PBNU Minta Pemerintah Larang Kampanye LGBT
Pengurus Besar Nahdhatul Ulama (PBNU) menilai, kampanye aktifitas Lesbian, Gay, Biseksual dan Transgender (LGBT) melanggar hukum dan perlu diberikan sanksi.
“Pemerintah harus mengambil tindakan untuk menghentikan segala propaganda dan aktifitas menyimpang serta melarang pihak-pihak yang mengampanyekan LGBT,” tegas Wakil Rais Am PBNU KH. MIFTAHUL AKHYAR di kantor PBNU, Kamis (25/02/2016).
Selain itu, PBNU juga meminta masyarakat, LSM, dan pegiat LGBT yg selama ini melakukan propaganda normalitas LGBT, membiarkan, menolak rehabilitasi dan mengampanyekannya untuk menghentikan kegiatannya.
“Pemerintah harus melarang bantuan dana dan intervensi asing yang menyokong aktifitas LGBT,” jelasnya.
Lebih lanjut PBNU meminta DPR, khususnya yang berasal dari warga NU untuk memperjuangkan penyusunan UU terkait larangan LGBT, pemberian rehabilitasi, serta sanksi kepada penyebar propaganda LGBT. (sumber: Islampos)
Indeks Kabar
- Mesut Ozil Sumbangkan Bonus Piala Dunia 7 Milyar untuk Gaza
- Kenalkan Islam, 20 Masjid di Inggris Gelar ‘Hari Terbuka’ bagi Publik
- Masjid-masjid Mulai Siapkan Iktikaf
- Wali Kota Paris Tolak Gym Khusus Muslimah
- Megahnya Masjid Raya Sumbar
- Biarawati: “Kami Diperlakukan Secara Terhormat oleh Pejuang Suriah”
- Polisi Inggris Cabut Panduan Ekstremisme Terkait Muslim
- MUI Imbau Masyarakat Waspadai Peredaran Daging Sapi Ilegal
- Anak-anak Korban Terbesar Konflik Suriah
- 5 Masjid Ditutup, Muslim Gelar Protes di Colosseum Roma
-
Indeks Terbaru
- Ucapan Islami Ini Membuka Mata Hati Mualaf Ismael Lea South untuk Masuk Islam
- Pelaku Bom Bunuh Diri di Masjid Pakistan Berseragam Polisi
- Mantan Ateis Asal Prancis Masuk Islam di Qatar, Kehangatan Muslim Kuatkan Keputusannya
- Kemenlu Rusia Kutuk Swedia Izinkan Politikus Denmark Bakar Alquran di Stockholm
- Trudi Best Jadi Mualaf karena Takjub Lihat Muslim Melakukan Sesuatu karena Allah
- Hidayah adalah Misteri, Dunia Clubbing Pintu Masuk Mualaf Ameena Bersyahadat
- Eks Marinir yang Berniat Mengebom Masjid Tak Kuasa Bendung Hidayah, Ia pun Bersyahadat
- Pemerintah Afghanistan Tak Pernah Larang Pendidikan untuk Perempuan
- Mantan Ateis Asal Prancis Masuk Islam di Qatar, Kehangatan Muslim Kuatkan Keputusannya
- Jenazah Tertukar, RS di Jerman Justru Kremasi Muslim
Leave a Reply