Ini Dia Akibat Mengganggu Orang Lain

Mengganggu hak orang lain dan menyakiti mereka dengan perbuatan ghibah, celaan, makian, namimah, atau mengambil hak mereka dengan cara yang tidak dibenarkan agama, semua perbuatan itu akan menyebabkan kebaikan-kebaikan seseorang pada hari kiamat akan hilang.

Kebaikan-kebaikan itu akan diberikan kepada orang-orang yang dia ganggu atau dia langar hak-hak mereka. Sehingga dia akan datang pada hari kiamat dalam keadaan bangkrut dari kebaikan-kebaikan, padahal sebelumnva dia sudah memiliki pahala yang begitu banyak. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menjelaskan keadaan orang yang bangkrut pada hari kiamat di dalam haditsnya berikut ini:

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Tahukah kamu siapakah orang bangkrut itu?” Para Sahabat menjawab, “Orang bangkrut menurut kami adalah orang yang tidak punya uang dan barang.” Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sesungguhnya orang bangkrut di kalangan umatku yaitu orang datang pada hari kiamat dengan membawa pahala shalat, puasa, dan zakat. Tetapi dia mencaci orang ini, menuduh orang ini, makan harta orang ini, menumpahkan darah orang ini, dan memukul orang ini. Maka orang ini diberi sebagian kebaikan-kebaikannya, dan orang ini diberi sebagian kebaikan-kebaikannya. Jika kebaikan-kebaikannya telah habis sebelum diselesaikan kewajibannya, kesalahan-kesalahan mereka diambil lalu ditimpakan padanya, kemudian dia dilemparkan di dalam neraka.” (HR. Muslim, no. 2581)
Laporkan iklan?

Naudzubillah. Tentunya, setiap dari kita enggan untuk menjadi orang bangkrut yang dijelaskan oleh Rasulullah dalam haditsnya. Setelah segala ibadah yang kita lakukan di dunia ini pada akhirnya akan diberikan kepada orang-orang yang telah kita dzalimi. Kita harus lebih berhati-hati dalam bersikap kepada orang lain. Jangan sampai, kita menjadi orang yang bangkrut ketika di akhirat nanti karena dosa-dosa kita terhadap orang lain.(sumber: islampos/Tsalasuna ‘Amalan Tuthilu fi/Karya: Amir bin Muhammad al-Madari”/Penerbit: Darul Majd li


Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

You may use these HTML tags and attributes: <a href="" title=""> <abbr title=""> <acronym title=""> <b> <blockquote cite=""> <cite> <code> <del datetime=""> <em> <i> <q cite=""> <s> <strike> <strong>