Wanita Pembocor Rahasia Gereja Vatikan Bantah Tuduhan Menggoda Pendeta
Seorang wanita Italia tersangka pembocor rahasia-rahasia gereja berupa dokumen milik Vatikan hari Rabu (6/4/2016) membantah bahwa dirinya pernah tidur dengan seorang pendeta, yang mengaku kepada pengadilan bahwa dia membocorkan rahasia kehidupan pribadinya kepada wanita itu di sebuah kamar hotel, ketika ibunya sedang terlelap.
Wanita itu bernama Francesca Chaouqui, 35, seorang konsultan humas berstatus menikah. Dan si pendeta, seorang monsignor Spanyol bernama Angel Lucio Vallejo Balda. Keduanya adalah terdakwa dalam kasus yang dikenal dengan di media dengan sebutan “Vatileaks II”.
Kasus itu berpusat pada penerbitan 2 buku tahun lalu, yang isinya disusun berdasarkan dokumen-dokumen milik Tahta Suci Vatikan yang dibocorkan. Kedua buku itu menceritakan bagaimana Vatikan dipenuhi skandal korupsi dan Paus Fransiskus menghadapi perlawanan keras dalam merealisasikan agenda-agendanya di dalam tubuh otoritas tertinggi Katolik Roma itu.
Vallejo Balda dalam persidangan awal mengakui bahwa dirinya membocorkan dokumen-dokumen Vatikan ke wartawan. Namun, Chaouqui yang menjadi rekannya dalam kejahatan itu hari Rabu mengatakan bahwa dirinya tidak memberikan apapun kepada pers kecuali artikel-artikel yang sudah menjadi domain publik.
Bulan lalu, kepada pengadilan Vallejo Balda mengatakan bahwa hubungannya dengan Chaouqui bagi dirinya sebagai seorang pendeta adalah memalukan, dan bahwa dia digoda oleh wanita itu di sebuah kamar hotel di Florence, Italia.
Akan tetapi, hari Rabu kemarin di pengadilan Chaouqui mengatakan bahwa dirinya tidak tertarik dengan pendeta itu dan bahwa pria tersebut sudah mengakui “lingkup seksualnya” kepada dirinya. “Saya tidak pernah melakukan hubungan seks dengannya,” kata Chaouqui, seperti dikutip Reuters. “Saya tidak pernah bersetubuh dengannya.”
Chaouqoui mengatakan dirinya bersedia mengutarakan cerita itu menurut versinya, karena “Saya telah digambarkan seperti seorang pelacur yang mencari-cari pendeta untuk digoda.”
Chaouqui mengatakan bahwa dia memasuki kamar hotel yang ditempati bersama oleh Vallejo Balda dan ibunya pada bulan Desember 2014. Dan pendeta itu menceritakan semua perihal kehidupan pribadinya kepada dirinya ketika ibu pendeta tersebut sedang terlelap di tempat tidur.
Meskipun keduanya sekarang bersitegang perihal apa yang terjadi, Chaouqui mengatakan kepada pengadilan bahwa dirinya tidak akan pernah mengungkap semua yang didengarnya dari Vallejjo Balda, karena dia menghormati janji yang telah dibuatnya sendiri.
Chaouqui dan Vallejo Balda adalah anggota dari komisi yang dibentuk Paus Fransiskus untuk memberikan nasihat kepadanya mengenai reformasi ekonomi dan birokrasi. Komisi itu sekarang sudah tidak difungsikan.
Vallejo Balda menuding Chaouqui mengintimidasi dan memanipulasi dirinya agar mendapatkan pekerjaan permanen di Vatikan setelah tugas di komisi itu tuntas.
Tahun 2013 Vatikan membuat keputusan yang menetapkan pembocoran dokumen sebagai tindak kriminal, setelah sebelumnya terjadi kasus serupa yang dikenal di media dengan sebutan skandal “Vatileaks”.
Jurnalis Gianluigi Nuzzi dan Emiliano Fittipaldi tahun 2015 menerbitkan buku-buku berdasarkan dokumen-dokumen yang, menurut jaksa, diperoleh dari Chaouqui, Vallejo Balda dan asistennya Nicola Maio.
Kedua jurnalis itu dituduh menekan ketiga orang tersebut untuk mendapatkan dokumen-dokumen Vatikan.
Para terdakwa terancam hukuman hingga delapan tahun penjara jika dinyatakan bersalah. Persidangan akan dilanjutkan Senin mendatang, lapor Reuters. (sumber: hidayatullah)
Naskah Terkait Sebelumnya :
- Pendeta Senior Ditangkap Terkait Skandal Bank Vatikan
- Revisi Ajaran Gereja, Vatikan Toleransi Homo dan Perceraian
- Vatikan Bentuk Komisi Perlindungan Anak dari Kejahatan Seksual di Gereja
- Vatikan Pecat Uskup Kasus Pedofilia Anggota Opus Dei
- Wanita Sudan yang Murtad itu Bertemu Paus di Vatikan dan Dapat Medali
Indeks Kabar
- Munas NU: Non-Muslim Bukan Kafir, Mereka Warga Negara
- ICMI Ajak Elemen Demokrasi Kutuk Percobaan Kudeta Turki
- Ormas Islam Tanjungbalai Minta Polisi Tegakkan Hukum Secara Adil
- MUI: Peraturan Pendirian Rumah Ibadah Cegah Konflik Agama
- MUI Jatim Menolak MK soal Aliran Kepercayaan
- Dewan Muslim Los Angeles Apresiasi Gerak Cepat Joe Biden
- Pemerintah Sosialisasikan “Tatanan Normal Baru” Meski Pandemi Belum Usai
- Alasan Malaysia Tetap Tolak Film 'Beauty and The Beast'
- Masjid Sydney Membuka Pintu bagi Korban Kebakaran Hutan
- Bandara Louisville Akan Berganti Nama Menjadi Muhammad Ali
-
Indeks Terbaru
- Kemenlu Rusia Kutuk Swedia Izinkan Politikus Denmark Bakar Alquran di Stockholm
- Trudi Best Jadi Mualaf karena Takjub Lihat Muslim Melakukan Sesuatu karena Allah
- Hidayah adalah Misteri, Dunia Clubbing Pintu Masuk Mualaf Ameena Bersyahadat
- Eks Marinir yang Berniat Mengebom Masjid Tak Kuasa Bendung Hidayah, Ia pun Bersyahadat
- Pemerintah Afghanistan Tak Pernah Larang Pendidikan untuk Perempuan
- Mantan Ateis Asal Prancis Masuk Islam di Qatar, Kehangatan Muslim Kuatkan Keputusannya
- Jenazah Tertukar, RS di Jerman Justru Kremasi Muslim
- Pernah Benci Islam hingga Pukul Seorang Muslim, Mualaf Eduardo Akhirnya Bersyahadat
- Dulu Anggap Islam Agama Alien, Ini yang Yakinkan Mualaf Chris Skellorn Malah Bersyahadat
- Marine El Himer, Sang Model Prancis yang Masuk Islam
Leave a Reply