Sudah Benarkah Tauhid Kita?

Orang akan marah ketika mendengar berita anak berzina dengan ibu atau soal pesta miras. Berbeda ketika orang mendengar berita tentang larung, orang bersesaji dan mengusapi kuburan.

Kita memahami berzina dengan ibu dan minum khamr termasuk dosa besar. Namun kita juga perlu lebih memahami bahwa perbuatan syirik dosanya jauh lebih besar. Pelaku dosa besar tidak keluar dari islam, namun pelaku kesyirikan keluar dari agama Islam. Karena alasan inilah, para ulama menjadikan aqidah sebagai pelajaran utama mereka.

Imam Mujadid Muhammad bin Abdul Wahab, penulis kitab At-Tauhid. Beliau ajarkan kitab ini kepada para muridnya. Beliau beri penjelasan, dan beliau ulangi semua permasalahan yang ada dalam buku itu. Selesai membahas, beliau ulang lagi dari awal. Sampai akhirnya salah satu muridnya meminta kepada beliau, “Wahai syeikh, kami ingin agar anda mengganti pelajaran yang lain.., kisah, atau sirah.., atau sejarah.”

“Akan kita pertimbangkan, insya Allah” jawab syeikh.

Pagi harinya, beliau menemui murid-muridnya dengan wajah sedih. Para murid beliau bertanya, apa sebab beliau sedih? Jawab syeikh, “Saya mendengar kabar, ada orang di kampung sebelah.., dia bangun rumah baru.., karena takut gangguan jin, dia menyembelih ayam di teras pintu rumahnya. Dalam rangka persembahan untuk jin. Saya sudah menyuruh seseorang untuk mengecek kebenaran berita ini.”

Namun, murid-murid beliau tidak banyak terpengaruh dengan berita ini. Mereka tidak menjadi sedih seperti yang beliau alami, tidak pula menjadi gusar layaknya orang kebingungan. Mereka hanya mendoakan semoga orang yang membangun rumah itu mendapat petunjuk kemudian diam.

Esok harinya, syeikh ketemu dalam forum yang sama dengan murid-muridnya. Beliau mengatakan, “Saya telah mencari kebenaran info kemarin, dan ternyata berbeda dengan apa yang saya dengar. Orang itu tidak menyembelih ayam untuk persembahan jin. Tapi yang benar, dia berzina dengan ibunya.”

Spontan semua murid beliau langsung berkomentar, langsung mencela, harus kita ingatkan, harus didakwahi.., kita hukum dia. Gempar sudah forum itu.

Setelah mereka tenang, syeikh menyampaikan saran. “Sungguh mengherankan kalian ini. Kalian begitu kompak mengingkari perbuatan ini. Terjerumus ke dalam dosa besar. Padahal itu tidak mengeluarkan mereka dari Islam.

Namun kalian tidak mengingkari orang yang melakukan dosa syirik, menyembelih untuk selain Allah, melakukan ibadah untuk selain Allah.”

Murid beliau terdiam. Syaikh meminta salah satu muridnya, “Ambil kitab tauhid. Kita pelajari dari awal.” (sumber: Irkab Maana/Dr. Muhammad Al-Arifi/Inilah)


Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

You may use these HTML tags and attributes: <a href="" title=""> <abbr title=""> <acronym title=""> <b> <blockquote cite=""> <cite> <code> <del datetime=""> <em> <i> <q cite=""> <s> <strike> <strong>