Derry Sulaiman: Dulu Ingin ke Amerika, Kini Ingin Masuk Surga
Siapa yang mencintai Allah pasti mencintai Rasullah. Karena sunnah dalam bercinta, orang yang mencintai seseorang akan mengikuti dan menaati orang yang dicintainya. Dan, mencintai sesuatu yang berhubungan dengan orang yang dicintainya. Ia juga akan mencintai apa yang dicintai oleh orang yang dicintainya.
“Jika kita mengaku mencintai Allah, harusnya mengikuti Rasullah saw. Jika kita sudah mencintai Rasulullah, baru Allah akan mencintai kita. Nah, jika ada yang mencintai Allah, tapi dia tidak mencintai Rasulullah, dipastikan orang tersebut pendusta. Begitu juga, jika ada yang mengaku mencintai Rasulullah, tapi tidak menghidupkan sunnah Rasulullah, maka itu mustahil dan tidak mungkin.”
Demikian dikatakan Derry Sulaiman, mantan gitaris band music metal Betrayer yang kini menjadi pendakwah dalam obrolan santai di Masjid Raya Bintaro Jaya, beberapa waktu lalu dalam sebuah acara Ngopi (Ngobrol Perkara Iman).
Hadir mantan roker dan anak band yang lain, seperti Yuke Sumeru juga Reza “Noah”. Juga hadir Ferdy Hasan, Dick Doang, Ivanka Slank dan selebritis lainnya.
Dikatakan Derry, sama halnya ketika dirinya mencintai idola band metal kesayangannya dulu. Derry mengaku, suka meniru gaya rambut sang idola, termasuk bajunya, merk sepatunya, dan sebagainya.
Kilas Balik
Sedikit mundur ke belakang, ketika itu Derry sedang manggung di sebuah café di Bali. Tiba-tiba, ia didatangi oleh seorang lelaki berjenggot untuk berdakwah. Ketika itu terbersit dalam pikiran Derry, ngapain pak jenggot itu ada di café? Apa mau ngebom café? Yang jelas, orang yang menghampirinya itu sok akrab.
“Dakwahnya seperti lentera. Lelaki itu berjalan mencari kegelapan, lalu meneranginya. Biasanya, kalo ketemu orang yang jago agama, pasti mengatakan, musik itu haram. Bahkan, saya bertekad ketika itu, jika Islam tidak bersahabat dengan seni, saya akan lari dari Islam. Itulah sebabnya, saya merantau ke Bali, wilayah yang tidak ada azannya.”
Ketika itu ayah Derry tidak setuju, dirinya merantau ke Bali – saat itu menumpang truk. Ayahnya ingin putranya belajar di IAIN untuk belajar agama. Sejak itulah ayahnya pasrah dengan keputusan anaknya hengkang ke Bali untuk melampiaskan harsrat bermusiknya. “Dulu cita-cita saya ingin manggung di Amerika. Bagi saya ketika itu, popularitas adalah kemuliaan.”
Derry lalu bertanya, ustadz, apakah boleh saya shalat, sementara rambut saya masih gondrong, metal, bahkan teman saya ada yang bertato? Pak Jenggot itu dengan dakwah bil hikmah menjawab ringan.
“Anak metal kalau shalat, itu luar biasa. Yang aneh nggak metal tapi nggak shalat. Dan orang bertato, kalau shalat itu luar biasa. Sedangkan yang aneh, kalau nggak punya tato, tapi nggak shalat. Akhirnya saya semangat. Inilah jamaah cinta, jamaah kasih sayang,” kata Derry yang membuatnya mendapat hidayah.
Dikatakan Derry, knilah kasih sayang Allah kepada dirinya dan juga berkat doa orang tua. Allah benci dosa, tapi tak benci pendosa. Allah sayang terhadap semua hambaNya.
“Di sinilah titik balik saya, dengan memulai dakwah di Bali. Saya mulai yakin, bahwa umat Islam adalah umat yang terbaik,” ujar dia.
Derry kemudian bergabung Jamaah Tabligh untuk belajar agama selama tiga hari. Sejak bergabung dengan Jamaah Tabligh, cita-citanya berubah. Jika sebelumnya punya cita-cita ke Amerika Serikat untuk bisa manggung, kini cita-citanya ingin masuk surga.
“Sempat saya berpikir, orang masjid tidak ada party dan senang-senangnya. Setelah saya belajar agama , ternyata orang beriman itu setiap detiknya dibahagiakan Allah dengan amalan sunnah. Di situlah, kehidupan orang beriman penuh dengan hiburan. Zikir nikmat, baca quran bisa nangis nikmat, dan sebagainya.”
Derry berpesan, usia kita singkat, tapi waktu yang singkat ini bermakna jika digunakan untuk kehidupan yang kekal di akhirat nanti. Sesungguhnya, dakwah menjadi pekerjaan utama kita.
“Siapa yang mengenal Allah pasti mencintai Allah. Yuk, kita perbaharui iman sesegera mungkin. Yuk, kita tobat, nanti keburu mati. Lihatlah kebaikan orang lain. Lihat keburukan diri sendiri,” demikian Derry berwasiat.(sumber: Islampos)
Indeks Kabar
- Kardinal Australia Kecam Gereja Katolik dalam Tangani Pelecehan Seks Anak
- Pencipta Lambang Garuda dan Lagu Hari Merdeka Seorang Habib
- Ozil Sumbang Rp 1,5 Milyar untuk Ramadhan di Turki, Suriah dan Somalia
- Myanmar Menolak Penyelidikan PBB terkait Kejahatan pada Etnis Rohingya
- Puluhan Rumah Etnis Rohingya Dirobohkan
- Bimbing Mualaf Selama Ramadhan, YMPM Buka Pendaftaran Dai
- Oman Resmikan Masjid Berarsitektur Mamluk di Wilayat A'Seeb
- Aktor Kawakan Bollywood Naik Haji
- Laporan Terbaru, Pondasi Masjid Al-Aqsha Runtuh 2 Meter Akibat Digali Israel
- 31 Negara Dipastikan Berlaga di Islamic Games
-
Indeks Terbaru
- Pelaku Bom Bunuh Diri di Masjid Pakistan Berseragam Polisi
- Mantan Ateis Asal Prancis Masuk Islam di Qatar, Kehangatan Muslim Kuatkan Keputusannya
- Kemenlu Rusia Kutuk Swedia Izinkan Politikus Denmark Bakar Alquran di Stockholm
- Trudi Best Jadi Mualaf karena Takjub Lihat Muslim Melakukan Sesuatu karena Allah
- Hidayah adalah Misteri, Dunia Clubbing Pintu Masuk Mualaf Ameena Bersyahadat
- Eks Marinir yang Berniat Mengebom Masjid Tak Kuasa Bendung Hidayah, Ia pun Bersyahadat
- Pemerintah Afghanistan Tak Pernah Larang Pendidikan untuk Perempuan
- Mantan Ateis Asal Prancis Masuk Islam di Qatar, Kehangatan Muslim Kuatkan Keputusannya
- Jenazah Tertukar, RS di Jerman Justru Kremasi Muslim
- Pernah Benci Islam hingga Pukul Seorang Muslim, Mualaf Eduardo Akhirnya Bersyahadat
Leave a Reply