KTT OKI Harus Hasilkan Langkah Konkret Dukung Kemerdekaan Palestina
Konferensi Tingkat Tinggi Luar Biasa Organisasi Kerjasama Negara-Negara Islam (KTT Luar Biasa OKI) akan berlangsung pada Ahad-Senin (6-7 Maret 2016) di Jakarta. Sebanyak 49 kepala negara dan pemerintahan dijadwalkan akan menghadiri acara tersebut.
KTT Luar Biasa OKI kali diselenggarakan khusus sebagai bentuk keprihatinan dan upaya mengalihkan fokus perhatian dunia kepada tragedi penjajahan Isreal di Palestina dan Al-Quds Al-Syarif (Kota Suci Yerussalem).
Ketua Fraksi PKS DPR RI, Jazuli Juwaini, menyambut KTT Luar Biasa OKI ini sebagai bentuk solidaritas negara-negara Islam dan berharap ada langkah konkret dan terukur bagi upaya kemerdekaan Palestina dan pembebasan Al-Quds.
“Fraksi PKS mengucapkan selamat datang kepada tamu-tamu negara. Semoga KTT menghasilkan resolusi dan deklarasi yang tegas, konkret, dan terukur dalam mendukung Palestina merdeka dan pembebasan Masjid Al-Aqsa dari cengkeraman Israel,” katanya melalui siaran pers yang dikirimkan ke media.
Selain itu, lanjut Jazuli, semoga KTT dengan kepeloporan Indonesia juga bisa menyatukan berbagai kelompok Pejuang Palestina khususnya antara Fatah dan Hamas. Agar berbagai bantuan untuk Palestina, tak hanya untuk Tepi Barat/Ramallah saja, tapi juga Gaza. Sehingga KTT ini juga berjuang untuk mengakhiri isolasi terhadap Gaza.
Menurut Jazuli Juwaini dipilihnya Indonesia sebagai tuan rumah KTT Luar Biasa OKI kali ini tidak bisa dilepaskan dari peran diplomasi dan posisi strategis Indonesia dalam mendukung kemerdekaan Palestina.
“Indonesia punya spirit memerdekakan bangsa-bangsa terjajah, dan hal itu jelas termuat di dalam Pembukaan UUD 1945, sehingga sampai kapanpun seluruh rakyat Indonesia akan tampil terdepan dalam mendukung kemerdekaan Palestina. Dukungan ini juga tegas dikatakan Presiden Jokowi dalam beberapa kesempatan,” tegasnya.
Laporkan iklan?
Dengan peran dan posisi strategis Indonesia tersebut, ditambah solidaritas dunia Islam yang semakin kuat, Fraksi PKS dan seluruh rakyat Indonesia optimis peta jalan (road map) kemerdekaan Palestina dan pembebasan Al-Quds akan semakin jelas.
“Hasil KTT harus bisa ditindaklanjuti untuk betul-betul dapat berujung pada pengakuan terhadap Palestina sebagai negara merdeka yang berdaulat dan Masjid Al-Aqsha benar-benar dapat sepenuhnya bebas dari penjajahan Israel,” harap Jazuli
Terakhir kepada berbagai pihak di Indonesia Jazuli mengimbau agar tidak mengganggu KTT, lebih dari itu diharapkan bisa membantu menghadirkan rasa aman dan suasana kondusif bagi suksesnya KTT.( sumber: Islampos)
Naskah Terkait Sebelumnya :
- ASEAN Harus Ambil Langkah Tegas Selesaikan Masalah Pengungsi Rohingya
- Berdalih Terorisme, UU Ormas dan UU Kemerdekaan Berpendapat akan Direvisi
- DPR: OKI Harus Bela Kedaulatan Palestina
- Dukung Palestina, 340 Profesor Inggris Boikot Lembaga Pendidikan Zionis Israel
- Dukung Palestina, Zayn One Direction Diancam Dibunuh
Indeks Kabar
- Kemenag Susun Kode Etik Siaran Dakwah di Media Elektronik
- MUI Sumbar Tolak SE Kemenag Terkait Pengeras Suara
- 21 Warga Suku Togutil Kembali Masuk Islam
- Berpakaian Muslim, Kelompok Anti-Islam Australia Buat Rusuh Gereja
- Kembali Keislamannya, 700 Eks Jamaah Ahmadiyah dapat Bantuan Menag
- Ribuan Orang di Bosnia Protes Misa Gereja untuk Orang Kroasia Kolaborator Nazi
- Hina Islam, Torben Aakjaer Diberhentikan Dari Scout Manchester United
- Grand Syaikh Al-Azhar: Mintalah Fatwa kepada Ahli Ilmu Berpaham Sunni
- Pendidikan Indonesia Gawat Darurat!
- Dalai Lama pada Suu Kyi: Bantu Muslim Rohingya!
-
Indeks Terbaru
- Ucapan Islami Ini Membuka Mata Hati Mualaf Ismael Lea South untuk Masuk Islam
- Pelaku Bom Bunuh Diri di Masjid Pakistan Berseragam Polisi
- Mantan Ateis Asal Prancis Masuk Islam di Qatar, Kehangatan Muslim Kuatkan Keputusannya
- Kemenlu Rusia Kutuk Swedia Izinkan Politikus Denmark Bakar Alquran di Stockholm
- Trudi Best Jadi Mualaf karena Takjub Lihat Muslim Melakukan Sesuatu karena Allah
- Hidayah adalah Misteri, Dunia Clubbing Pintu Masuk Mualaf Ameena Bersyahadat
- Eks Marinir yang Berniat Mengebom Masjid Tak Kuasa Bendung Hidayah, Ia pun Bersyahadat
- Pemerintah Afghanistan Tak Pernah Larang Pendidikan untuk Perempuan
- Mantan Ateis Asal Prancis Masuk Islam di Qatar, Kehangatan Muslim Kuatkan Keputusannya
- Jenazah Tertukar, RS di Jerman Justru Kremasi Muslim
Leave a Reply