Kelompok Kristen di Melbourne Dituduh Sebarkan Ajaran di Pusat Penitipan Anak
Kelompok Kristen telah dituduh melakukan upaya penyebaran agama kepada anak-anak dibawah umur, setelah sebuah peraturan baru membatasi perannya di sekolah-sekolah dasar.
Kelompok Kristen antar denominasi, ACCESS Ministries adalah kelompok yang menyediakan pelajaran agama spesialis ke sejumlah sekolah.
Tapi awal tahun ini pemerintah negara bagian Victoria telah membatasi perannya dalam sistem pendidikan.
Kini siswa yang mendaftar program ini harus melakukan pelajaran agama sebelum atau sesudah jam sekolah, atau saat makan siang.
Bagaimana cara agama diajarkan di sekolah-sekolah dasar di Victoria dirombak, setelah adanya laporan yang menemukan ACCESS Ministries telah melanggar pedoman pengajaran Departemen Pendidikan Australia.
Kini, organisasi menawarkan kelas di sebuah TK di Melbourne tenggara.
Lara Wood, Direktur Eksekutif dari lembaga yang mengawasi pelajaran agama di sekolah mengatakan organisasi tersebut kini menargetkan anak-anak berumur tiga tahun.
“Mereka berencana untuk memindahkan indoktrinasi mereka ke pusat penitipan anak dan taman kanak-kanak, sebagai misi baru,” katanya. “Mereka tidak lagi diizinkan untuk menggunakan sekolah untuk melakukan itu,” ujarnya dikutip Radio ABC.
Sementara Rob Ward, juru bicara ACCESS Ministries mengatakan organisasinya tidak melakukan sesuatu yang salah.
“Orangtua yang meminta dan pusat penitipan anak memberikan tanggapan dari permintaan para orang tua,” ujarnya.
Menteri dari Departemen Keluarga dan Anak di negara bagian Victoria, Jenny Mikakos mengatakan pusat penitipan anak tidak dijalankan oleh pemerintah dan belum ada laporan kekhawatiran dari para orang tua yang pernah disampaikan kepadanya.
Setiap keputusan untuk menawarkan pendidikan agama sebagai bagian dari layanan penitipan anak adalah keputusan masing-masing dan dari orang tua anak-anak yang ingin adanya pelayanan tersebut,” kata Mikakos.
“Pusat penitipan anak perlu memberitahu soal apa saja yang mereka tawarkan,” tambahnya. “Ini dapat membantu orangtua dalam mengambil keputusan yang terbaik bagi pendidikan dan perawatan anak-anak mereka sedini mungkin,” ujarnya. (sumber: hidayatullah/abc)
Naskah Terkait Sebelumnya :
- Balon Tiruan Yesus di Yang Kurang Disukai di Melbourne
- Duh, Kelompok Satanic Mulai Sebarkan Paham Mereka pada Anak-anak
- Parlemen Australia Merekomendasikan Pelecehan Seks Anak di Gereja Katolik Merupakan
- Rekomendasi Sidang Tahunan KWI 2014: Ajak Sebarkan Sukacita Injil
- Revisi RUU Perlindungan Anak Dinilai Semakin Melindungi Anak
Indeks Kabar
- Video Heboh: Azan Berkumandang dari Gereja-Gereja di Switzerland
- Masjidil Haram Sempat Diguyur Hujan
- LSM Turki Bangun 1600 Rumah untuk Rohingya di Bangladesh
- GNPF Berharap Hubungan dengan Pemerintah Cair
- Indonesia Siap Ekspor Hafiz Alquran ke Seluruh Dunia
- Tentara AS Akui Bersalah Bantu ISIS
- Umat Islam Berperan Penting Teguhkan Pancasila
- Youtuber Belanda Buat Eksperimen Sosial “Al-Quran” Isi Bibel
- CSIL: Agar Keluar dari Turbulensi Politik, Indonesia Perlu Kepemimpinan yang Cerdas-Religius
- Pilot Pesawat Misionaris yang jatuh di Papua berkebangsaan Amerika
-
Indeks Terbaru
- OKI Adakan Pertemuan Darurat Membahas Sudan, Militer Setuju Gencatan Senjata Seminggu
- Yusuf Masuk Islam Setelah Temukan Alquran di Stadion Old Trafford
- Pelaku Penembakan Kantor MUI Tewas, Sebelumnya Incar Ketua Umum dan Mengaku Nabi
- Viral Video Protes Suara Bising di Masjid, Kakek Australia Ini Malah Masuk Islam
- Pelaku Penembakan Kantor MUI Tewas, Sebelumnya Incar Ketua Umum dan Mengaku Nabi
- Mualaf Fano, Dulu Benci dan Caci Maki Adzan Tapi Kini Malah Merindukan Kemerduannya
- Kantor MUI Ditembak, Sejumlah Staf Jadi Korban
- Terpikat Makna 2 Surat Alquran, Mualaf Nathalia: Saya Temukan Konsistensi dalam Islam
- Sebut Homo itu Haram, Seorang Bocah Muslim Dijemput Paksa Polisi
- Adzan Pikat Tiktoker Filipina Hingga Akhirnya Ucap Dua Kalimat Syahadat
Leave a Reply