Australia Bidik Pasar Halal Indonesia
Potensi perdagangan dalam bidang makanan dan minuman makin meningkat dari tahun ke tahun. Kesempatan ini menjadi sebuah potensi yang sangat produktif khususnya bagi produk produk yang menjadi konsumsi publik sehari-hari.
Sektor riil dari produk pangan menjadi penggerak utama dalam perkembangan ekonomi di Australia. Terlihat makin banyaknya investasi yang ditanamkan dalam industri makanan dan minuman ini, termasuk dalam memgembangkannya di Indonesia.
Demikian disampaikan CEO Australian Trade Commission, Bruce Gosper saat membuka Panel Diskusi Indonesia Australia Business Week di Hotel Ritz Carlton.
Panel diskusi yang membahas bisnis makanan dan minuman ini dihadiri oleh Direktur LPPOM MUI, Dr. Ir. Lukmanul Hakim, M.Si. Kepala BPOM, Dr. Roy Sparinga, Ketua GAPMMI, Ir. Adhi Lukman dan Flora Chrisantie dari Aprindo.
Direktur LPPOM MUI, Dr. Lukmanul Hakim mengapresiasi perhatian pengusaha Australia terhadap Indonesia. Namun, ia mengingatkan, sebagai negara yang mayoritas Muslim, produk halal sangat menjadi pilihan bagi konsumen di Indonesia. Jadi tidak heran jika, penduduk Indonesia sangat kritis akan kehalalan, khususnya bagi produk import. Latar belakang itulah yang menjadi tugas dari PPOM MUI dalam menjamin produk halal melalui proses sertifikasi halal.
“Indonesia dengan populasi Muslim yang mencapai 200 juta jiwa menjadi pasar halal yang sangat besar. Banyak negara menjadikan Indonesia sebagai pasar dengan melakukan import maupun investasi industri di bidang produk pangan. Di sinilah halal menjadi salah satu syarat oleh konsumen Indonesia sebelum mereka mengkonsumsinya. Halal tidak hanya sebagai aturan dalam ajaran agama Islam namun juga telah menjadi ukuran produk yang berkualitas,” ujar Direktur LPPOM MUI.
Dalam konsteksnya di industri pangan, halal menjadi sangat sensitif di Indonesia. Kasus lemak babi yang menyebabkan lesunya industri pangan menjadi salah satu bukti bahwa halal sudah menjadi trend konsumsi penduduk Indonesia. Hal inilah yang juga dipahami oleh stakeholder seperti industri maupun pemerintah melalui regulasinya.
“Melalui acara panel diskusi ini kami berharap stakeholder dari Australia semakin paham akan kepentingan dan keinginan masyarakat Indonesia dalam memenuhi kebutuhan konsumsi produk halal. Untuk melakukan itu semua LPPOM MUI telah melakukan kerjasama dan networking dengan beberapa lembaga sertifikasi halal Australia dan menerapkan standar LPPOM MUI dalam melakukan sertifikasi halal yang tergabung dalam World Halal Food Council,” ujar Dr. Ir. Lukmanul Hakim, M.Si.
Tidak kurang dari 100 peserta yang sebagian besar adalah praktisi dari industri pangan yang berasal dari Australia. (sumber: hidayatullah)
Naskah Terkait Sebelumnya :
Indeks Kabar
- Rumah Dibuldoser Zionis, Warga Palestina Hidup di Gua-Gua
- Kemenag Buka Pendaftaran Calon Petugas Haji 2015M
- Kemenag: Jumat, Matahari di Atas Kiblat
- Sembilan Polisi Mesir Dipenjara atas Penyiksaan dan Pembunuhan
- Maladewa, Negeri Berpenduduk Muslim
- Komnas HAM akan Proses Laporan ‘LP Pasir Putih Larang Napi Shalat Jamaah’
- Sutradara Film AS Ini Buka Rumahnya untuk Pengungsi Suriah
- Mualaf Centre: Ada Upaya Kristenisasi di Balik Dukungan Pernikahan Beda Agama
- Pemerintah: Idul Adha Jatuh pada Jumat 31 Juli
- Mendikbud Harus Tarik Buku Penjaskes “Pacaran Sehat”
-
Indeks Terbaru
- Prof Maurice, Ilmuwan Prancis yang Jadi Mualaf Gara-Gara Jasad Firaun
- Alhamdulillah, Bintang Football Jeremiah Owusu Amerika Masuk Islam
- Lembaga Kemanusiaan Harus Bayar Pungli Rp 80 Juta per Truk untuk Masuk Gaza
- Pemerintah Mumbai Robohkan Puluhan Toko Milik Muslim
- Perjalanan Pendeta Gould David Menjemput Hidayah Allah Hingga Menjadi Mualaf
- Perjalanan Pendeta Gould David Menjemput Hidayah Allah Hingga Menjadi Mualaf
- Sudah 380 Masjid Dihancurkan ‘Israel’ di Gaza
- Seorang Imam Masjid di Amerika Serikat Wafat Usai Ditembak
- Petinju Gervonta Davis Jadi Mualaf
- Politisi Thailand Sahkan Rancangan Perkawinan Sesama Jenis
Leave a Reply