Presiden Jokowi Minta Para Menteri Memantau Pergerakan Gafatar
Presiden Joko Widodo (Jokowi_ meminta menteri-menteri terkait terus memantau pergerakan organisasi Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar).
“Pemerintah secara sungguh-sungguh menangani hal-hal yang seperti ini. Kami diminta memantau oleh Presiden hal yang berkaitan dengan Gafatar ya, karena memang ini menjadi meresahkan,” kata Sekretaris Kabinet Pramono Anung di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, dikutip laman Antara Rabu (13/01/2016).
“Ini sudah dianggap cukup membuat keresahan di publik karena ternyata ada yang hilang,” katanya.
Dia menambahkan Polri dan Kementerian Dalam Negeri juga diminta untuk melakukan pembinaan terhadap organisasi-organisasi massa serta mencari dan mengumpulkan data lengkap mengenai organisasi-organisasi massa.
Dia mengimbau masyarakat semakin dewasa, semakin terbuka, dan rasional dalam membuat keputusan untuk masuk dan terlibat dalam organisasi massa.
“Hal-hal yang seperti ini seyogyanya tidak dipercaya. Karena kan ini pasti ada bujukan-bujukan yang sifatnya spiritualitas sehingga orang tertarik melakukan, tetapi kenyataannya sampai berkorban meninggalkan keluarga kan pasti ada sesuatu yang tertanam dalam dirinya,” katanya.
Gafatar dideklarasikan pada 21 Januari 2012 di gedung JIEXPO Kemayoran. Ketuanya Mahful M. Tumanurung.
Pengadilan Negeri Banda Aceh penrah mengadili beberapa pengurus Gafatar yang dituduh membawa aliran sesat.
Selain itu Gafatar kemudian dianggap meresahkan karena beberapa orang dilaporkan hilang setelah bergabung dengan gerakan yang menurut ketuanya bukan merupakan bersifat keagamaan itu. (sumber: hidayatullah)
Naskah Terkait Sebelumnya :
- Austria Ajukan RUU Batasi Pergerakan Islam
- Islam Dihujat Pendeta, Menteri Irlandia Utara Minta Maaf
- Menteri Agama RI: “Kesetaraan Gender Harus Sesuai Islam, Bukan Barat
- MUI Sarankan Presiden Jokowi Buat Kebijakan Berpegang Nilai Agama dan Moralitas
- Paus Fransiskus Minta Korban Maafkan Kebejatan Pendeta Pedofil
Indeks Kabar
- Mualaf Center Indonesia Akan Gelar Dakwah Simpatik di CFD
- Program Tahfidz di Madrasah Solusi Krisis Ulama Masa Depan
- Terima Nobel Perdamaian, Abiy Ahmed: Militan dan Kekuatan Global Mengancam Tanduk Afrika
- Indonesia Sambut Dimulainya Perundingan Damai Afghanistan
- Didatangi Anggota DPD RI, KFC Bantah Wajibkan Karyawan Muslim Pakai Topi Santa
- ICRP: Pemblokiran Situs Seharusnya Melalui Putusan Pengadilan
- Diskriminasi Nama “Muhammad” Tunjukkan Pemerintah Makin Tak Kreatif Monitoring Warga
- Keluarga Korban Pembantaian Bosnia Kecewa Pemberian Hadiah Nobel Peter Handke
- Arab Saudi Berhasil Sembuhkan 9.000 Pencandu Rokok Wanita Dalam Setahun
- Panitia Larang Jilbab, Tim Basket Putri Qatar Mundur dari Asian Games
-
Indeks Terbaru
- OKI Adakan Pertemuan Darurat Membahas Sudan, Militer Setuju Gencatan Senjata Seminggu
- Yusuf Masuk Islam Setelah Temukan Alquran di Stadion Old Trafford
- Pelaku Penembakan Kantor MUI Tewas, Sebelumnya Incar Ketua Umum dan Mengaku Nabi
- Viral Video Protes Suara Bising di Masjid, Kakek Australia Ini Malah Masuk Islam
- Pelaku Penembakan Kantor MUI Tewas, Sebelumnya Incar Ketua Umum dan Mengaku Nabi
- Mualaf Fano, Dulu Benci dan Caci Maki Adzan Tapi Kini Malah Merindukan Kemerduannya
- Kantor MUI Ditembak, Sejumlah Staf Jadi Korban
- Terpikat Makna 2 Surat Alquran, Mualaf Nathalia: Saya Temukan Konsistensi dalam Islam
- Sebut Homo itu Haram, Seorang Bocah Muslim Dijemput Paksa Polisi
- Adzan Pikat Tiktoker Filipina Hingga Akhirnya Ucap Dua Kalimat Syahadat
Leave a Reply