Kardinal Australia Kecam Gereja Katolik dalam Tangani Pelecehan Seks Anak
Kardinal Australia George Pell yang juga menteri keuangan Vatikan, sangat mengecam Gereja Katolik dalam menangani pelecehan seks anak secara sistemik yang dilakukan oleh para pemuka agama Katolik.
“Gereja telah membuat kesalahan besar dan bekerja untuk memperbaikinya, tetapi Gereja di banyak tempat, khususnya di Australia, telah merusak segalanya, sehingga membuat masyarakat kecewa,” kata Pell melalui siaran video kepada Komisi Australia untuk Respons Kelembagaan Terkait Pelecehan Seksual anak pada Ahad kemarin (28/2/2016). Komisi sendiri menyelidiki pelecehan seksual dalam kasus-kasus yang melibatkan para pemuka agama Katolik dan yang terjadi puluhan tahun lalu.
Memberikan bukti di hadapan sejumlah korban pelecehan di sebuah kamar hotel di Roma, Pell menyatakan kepada Komisi Australia bagian Respons Kelembagaan soal Pelecehan Seksual Anak bahwa kesaksian anak-anak sering kali tidak dipercayai sementara para pemuka agama yang melakukan tindak kekerasan bebas berpindah memimpin jemaat dari satu gereja ke gereja lainnya.
“Saya di sini bukan untuk membela yang tak dapat dibela,” ujarnya pada Ahad kemarin seperti dikutip Press TV dari CNN.
Sebanyak 15 korban pelecehan dan para pendukung mereka melakukan perjalanan ke Roma untuk melihat Pell memberikan bukti setelah sebelumnya ia mengatakan tidak dapat melakukan perjalanan karena masalah jantung.
Pell berusia74 tahun, meskipun tidak terlibat dalam kasus seksual, namun telah dua kali meminta maaf atas respons yang lambat atas tuduhan yang dialamatkan ke gereja Katolik.
Namun, kegagalannya untuk bersaksi pada situasi tertentu yang melibatkan para pemuka agama Katolik, membuat banyak korban pelecehan dan keluarganya marah.
Tuduhan pelecehan seksual pertama kali muncul pada tahun 2002, ketika ditemukan bahwa para uskup di wilayah Gereja Katolik dipindahkan dari paroki satu ke paroki lain.
Gereja Katolik Roma telah terpukul oleh berbagai skandal dalam beberapa tahun terakhir, terutama kasus pelecehan seksual anak-anak oleh para pemuka agama Katolik. (sumber: Islampos/CNN)
Naskah Terkait Sebelumnya :
- Lindungi Gereja, Pastor Senior Sembunyikan Kasus Pelecehan Seksual Anak
- Gereja Katolik AS Beri Kompensasi 120 Juta Dolar pada Korban Pelecehan Seks
- Komisioner Perlindungan Anak Vatikan Kecam Kardinal Australia Terkait Pedofilia
- Parlemen Australia Merekomendasikan Pelecehan Seks Anak di Gereja Katolik Merupakan
- Pengadilan Spanyol Dakwa 10 Imam Katolik atas Pelecehan Seksual Anak
Indeks Kabar
- Alasan Peta Nasional Islam Ala Austria Sangat Berbahaya
- Pengadilan Tinggi Cape Town Akui Pernikahan Muslim
- Sejarawan Menyebut “UU Negara Bangsa” ’Israel’ Rasis
- Soal Muslim, Politikus Sayap Kanan Eropa Terinspirasi Trump
- Hamka tidak Almarhum
- Anggota Komnas HAM Janji Lakukan Investigasi kasus Pelarangan Masjid di Bitung
- Kasus Tolikara Kompleks, Termasuk Kuatnya Intervensi Asing
- MUI: Perbedaan Jangan Dibesar-Besarkan
- Komnas HAM: Ahok Lecehkan Agama, Segera Minta Maaf ke Publik
- Pembakaran Al Qur`an Pasca Serangan Paris
-
Indeks Terbaru
- Seorang Ibu Tunaikan Nazar Jalan Kaki Lamongan – Tuban setelah Anaknya Tuntas Hafal Al-Quran
- Menemukan Kedamaian Dalam Islam
- Dahulu Anti-Islam, Politikus Belanda Ini Temukan Hidayah
- Masjid di Siprus Yunani Diserang Bom Molotov Disertai Vandalisme: Islam tidak Diterima
- 24 Jam Sebelum Meninggal, Anthony Jadi Mualaf
- Pengadilan Turki Perintahkan Tangkap Rasmus Paludan, Pembakar Al-Quran di Swedia
- Georgette Lepaulle Bersyahadat di Usia Tua
- Uni Eropa Tegaskan Pembakaran Alquran tidak Memiliki Tempat di Eropa
- Pendeta Armenia Razmik Kastoryani Masuk Islam setelah ‘Dicekik Kalung Salib”
- Jalan Hidayah Mualaf Yusuf tak Terduga, Menjatuhkan Buku Biografi Rasulullah SAW di Toko
Leave a Reply