Ketua IKADI Jatim: Meski Banyak Difitnah, Islam Takkan Musnah
Betapapun banyaknya fitnah yang menimpa Islam, agama ini tidak akan hilang karena dijaga oleh Allah. Pertanyaannya, apakah setiap Muslim akan dipilih untuk ambil bagian memperjuangkan Islam?
Demikian disampaikan Ketua Ikatan Dai Indonesia (IKADI) Jawa Timur, Muhammad Saleh Drehem, dalam acara soft launching BAKORPA di Tebet, Jakarta belum lama ini.
Dalam upaya menjaga agama Allah, terang Saleh, setiap hari umat Islam dihadapkan oleh lima tantangan. Pertama, pihak non-Muslim yang selalu memerangi. Saat menjadi minoritas, Muslimin diinjak, tersingkirkan bahkan dibantai.
Sebagaimana, kata dia, yang terjadi di Palestina, Syiria, Irak, dan lainnya. Dimana Syiah, Yahudi, Majusi, dan Nasrani bersatu menghancurkan Islam.
“Namun saat mayoritas, (Muslimin) juga tidak mempunyai wibawa, dikendalikan oleh minoritas,” tukasnya dalam acara bertema “Konsolidasi Dakwah Advokasi untuk Penistaan Agama” itu.
Tantangan kedua, kata dia, Muslimin selamanya akan berhadapan dengan orang munafik yang membenci Islam. Terjadi sejak zaman Nabi hingga hari kiamat kelak.
“Kadang kita dibuat bingung oleh saudara kita sendiri. Walaupun kita tidak boleh men-judge mereka munafik, akan tetapi sinyal-sinyal itu datangnya kuat, dan terjadi dalam kehidupan kita,” jelas Saleh.
Ketiga, yang juga paling dikhawatirkan, sambungnya, adalah sesama Muslim tapi terdapat sifat hasad di antara mereka.
“Ini yang menimpa kita, sifatnya yang banyak melekat pada diri orang Islam. Makanya iman harus dijaga dengan sungguh-sungguh,” pesan Pengasuh Program Tazkiyatunnafs Radio Suara Muslim Surabaya ini.
Tantangan selanjutnya, menurutnya, adalah setan yang selalu ingin menyesatkan. Baik setan dari kalangan jin maupun manusia.
“Yang repot adalah setan dari golongan yang nampak. Sama-sama memakai sarung atau baju takwa. Ini akan muncul di tengah-tengah kita dan menggiring kita dengan bahasa yang memukau,” tambah Saleh.
Kata Allah, jelasnya, sebetulnya tipu daya setan sangat lemah, jika dihadapi dengan menjalankan sunnah nabi, membaca al-Qur’an, bertahajud, dan sebagainya.
Sedangkan tantangan terakhir bagi Muslimin, ungkapnya, adalah hawa nafsu manusia. (sumber: hidayatullah)
Naskah Terkait Sebelumnya :
Indeks Kabar
- Harapan dan Doa di Pengujung Ramadhan
- Jadi Muslim, Abdul Rauf Tolak Nyanyikan Lagu Kebangsaan Amerika di Pertandingan NBA
- Muhammadiyah Kehilangan Bahtiar Effendy, sosok Intelektual Muslim Berintegritas
- Alhamdulillah, Liverpool Tindak Penghina Muslim yang Shalat di Anfield
- MUI Imbau Masyarakat Waspadai Parsel Isi Produk Impor
- Mazahir Salih, Muslimah Pertama di Dewan Kota Iowa City
- Dilanda Gempa Berkali-kali, Rumah Guru Ngaji Ini Utuh
- Komite PBB Akan Periksa Pejabat Vatikan Atas Kekerasan Seksual Anak
- Visit My Mosque, Ajang Tumpas Islamofobia Inggris
- MUI; Pria Sumsel Yang Injak Alquran Sengaja Provokasi Umat Islam
-
Indeks Terbaru
- Kemenlu Rusia Kutuk Swedia Izinkan Politikus Denmark Bakar Alquran di Stockholm
- Trudi Best Jadi Mualaf karena Takjub Lihat Muslim Melakukan Sesuatu karena Allah
- Hidayah adalah Misteri, Dunia Clubbing Pintu Masuk Mualaf Ameena Bersyahadat
- Eks Marinir yang Berniat Mengebom Masjid Tak Kuasa Bendung Hidayah, Ia pun Bersyahadat
- Pemerintah Afghanistan Tak Pernah Larang Pendidikan untuk Perempuan
- Mantan Ateis Asal Prancis Masuk Islam di Qatar, Kehangatan Muslim Kuatkan Keputusannya
- Jenazah Tertukar, RS di Jerman Justru Kremasi Muslim
- Pernah Benci Islam hingga Pukul Seorang Muslim, Mualaf Eduardo Akhirnya Bersyahadat
- Dulu Anggap Islam Agama Alien, Ini yang Yakinkan Mualaf Chris Skellorn Malah Bersyahadat
- Marine El Himer, Sang Model Prancis yang Masuk Islam
Leave a Reply