Hotel Halal Pertama Thailand Segera Dibuka
Hotel 100 persen halal pertama di Thailand segera dibuka. Dilansir dari The Nation, Selasa (22/3), hotel tersebut adalah hasil investasi keluarga Mulsap asal Dubai, Uni Emirat Arab, yang memiliki bisnis properti dan restoran.
TS Family Group, perusahaan milik keluarga Mulsap tersebut menginvestasikan dana senilai 1 miliar baht untuk membangun hotel halal dengan harapan meraup keuntungan dari meningkatnya pasar pariwisata Muslim.
Organisasi Halal Teluk Dubai menyatakan hotel bernama Al Meroz Hotel tersebut akan distandarisasi secara ketat dan konstan untuk memenuhi kebutuhan para pengunjung. Target pasar dari hotel tersebut adalah kelompok pengunjung kelas atas beragama Islam dari sekitar Asia, Timur Tengah, dan Eropa.
“Di sini tidak ada hotel halal yang mampu memenuhi kebutuhan wisatawan Muslim di Thailand, kami tidak ingin melewatkan kesempatan besar di pasar pariwisata halal ini,” ujar CEO Al Meroz Hotel, Rausak Mulsap.
Lebih dari 60 persen staf hotel tersebut adalah Muslim. Dipimpin oleh Sanya Saengboon sebagai direktur manajemen dan general manajer dari hotel tersebut, Hotel Al Meroz telah dibuka pada November tahun lalu. Sebanyak 65 persen kamar telah penuh oleh para pengunjung.
Setengah dari tamu hotel adalah wisatawan asal Eropa, dan setengahnya lagi datang dari Asia. Untuk biaya menginap per hari, para pengunjung tersebut merogoh kocek sebesar 10 ribu baht.
Hotel Al Meroz telah mengalokasikan dana sebesar 50 juta baht untuk promosi. Mereka berencana untuk menggencarkan promosi konsep halal yang mereka usung ke pasar domestik dan internasional. Untuk saat ini, Al Meroz tidak memiliki saingan di Thailand. Namun hotel dengan layanan halal telah berdiri di negara lain seperti Jepang dan Korea Selatan. (sumber: ROL)
Indeks Kabar
- Generasi Rohingya Terancam tanpa Pendidikan
- Forum Masjid Serantau Luncurkan Web FORSIMAS
- Menag RI-Menteri Saudi Bahas Peningkatan Pelayanan Haji 2018
- 7.260 Pelajar-Guru Ukir Rekor MURI Penghafal Qur’an Juz 30 Terbanyak
- Koalisi Masyarakat untuk Kebebasan Sipil: Radikal Belum Tentu Teroris
- Pembakaran Bendera Tauhid Terus Menuai Kecaman
- Riyadh Terdampak Banjir, Pertahan Sipil Saudi Dikerahkan
- AS Bersiap Larang Produk Impor dari Xinjiang
- Muslim India Marah Atas Komentar Haji dari PM Modi
- Mengapa Negara-negara Muslim Bungkam atas Uighur di Xinjiang?
-
Indeks Terbaru
- Kejahatan Perang Israel Diadukan ke ICC
- Pernah Rasakan Genocida, Ribuan Warga Bosnia Demo untuk Gencatan Senjata di Gaza
- Pasukan Zionis Gempur Area RS Indonesia di Gaza
- Kritik Erdogan: Barat Lantang Bela Korban Charlie Hebdo, Tapi Diam Sikapi Genosida Gaza
- Halangi Bantuan ke Gaza Bisa Dituntut Pengadilan Internasional
- Pendukung Celtic tak Gentar, Tetap Kibarkan Bendera Palestina Saat Laga Liga Champions
- Islam Menjadikan Saya ‘Yahudi’ yang Lebih Baik
- Jerman Kritik Netanyahu Terkait Peta Timur Tengah tanpa Palestina
- Heboh Xi Jinping Buat Al-Quran Versi China, Seperti Apa?
- Seorang Ibu Tunaikan Nazar Jalan Kaki Lamongan – Tuban setelah Anaknya Tuntas Hafal Al-Quran
Leave a Reply