Paus Larang Umat Katolik Sebarkan Agama di Kalangan Yahudi

Vatikan mengatakan kepada umat Katolik agar mereka tidak mengubah kepercayaan umat Yahudi dan menekankan bahwa kedua keyakinan itu memiliki hubungan yang ‘unik.’ Pernyataan terbaru Vatikan sebagai perkembangan baru mengakui pentingnya akar Yahudi dalam Kristen.

Hal ini dipandang sebagai upaya baru Vatikan untuk menjauhkan diri dari abad yang dipenuhi ketegangan dan prasangka antar Kristen-Yahudi.

Menandai mencairnya hubungan yang telah dimulai 50 tahun lalu, Vatikan merilis dokumen baru tentang hubungan bersejarah umat Katolik ‘dengan orang-orang Yahudi’, Paus Fransiskus melarang umat Katolik menyampaikan pekabaran (menyebarkan ajaran agama Kristen, red) dalam sebuahdokumen yang dirilis hari Kamis (10/12/2015) yang diistilahkan “stimulus untuk masa depan”, kata Vatikan dikutip BBC.

Hal ini didasarkan pada naskah berjudul “Nostra Aetate” (Di masa kita), 50 tahun lalu, yang menjelaskan kembali hubungan Vatikan dengan Yudaisme. Naskah Nostra Aetate berisi penolakan terhadap konsep dosa kolektif orang-orang Yahudi atas penyaliban Yesus Kristus.

Guna mengatasi pertanyaan lama terkait hubungan antara kedua agama ini, dokumen itu juga secara tegas menyatakan Gereja Katolik tidak harus secara aktif mengajak orang Yahudi masuk Kristen dan menyerukan gereja bekerja untuk menghilangkan anti-Semitisme.

Dokumen yang dikeluarkan Komisi Vatikan untuk Hubungan Agama dengan Yahudi, menegaskan hubungan Kristen dengan Yahudi sebagai warisan bersama.

“Meskipun orang-orang Yahudi tidak percaya pada Yesus Kristus sebagai penebus universal, mereka memiliki bagian dalam keselamatan, karena karunia dan panggilan Tuhan yang tidak dapat dibatalkan,” demikian laporan itu dikutip timesofisrael.com menyimpulkan.

‘Saudara kita’

Dokumen baru berjudul “Berkat dan Panggilan Tuhan tak bisa ditarik lagi” yang ditulis oleh komisi hubungan keagamaan dengan Yahudi, mengungkapkan “Gereja Katolik tidak melakukan atau mendukung misi institusional yang diarahkan kepada Yahudi”.

Tahun lalu Paus Francis bertemu para kaum Yahudi yang menjadi korban Holocaust pada kunjungan ke Yerusalem. Yudaisme, disebutkan dokumen itu, “tidak dianggap sebagai agama lain; Yahudi justru adalah kakak kita”.

Dikatakan juga bahwa, dalam kehadiran Yahudi, umat Katolik harus mengekspresikan keyakinan mereka “dengan cara yang rendah hati dan bersahaja, mengakui bahwa Yahudi adalah pembawa Firman Tuhan, khususnya dalam memandang tragedi besar Shoah (Holocaust)”.

Dokumen tersebut mengatakan bahwa Yahudi dan Katolik harus bersama-sama memerangi semua bentuk anti-Semit, serta mengutuk pembantaian Nazi terhadap Yahudi dalam Perang Dunia II.

“Sejarah mengajarkan kita bagaimana bahkan bentuk anti-Semitisme yang selewatan pun bisa mengakibatkan tragedi kemanusiaan Holokos -yang memusnahkan dua pertiga kaum Yahudi di Eropa saat itu.”

Hubungan Katolik-Yahudi menghangat dan didukung Paus saat ini, Francis, yang memiliki persahabatan lama dengan Rabi Argentina Abraham Skorka. Mereka bahkan bersama-sama menerbitkan buku tentang isu-isu etika, moralitas dan iman. (sumber: hidayatullah)


Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

You may use these HTML tags and attributes: <a href="" title=""> <abbr title=""> <acronym title=""> <b> <blockquote cite=""> <cite> <code> <del datetime=""> <em> <i> <q cite=""> <s> <strike> <strong>