Serangan Rusia ke Suriah, Umat Islam Dunia Harus Bersatu
Ketua Majelis Intelektual dan Ulama Muda Indonesia (MIUMI) DKI Jakarta Fahmi Salim, MA menilai ada kepentingan dalam agresi bersenjata yang dilakukan Rusia bersama Basyar Asad kepada Suriah yaitu supaya kekuasaan rezim Basyar Asad tidak jatuh di tangan mujahiddin Ahlussunnah di Suriah.
“Ketakutan begitu dirasakan rezim Basar Asad sebab mereka menganggap kaum mujahidin itu militan,” kata Fahmi saat ditemui di Kantor MUI Pusat Jalan Proklamasi Jakarta, Jum’at (09/10/2015) siang.
Mujahidin kata Fahmi adalah kelompok Ahlus Sunnah Wal Jamaah (Aswaja), dimana mereka tidak pernah rela melepaskan kekuasaan tersebut kepada rezim Basar Asad.
“Agresi militer yang dilakukan Rusia kepada Suriah merupakan skenario lama yang ingin diulang seperti yang pernah dilakukan di Afghanistan,” kata Fahmi.
Dahulu, lanjut Fahmi, mereka masuk ke Afghanistan dalam rangka untuk mempertahankan rezim pro-komunis untuk menghancurkan kelompok mujahidin. Dan sekarang, tegasnya, skenario itu akan terulang kembali di Suriah.
“Ini harus disikapi umat Islam di seluruh dunia. Jika tidak, maka akan membahayakan umat Islam (Suriah). Umat Islam harus bersatu,“ serunya.
Menurut Fahmi tindakan yang dilakukan oleh Rusia kepada kelompok-kelompok perlawanan terhadap rezim Bashar Assad di Suriah adalah bukti nyata bahwa Rusia ingin menghancurkan umat Islam yang hendak mengambil alih kekuasaan rezim Bashar di Suriah.
“Rusia ikut terlibat dalam memerangi lawan-lawan Assad di Suriah karena ingin mencari kekuasaan dengan membantu rezim Assad. Ini merupakan tindakan yang berbahaya bagi keamanan dan ketertiban dunia, sebab ini dapat menyeret ke arah perang yang lebih besar,“ demikian tandasnya. (sumber: hidayatullah)
Naskah Terkait Sebelumnya :
Indeks Kabar
- Gabungan Ormas Islam Indonesia Tolak lnternasionalisasi Kota Suci
- Komite Palestina: Serang Aksi Damai, Israel Lakukan Kejahatan Perang
- Mesir Eksekusi Total 49 Tahanan dalam 10 Hari, HRW Protes
- Ada Alternatif Vaksin Halal, MUI Dorong Kemenkes dan Bio Farma Kaji Vaksin Halal
- Grand Syaikh Al-Azhar: Mintalah Fatwa kepada Ahli Ilmu Berpaham Sunni
- PBNU: Negara Lain tak Boleh Intervensi Hukuman Mati
- Trik Pengurus Masjid Jogokariyan Bangun Kesadaran Shalat Subuh Berjamaah
- Penulis Pembenci Islam Bangladesh Ini Kabur ke AS
- Mantan Pendeta: Murtadnya Seseorang karena tak Peduli Agamanya
- MUI akan Buka Dialog Islam-Konghucu
-
Indeks Terbaru
- Kebaikan Rasulullah Terhadap Musuh-Musuhnya
- Google Kembali Pecat Karyawan Gegara Demo Israel, Total Capai 50
- Aktor dan Model Belanda Donny Roelvink Masuk Islam
- Lebih dari 16.000 Madrasah di Uttar Pradesh India Ditutup
- Selamat Idul Fitri 1445 H, Mohon Maaf Lahir-Batin
- Baznas Tolak Bantuan Palestina dari McDonald’s Indonesia
- Malam Lailatul Qadar, Malaikat Berhamburan ke Bumi
- Puasa Ramadhan Menghapus Dosa
- Paksa Muslimah Lepas Hijab saat Mugshot, Kepolisian New York Ganti Rugi Rp 278 Miliar
- Dari Martina Menjadi Maryam, Mualaf Jerman Bersyahadat di Dubai
Leave a Reply