti di gunung misalnya, tekanan udaranya 30% lebih rendah dari permukaan laut. Hal ini membuat oksigen susah masuk ke dalam sistem pernapasan kita karena pergerakan molekulnya lebih lambat. (sumber: hidayatullah)


Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

You may use these HTML tags and attributes: <a href="" title=""> <abbr title=""> <acronym title=""> <b> <blockquote cite=""> <cite> <code> <del datetime=""> <em> <i> <q cite=""> <s> <strike> <strong>