Umar bin Khattab, Pengikut Rasul yang ke-40
Pengikut Islam yang dibawa oleh Rasulullah SAW kian bertambah dari satu demi satu. Dari satuan menjadi puluhan. Dan pada saat yang tepat, seorang tokoh Qureisy yang terkenal keras dan disiplin, serta berperawakan tinggi dan besar, yaitu Umar bin Khattab, luluh juga oleh dakwah Rasul.
Kabar itu sebagaimana diriwayatkan oleh Ibnu ‘Abbas ra, dimana dia berkata, “Bersama Rasulullah SAW kala itu masuk Islam 39 orang lelaki dan wanita. Kemudian Umar masuk Islam, sehingga genaplah mereka menjadi 40 orang.”
Masuknya Umar merupakan bagian dari terkabulnya doa Rasulullah SAW yang kerap beliau bacakan, “Ya Allah, kuatkanlah Islam dengan salah satu dari dua orang berikut yang lebih Engkau sukai: Umar bin Khattab atau Amr bin Hisyam (Abu Jahal).”
Bagaimana seorang Umar yang temperamen dan keras dapat menjadi lunak oleh dakwah yang disampaikan oleh Rasulullah SAW? Umar menceritakannya sebagai berikut:
“Semula aku termasuk orang yang paling keras memusuhi Rasulullah SAW. Pada suatu hari yang sangat panas, saat matahari ada di tengah langit, aku berada di suatu jalan di Mekkah. Waktu itu aku bertemu dengan seseorang dari kaum Qureisy. Dia bertanya, ‘Hendak ke mana, hai Ibnul Khattab? Kamu mengaku begini-begitu, padahal perkara itu telah masuk ke dalam rumahmu?’
‘Apa itu?’ kataku. Dia menjawab,”Saudara perempuanmu; dia telah pindah agama.’ Maka aku pun berbalik dengan perasaan marah. Pada waktu itu, apabila ada satu-dua orang masuk Islam, Rasulullah SAW menghimpunnya kepada seseorang yang memiliki kekuatan, maka mereka pun bergabung dengannya dan makan dari makanannya. Saat itu Rasul telah menggabungkan dua orang lelaki kepada suami adikku” tutur Umar, “maka aku pun datang mengetuk pintu.”
‘Siapa di situ?’ tanya seseorang. Aku berkata, ‘Ibnul Khattab’. Waktu itu ada beberapa orang sedang duduk membaca lembaran yang mereka pegang. Ketika mendengar suaraku, mereka segera bersembuyi dan meninggalkan -atau melupakan- lembaran yang ada di tangan mereka.
Syahdan, wanita itu pun berdiri, lalu membukakan pintuk untukku. Aku berkata, “Hai musuh dirinya, aku dengar kamu telah keluar dari agamamu!’
Aku mengangkat seseatu yang ada di tanganku, lalu aku hantamkan benda itu padanya, sampai mengalirkan darah. Ketika wanita itu melihat darah, dia menangis, kemudian berkata, ‘Hai Ibnul Khattab, apa yang ingin engkau lakukan, lakukanlah! Aku memang telah masuk Islam.’
Aku pun masuk dengan perasaan marah. Aku duduk di atas ranjang. Tiba-tiba aku melihat lembaran di sudut rumah, maka aku bertanya, ‘tulisan apa itu? Berikan kepadaku!’ Umar bisa menulis dan membaca.
“Tidak akan aku berikan kepadamu,” tegas wanitu itu. ‘Engkau tidak pantas. Engkau tidak pernah mandi dari janabat dan tidak pernah bersuci. Ini tidak boleh disentuh, kecuali oleh orang-orang yang bersuci.”
Umar berkata, “Aku terus meminta, hingga akhirnya dia berikan kepadaku- setelah aku mandi-ternyata di sana tertulis:”Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.
Ketika aku melewati kata Ar-Rahman Ar-Rahim, aku gemetar; dan aku lemparkan lembaran itu dari tanganku, kemudian aku kembali sadar; dan ternyata pula di sana tertulis: “Semua yang berada di langit dan yang berada di bumi bertasbih kepada Allah (menyatakan kebesaran Allah) Dan Dialah Yang Mahaperkasa lagi Mahabijaksana.” (QS. Al-Hadid:1)
Kata Umar, “Setiap kali aku melewati salah satu nama Allah SWT aku gemetar, kemudian aku sadar kembali, hingga akhirnya sampailah pada firman-Nya,” Berimanlah kamu kepada Allah dan Rasul-Nya dan nafkahkanlah sebagian dari hartamu, yang Allah telah menjadikan kamu menguasainya” (QS Al-Hadid: 7) dan seterusnya, hingga sampailah aku pada firman-Nya, “…jika kamu adalah orang-orang yang beriman” (QS Al-Hadid: 8)
Umar berkata, “Sesudah itu, aku pun mengucapkan, “Asyhadu allaa ilaaha illallaah, wa asyhadu anna muhammadar rasulullaah”. Maka orang-orang pun keluar berebutan sambil bertakbir. Mereka gembira dengan apa yang mereka dengar dariku, dan mereka memuji Allah SWT, kemudian mereka berkata, “Hai Ibul Khattab, bergembiralah! Sesungguhnya pada hari Senin, Rasulullah SAW telah berdoa, “Ya Allah, kuatkanlah Islam dengan satu dari dua orang berikut yang lebih Engkau sukai: Amr bin Hisyam atau Umar bin Khattab.” Sesungguhnya kami berharap doa Rasulullah SAW itu tertuju kepadamu, maka bergembiralah!'” (w-islam/sumber: Sirah Nabawiyah, Prof. Muhammad Ridha)
Leave a Reply