PP KAMMI Dukung Menristek Larang Kegiatan LGBT di Kampus
Pelarangan aktivitas lesbian, homoseks, biseksual, dan transgender (LGBT) di kampus disambut baik kalangan mahasiswa. Di antaranya oleh Ketua Bidang Seni Budaya dan Olahraga (SBO), PP Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI), M Maulana.
Pelarangan itu sebelumnya dilontarkan oleh Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristek) M Nasir di Semarang (23/01/2016), serta didukung oleh Ketua MPR RI Zulkifli Hasan.
“Saya sangat mendukung pernyataan dari M Nasir dan Zulkifli Hasan. Kelompok LGBT seperti Support Group and Resource Center on Sexuality Studies (SGRC) memang tidak layak mengadakan acara di dalam kampus,” ujar Maulana dalam rilisnya kepada hidayatullah.com di Jakarta, baru-baru ini.
Menurutnya, karena bertentangan dengan norma masyarakat, LGBT tentunya akan sangat meresahkan.
Ia mengatakan, LGBT sangat bertentangan dengan nilai budaya bangsa dan Pancasila.
Menurutnya, pada prinsip-prinsip dasar dalam pembukaan UUD 1945, dinyatakan jelas, kemerdekaan rakyat Indonesia “atas berkat rahmat Allah yang Maha Kuasa”.
Kemudian, lanjutnya, Indonesia merupakan suatu negara republik yang berkedaulatan rakyat dengan berdasarkan Pancasila. Yang mana nilai dalam sila-sila itu bertolak belakang dengan LGBT.
“Maka, LGBT di antaranya merupakan sebuah aktivitas yang bertentangan dengan nilai dasar dan nilai luhur budaya bangsa dalam Pancasila,” tegasnya.
Terkait maraknya kelompok-kelompok LGBT belakangan ini, ia berjanji, anggota-anggota KAMMI se-Indonesia akan dikoordinasikan untuk aktif mencegah LGBT masuk kampus.
“Untuk menjaga kampus agar tidak mudah disusupi kelompok-kelompok yang bertentangan dengan budaya dan nilai bangsa,” pungkasnya. Sebelum ini, sempat muncul petisi online yang juga mendukung pernyataan Menristek Nasir. (sumber: hidayatullah)
Naskah Terkait Sebelumnya :
Indeks Kabar
- Istiqlal Gelar Musabaqah Al Quran dan Hadits
- Masjid yang Biasa Didatangi Pelaku Penembakan Orlando Dibakar
- Vaksin Nusantara Tuai Polemik di BPOM, Jokowi Ingatkan, Semua Harus Ikuti Kaidah Saintifik
- Tarik Minat Wisatawan Muslim, Hotel di Moskow Pasang Label Halal
- Fraksi PKS Dukung RUU Pesantren
- Warga Gabungan se-Jatim Tuntut Pembongkaran Patung Dewa Perang China di Tuban
- PBB: Tentara Myanmar Lakukan Pembunuhan dan Perkosaan Secara Massal Etnis Rohingya
- Indonesia Kecam UU “Negara Bangsa Yahudi”
- Dalang Pembantai 8000 Muslim Bosnia Divonis Hanya 40 Tahun
- Megahnya Masjid Raya Sumbar
-
Indeks Terbaru
- Ucapan Islami Ini Membuka Mata Hati Mualaf Ismael Lea South untuk Masuk Islam
- Pelaku Bom Bunuh Diri di Masjid Pakistan Berseragam Polisi
- Mantan Ateis Asal Prancis Masuk Islam di Qatar, Kehangatan Muslim Kuatkan Keputusannya
- Kemenlu Rusia Kutuk Swedia Izinkan Politikus Denmark Bakar Alquran di Stockholm
- Trudi Best Jadi Mualaf karena Takjub Lihat Muslim Melakukan Sesuatu karena Allah
- Hidayah adalah Misteri, Dunia Clubbing Pintu Masuk Mualaf Ameena Bersyahadat
- Eks Marinir yang Berniat Mengebom Masjid Tak Kuasa Bendung Hidayah, Ia pun Bersyahadat
- Pemerintah Afghanistan Tak Pernah Larang Pendidikan untuk Perempuan
- Mantan Ateis Asal Prancis Masuk Islam di Qatar, Kehangatan Muslim Kuatkan Keputusannya
- Jenazah Tertukar, RS di Jerman Justru Kremasi Muslim
Leave a Reply