Mantan Rektor IIQ: Pendidikan Al-Qur’an Harus Lebih Diperhatikan
Kehadiran lembaga tahfidz al-Qur’an sudah menjadi budaya di Indonesia dewasa ini. Pakar ilmu al-Qur’an Indonesia, Prof Ahsin Sakho Muhammad meyakini bahwa menjadi penghafal al-Qur’an akan meningkatkan kecerdasan.
“Semua energinya, semua waktunya, semua dicurahkan untuk menghafal al-Qur’an. Jadi kalau berbicara masalah itu, kita ya serahkan pada Allah saja lah. Jadi menciptakan kecerdasan spiritual, kecerdasan intelektual, dan kecerdasan emosional”, ujar mantan rektor Institut Ilmu Al-Qur’an (IIQ), Jakarta itu baru-baru ini.
Untuk mengapresiasi para huffadz (penghafal al-Qur’an), Ahsin berharap agar pemerintah memberikan beasiswa terhadap mereka. “Jadi, untuk kelanjutannya itu perlu ada penyaluran-penyaluran. Anak-anak yang hafal al-Qur’an perlu diprioritaskan mendapatkan beasiswa,” jelasnya saat ditemui di Gedung Fakultas Ushuluddin UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Dengan diberikannya beasiswa tersebut, Ahsin juga berharap agar kelak Indonesia melahirkan para huffadz dalam segala bidang. “Mereka yang sudah hafal al-Quran kita harapkan ada yang bisa membantu untuk memberikan beasiswa. Termasuk ke mana saja. Fakultas agama ataupun fakultas umum.
Kita percaya bahwa mereka yang hafal al-Qur’an menjadi dokter-dokter yang bagus, jadi insinyur yang bagus, jadi pilot, pilot yang bagus. Apa sajalah, itu terbuka saja. Tidak mesti orang yang hafal al-Qur’an menekuni dalam bidang agama saja,” ujar Dewan Penasihat Pondok Pesantren Dar Al Tauhid, Kabupaten Cirebon ini.
Selain itu, ia menyayangkan belum ada perkuliahan di Indonesia yang secara khusus mengenai ilmu qiro’at. “Ini mesti harus ada. Sebab yang selama ini ilmu qiro’at itu disisihkan di dalam ulumul Qur’an,” kata dia.
Bagaimana bisa memperdalam ilmu qiro’at, tambahnya, kalau seandainya hanya sebentar saja dipelajari. Perlu satu mata kuliah sendiri di Indonesia tentang itu. “Harus ada orang-orang yang ada kepedulian tentang hal ini,” pungkasnya. (sumber: hidayatullah)
Naskah Terkait Sebelumnya :
- 24 Tokoh Dakwah dan Pendidikan Belajar Bahasa Arab di Madinah
- Di Kota Padang, Siswa Penghafal Alquran Bebas Pilih Sekolah
- Kasus Spanduk “Tuhan Membusuk” Dinilai bukti Kegagalan Pendidikan Berakhlak
- Lebih Dari 300.000 Anak-Anak Pengungsi Suriah Mendapat Pendidikan Gratis di Turki
- Lembaga Pendidikan Quran ‘Online’ Resmi Diluncurkan
Indeks Kabar
- Amnesty: Pasukan PBB Tak Lindungi Warga Muslim dari Pembantaian
- Ustaz Zulkifli Tersangka Atas Dugaan Ujaran Kebencian
- Kemenlu Rusia Kutuk Swedia Izinkan Politikus Denmark Bakar Alquran di Stockholm
- Aksi Stop Blokade Gaza dan “Great Return March” Terus Memakan Korban
- 23.443 Jemaah Haji Indonesia Sudah Tiba di Madinah
- Dermawan Hamba Allah Kasih Santunan Rp 5 Juta ke Tiap Korban Banjir Papua
- Pelaku Penembakan Kantor MUI Tewas, Sebelumnya Incar Ketua Umum dan Mengaku Nabi
- Menhan: Waspadai LGBT Bagian dari Perang Proksi
- Argentina akan Gugat Putra Mahkota Saudi dengan Tuduhan Lakukan Kejahatan perang
- Muhammadiyah Kehilangan Bahtiar Effendy, sosok Intelektual Muslim Berintegritas
-
Indeks Terbaru
- Seorang Ibu Tunaikan Nazar Jalan Kaki Lamongan – Tuban setelah Anaknya Tuntas Hafal Al-Quran
- Menemukan Kedamaian Dalam Islam
- Dahulu Anti-Islam, Politikus Belanda Ini Temukan Hidayah
- Masjid di Siprus Yunani Diserang Bom Molotov Disertai Vandalisme: Islam tidak Diterima
- 24 Jam Sebelum Meninggal, Anthony Jadi Mualaf
- Pengadilan Turki Perintahkan Tangkap Rasmus Paludan, Pembakar Al-Quran di Swedia
- Georgette Lepaulle Bersyahadat di Usia Tua
- Uni Eropa Tegaskan Pembakaran Alquran tidak Memiliki Tempat di Eropa
- Pendeta Armenia Razmik Kastoryani Masuk Islam setelah ‘Dicekik Kalung Salib”
- Jalan Hidayah Mualaf Yusuf tak Terduga, Menjatuhkan Buku Biografi Rasulullah SAW di Toko
Leave a Reply