Kini, Makin Banyak Warga Rusia Percaya Pada Tuhan
Dulu, masyarakat Rusia terkenal sebagai masyarakat komunis yang tidak percaya adanya Tuhan. Namun, kini masyarakat Rusia mulai bergeser dan semakin sering mengharapkan pertolongan Tuhan.
Mereka juga semakin sering berbicara tentang takdir dan nasib manusia yang ditentukan Tuhan, dua kali lebih sering dalam 25 tahun terakhir. Hal tersebut diungkapkan para sosiolog, mengutip hasil jajak pendapat yang dilakukan Pusat Riset Opini Publik Rusia (VTsIOM).
Survei dilakukan terhadap 1.600 orang yang tinggal di 130 daerah berpenduduk dari 46 wilayah di Rusia ini dilakukan pada 23 – 24 April 2016, RBTH melaporkan.
Sebanyak 67 persen dari responden mengatakan mereka berharap pertolongan Tuhan dalam kehidupan mereka sehari-hari sampai batas tertentu. Jumlah ini meningkat 18 persen dari survei serupa yang dilakukan pada tahun 1991, sebanyak 49 persen.
Sementara, hanya 14 persen responden yang mengatakan mereka tidak percaya pada Tuhan (pada 1991, jumlahnya 21 persen) dan 11 persen lainnya mengatakan mereka tidak berharap bantuan Tuhan. Tiga persen dari responden menjawab secara berbeda dan lima persen lainnya ragu-ragu.
Dibandingkan dengan tahun 1991, masyarakat Rusia kini lebih percaya pada fenomena yang berhubungan dengan agama. Sebanyak 50 persen dari responden mengatakan bahwa mereka percaya pada keajaiban spiritual.
Angka ini meningkat 18 persen dari tahun 1991 (32 persen). Selain itu, 46 persen responden yakin akan adanya kehidupan setelah kematian. Hasil survei juga menunjukkan bahwa 40 persen responden percaya dengan kehadiran iblis dan neraka, padahal di tahun 1991, hanya 25 persen saja yang percaya. (sumber: Islampos)
Naskah Terkait Sebelumnya :
- Banyak Warga Kulit Putih dan Hispanik Memeluk Islam pada 11 September
- Dua Persen Pastor Anglikan Tidak Percaya Adanya Tuhan
- Heboh “Video Kristenisasi”: “Kenapa Ibu Pakai Kerudung Disuruh Percaya Tuhan Yesus?”
- Lima Alasan Mualaf Tertarik pada Islam
- Selain di Inggris, Populasi Muslim di Rusia Juga Melonjak Drastis
Indeks Kabar
- LPPOM MUI Banten Permantap SKKNI Auditor Halal
- Pemblokiran Situs Islam Dinilai Ancaman Kebebasan Berpendapat
- BPOM Benarkan Viostin DS dan Enzyplex Mengandung DNA Babi
- Kementerian Haji Saudi Optimistis Masjidil Haram Akan Dibuka Kembali
- Mantan Rektor IIQ: Pendidikan Al-Qur’an Harus Lebih Diperhatikan
- Warga Uighur di AS Gelar Demonstrasi Atas Kebijakan Cina
- Umat Islam Berperan Penting Teguhkan Pancasila
- Paus Francis Kecam Kekejaman Terhadap Rohingya
- Al-Azhar: ‘Kartun Nabi Muhammad’ di Sekolah Inggris Lukai Dua Miliar Muslim
- Masjid di Italia Dirusak, Alquran Dibakar
-
Indeks Terbaru
- Lebih dari 16.000 Madrasah di Uttar Pradesh India Ditutup
- Selamat Idul Fitri 1445 H, Mohon Maaf Lahir-Batin
- Baznas Tolak Bantuan Palestina dari McDonald’s Indonesia
- Malam Lailatul Qadar, Malaikat Berhamburan ke Bumi
- Puasa Ramadhan Menghapus Dosa
- Paksa Muslimah Lepas Hijab saat Mugshot, Kepolisian New York Ganti Rugi Rp 278 Miliar
- Dari Martina Menjadi Maryam, Mualaf Jerman Bersyahadat di Dubai
- Al Shifa, Rumah Sakit Terbesar di Gaza Dihabisi Militer Zionis
- Tiga Macam Mukjizat Alquran
- Prof Maurice, Ilmuwan Prancis yang Jadi Mualaf Gara-Gara Jasad Firaun
Leave a Reply