24 Tokoh Dakwah dan Pendidikan Belajar Bahasa Arab di Madinah
Bekerjasama dengan Universitas Islam Madinah (UIM), Pondok Pesantren (Ponpes) Darunnajah, Jakarta mengadakan Pelatihan (Daurah) Budaya dan Bahasa Arab di Madinah selama satu bulan (29 Januari-25 Pebruari 2016).
Kerjasama yang baru pertama kali diadakan ini diikuti oleh 24 orang peserta dan dijadwalkan berlangsung selama 30 hari. “Mereka adalah para tokoh yang terpilih sebagai peserta mewakili pimpinan ormas atau lembaga dakwah dan pendidikan di Indonesia,” ucap KH. Sofwan Manaf, Direktur Ponpes Darunnajah seperti dilansir laman darunnajah.com.
Sebagaimana diketahui, pelatihan mempersyaratkan peserta dari tokoh kalangan pemerintahan pusat, pimpinan perguruan tinggi negeri maupun swasta, pimpinan lembaga pendidikan Islam terkemuka (yayasan/pesantren), pimpinan ormas Islam, serta pimpinan lembaga sosio-budaya Islam di Indonesia.
Uniknya, meski diadakan di Madinah, Arab Saudi tapi kriteria peserta terpilih diutamakan yang belum menguasai bahasa Arab secara fasih.
Hal ini dimaksudkan untuk memberi motivasi untuk kian semangat mempelajari Bahasa Arab sepulang dari daurah kelak.
Terlebih selama pelatihan, seluruh akomodasi, konsumsi, dan transportasi lokal sudah disiapkan secara cuma-cuma oleh pihak Universitas Islam Madinah.
“Mereka sudah difasilitasi oleh jami’ah (kampus, red) untuk belajar dan diskusi tentang bahasa dan kebudayaan selama satu bulan di Saudi Arabia,” papar KH. Sofwan.
Dalam kesempatan pelatihan saat ini, tokoh-tokoh agama dan pendidikan tersebut datang dari berbagai daerah di Indonesia. Mulai dari Jombang, Pontianak, Balikpapan, Palembang, Jambi dan sejumlah propinsi lainnya.
“Alhamdulillah, dengan program pelatihan ini Allah mengabulkan keinginan saya belajar Bahasa Arab di Madinah,” ucap Paryadi Abdul Ghofar, peserta dari Balikpapan, Kalimantan Timur.
“Mohon doa buat kami semua, ini adalah amanah dan karunia yang sangat besar bagi kami,” imbuhnya berharap.
Untuk diketahui, Darunnajah termasuk salah satu pondok pesantren di Indonesia yang intens menjalin kerjasama pelatihan dan pengembangan Bahasa Arab dengan pihak luar negeri, khususnya Universitas Islam Madinah (UIM) dan Universitas Ummul Qura, Makkah, Arab Saudi.
Untuk perguruan tinggi yang disebut terakhir, Darunnajah menjalin kerjasama mengadakan pelatihan Bahasa Arab yang dikhususkan bagi para dosen pengajar Bahasa Arab di perguruan tinggi Islam, Indonesia.
Terakhir, KH. Sofwan Manaf berharap para peserta bisa maksimal dalam mengikuti pelatihan bahasa dan budaya tersebut. Agar nantinya bisa berkiprah lebih banyak lagi untuk kepentingan dakwah dan kemajuan bangsa ini.
“Semoga para tokoh agama ini bisa mendapatkan ilmu dan membawa ilmu tersebut untuk pembangunan Islam di Indonesia nanti,” pungkas KH. Sofwan menitip harapan. (sumber: hidayatullah)
Indeks Kabar
- India Diberondong Petir dan Badai Debu, Seratusan Orang Tewas
- Polosin: Tuhan yang Maha Penyayang Perkuat Keyakinanku
- Masjid di Hyderabad Sediakan Layanan Kesehatan Warga India
- Pemuda OKI Desak Pemerintah Akui Genosida Khojaly
- Komunitas Banten Bersatu Bantu Sarana Air Bersih untuk Baduy Mualaf
- Dorong Persatuan, MIUMI Gelar Temu Ulama-Tokoh Islam Lampung
- Tangisan Muslim Rwanda
- Kamboja Terapkan Sertifikasi Halal
- Di Brunei, Merayakan Natal di Tempat Umum Dipenjara 5 Tahun
- Menlu Austria Mengaku Ingin Tutup TK Islam
-
Indeks Terbaru
- Ucapan Islami Ini Membuka Mata Hati Mualaf Ismael Lea South untuk Masuk Islam
- Pelaku Bom Bunuh Diri di Masjid Pakistan Berseragam Polisi
- Mantan Ateis Asal Prancis Masuk Islam di Qatar, Kehangatan Muslim Kuatkan Keputusannya
- Kemenlu Rusia Kutuk Swedia Izinkan Politikus Denmark Bakar Alquran di Stockholm
- Trudi Best Jadi Mualaf karena Takjub Lihat Muslim Melakukan Sesuatu karena Allah
- Hidayah adalah Misteri, Dunia Clubbing Pintu Masuk Mualaf Ameena Bersyahadat
- Eks Marinir yang Berniat Mengebom Masjid Tak Kuasa Bendung Hidayah, Ia pun Bersyahadat
- Pemerintah Afghanistan Tak Pernah Larang Pendidikan untuk Perempuan
- Mantan Ateis Asal Prancis Masuk Islam di Qatar, Kehangatan Muslim Kuatkan Keputusannya
- Jenazah Tertukar, RS di Jerman Justru Kremasi Muslim
Leave a Reply