Laporan: 3.500 Pengungsi Ditahan dalam Kondisi Buruk di Inggris
Sebuah laporan mengatakan bahwa lebih dari 3.500 pengungsi ditahan dalam kondisi buruk setelah memasuki Inggris lewat Selat Inggris pada puncak krisis musim panas lalu. Lansir Independent, Selasa (8/3/2016).
Seorang Inspektur Polisi mengkritik kondisi penampungan pengungsi sementara di Kent, yang digunakan untuk membatasi orang-orang yang mencoba untuk masuk ke Inggris tanpa terdeteksi.
Krisis pengungsi yang terjadi pada tahun lalu, telah menyebabkan peningkatan sebesar 126 persen terhadap jumlah tahanan di fasilitas tahan utama Inggris di Dover Seaport. Laporan yang dibuat oleh HM Inspektorat Penjara (HMIP), sebuah Inspektorat Penjara Independen, mengatakan bahwa dalam sembilan bulan pertama di tahun 2014 terdapat sejumlah 2.118 penahanan, sementara pada tahun 2015 angka tersebut meningkat menjadi 4.785 penahanan.
Menurut laporan itu, terhitung dalam periode tiga bulan hingga akhir September tahun lalu, telah dilakukan sejumlah 2.781 penahanan. Selain itu, 822 orang ditahan di fasilitas Folkestone atau dikenal dengan Rumah Frontier. Total gabungan penahanan itu, setara dengan 40 pengungsi yang dihentikan setiap harinya.
HMIP menggambarkan bahwa respon terhadap tingginya jumlah pendatang yang tiba melalui terowongan Channel sangat tidak memadai. “Kebutuhan dasar tahanan tidak terpenuhi dan kondisinya buruk. Fasilitas tahanan di Pelabuhan Dover sangat sesak, ventilasinya buruk dan berbau busuk,” kata HMIP.
“Tempat Itu tidak dirancang untuk menahan orang selama lebih dari beberapa jam, namun selama musim panas berlangsung, tahanan ditahan selama rata-rata 18 jam. Ruang tahanan memiliki buku-buku agama dan sajadah, tapi tidak ada kompas untuk menunjukkan arah Mekah,” ujar HMIP.
“Kondisi yang sama terjadi di rumah Frontier, di mana tidak ada tempat untuk beristirahat, tidak ada fasilitas kamar mandi dan tidak ada jendela. Bahkan telepon umumpun tidak berfungsi,” tambah HMIP.
Kepala Inspektur Peter Clarke, mengatakan tidak ada yang meragukan bahwa peningkatan pengungsi tidak sebanding dengan fasilitas yang ada, tanggap darurat terhadap hal sangat diperlukan.
Laporan HMIP mengatakan bahwa Dover Seaport dan Rumah Frontier, dalam pengawasannya dialihkan kepada perusahaan keamanan swasta Tascor. (sumber: Islampos)
Naskah Terkait Sebelumnya :
- Badan Amal Inggris Seru Tindakan Konkrit untuk Bantu Pengungsi Suriah
- Hampir 400 Anak Palestina Ditahan di Penjara Israel
- Israel Tangkap 1.000 Lebih Warga Palestina dalam Sebulan
- Laporan Terbaru Bukti Penyiksaan Muslim Rohingya
- Lebih Dari 300.000 Anak-Anak Pengungsi Suriah Mendapat Pendidikan Gratis di Turki
Indeks Kabar
- Panglima TNI: Ulama Indonesia sebagai Pemersatu Bangsa
- CIA Secara ‘Keliru’ Hancurkan Laporan Penyiksaan Setebal 6.700 Halaman
- Desmond Tutu Pilih Masuk Neraka Bersama Homoseksual
- Dubes Berharap Kuota Haji Indonesia 250 Ribu
- Muslim Indonesia: Jerman Terapkan Nilai-Nilai Islam
- Komisi Fatwa MUI: Islam Menolak Pemisahan Agama dan Politik
- Beberapa Warga Negara Eropa Ini Jadi Mualaf Demi Bela Masjid
- Pemkot Sukabumi Gerakkan Shalat Subuh Berjamaah Keliling
- MUI Kecam Kezaliman di Myanmar, Mesir, Nigeria, dan Afrika Tengah
- MUI Apresiasi Perda Larangan Mushala di Basement
-
Indeks Terbaru
- UEA Kecam Pembangunan Permukiman Baru Israel di Wilayah Palestina
- Jadi Mualaf, Susie Brackenborough: Tak ada yang Membingungkan dalam Islam
- Ucapan Islami Ini Membuka Mata Hati Mualaf Ismael Lea South untuk Masuk Islam
- Pelaku Bom Bunuh Diri di Masjid Pakistan Berseragam Polisi
- Mantan Ateis Asal Prancis Masuk Islam di Qatar, Kehangatan Muslim Kuatkan Keputusannya
- Kemenlu Rusia Kutuk Swedia Izinkan Politikus Denmark Bakar Alquran di Stockholm
- Trudi Best Jadi Mualaf karena Takjub Lihat Muslim Melakukan Sesuatu karena Allah
- Hidayah adalah Misteri, Dunia Clubbing Pintu Masuk Mualaf Ameena Bersyahadat
- Eks Marinir yang Berniat Mengebom Masjid Tak Kuasa Bendung Hidayah, Ia pun Bersyahadat
- Pemerintah Afghanistan Tak Pernah Larang Pendidikan untuk Perempuan
Leave a Reply