Ratusan Eks Pengikut Gafatar Asal Jawa Timur Dipulangkan
Ratusan eks pengikut Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) asal Jawa Timur tiba di Bandara Internasional Juanda, Sidoarjo, Sabtu, (23/01/2016) dini hari.
Wakil Gubernur Jawa Timur, Saifullah Yusuf atau akrab disapa Gus Ipul, memimpin penyambutan kedatangan 373 orang mantan pengikut Gafatar beserta 32 bayi yang tiba menggunakan dua pesawat Lion Air dari Pontianak, Kalimantan Barat.
Sedianya, akan ada tiga pesawat yang mengangkut rombongan eks pengikut Gafatar asal Jatim, yang diperkirakan berjumlah 500 hingga 600 orang.
“Tidak ada penerbangan ketiga. Sisanya masih menunggu pendataan lagi, kemungkinan akan naik kapal. Kapan waktunya, belum tahu. Nanti dikabari lagi,” terang Gus Ipul dikutip Detik.
Setiba di bandara, rombongan eks pengikut Gafatar langsung dijemput menggunakan 12 bus yang dikawal anggota kepolisian menuju ke balai transito milik Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Kependudukan Pemprov Jatim di Margorejo, Surabaya.
Para eks Gafatar ini rencananya akan menginap selama paling lama tiga hari untuk melakukan pendataan yang kemudian diantar ke daerah asal masing-masing.
“Rombongan yang datang ini tersebar di 18 Kabupaten/Kota di Jatim. Terbanyak Surabaya disusul Pasuruan,” jelas Gus Ipul.
Awalnya Menolak
Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan dan LLAJ Jatim, Wahid Wahyudi, mengatakan bahwa kedatangan para eks pengikut Gafatar ini mengalami keterlambatan karena banyak calon penumpang yang enggan diberangkatkan dengan berbagai alasan, seperti tidur, sakit hingga pingsan.
“Mereka bersikeras menolak diberangkatkan sampai akhirnya dilakukan lobi khusus. Setiap pesawat juga dijaga aparat berseragam untuk berjaga-jaga,” katanya dilansir Antara.
Sebelumnya, Pemprov Jatim telah membentuk tim khusus yang bekerjasama dengan Majelis Ulama Indonesia, ormas Islam, tokoh agama, dan pihak terkait untuk menyadarkan dan mengajak para eks pengikut Gafatar kembali ke jalan yang benar.
“Mereka itu korban, penggerak atau perekrut tentu akan dicari pihak kepolisian,” pungkas Gus Ipul. (sumber: hidayatullah/antara)
Naskah Terkait Sebelumnya :
- Cegah Pengungsi Timur Tengah Dan Afrika, 12 Negara Eropa Kerahkan Kapal Perang Ke Laut Mediterania
- Di Kupang, Kristolog Ajak Umat Hindari Syiah dan Gafatar
- Jawa Barat Dinobatkan Sebagai Provinsi Halal
- Presiden Jokowi Minta Para Menteri Memantau Pergerakan Gafatar
- Uni Eropa Boikot Produk Susu dan Ayam asal Israel
Indeks Kabar
- Muslim Kepulauan Fiji Kini Punya Masjid Baru
- ODOJ: Cara Baru Cinta Baca Al-Quran
- Aksi Ekstremis Buddha Tolak Kartu Identitas Kewarganegaraan Etnis Rohingya
- MUI: Tak Bisa Mengganti Puasa dengan Fidyah karena Alasan Pandemi
- Adab Bersin dalam Islam
- China Larang PNS, Pelajar dan Guru Muslim Berpuasa
- AM Fatwa: Jangan Jadikan Pancasila Alat Pemukul Kelompok Tertentu
- Israel Angkat Rabi Kontroversial di Jajaran Militer
- Indonesia 10 Kali Jadi Tuan Rumah MHQH ASEAN-Pasifik
- Mualaf di Pedalaman Kaltim Butuh Pendampingan dan Pembinaan
-
Indeks Terbaru
- OKI Adakan Pertemuan Darurat Membahas Sudan, Militer Setuju Gencatan Senjata Seminggu
- Yusuf Masuk Islam Setelah Temukan Alquran di Stadion Old Trafford
- Pelaku Penembakan Kantor MUI Tewas, Sebelumnya Incar Ketua Umum dan Mengaku Nabi
- Viral Video Protes Suara Bising di Masjid, Kakek Australia Ini Malah Masuk Islam
- Pelaku Penembakan Kantor MUI Tewas, Sebelumnya Incar Ketua Umum dan Mengaku Nabi
- Mualaf Fano, Dulu Benci dan Caci Maki Adzan Tapi Kini Malah Merindukan Kemerduannya
- Kantor MUI Ditembak, Sejumlah Staf Jadi Korban
- Terpikat Makna 2 Surat Alquran, Mualaf Nathalia: Saya Temukan Konsistensi dalam Islam
- Sebut Homo itu Haram, Seorang Bocah Muslim Dijemput Paksa Polisi
- Adzan Pikat Tiktoker Filipina Hingga Akhirnya Ucap Dua Kalimat Syahadat
Leave a Reply