Harga Daging Sapi Tetap Mahal, Pengaruh Operasi Pasar tidak Terasa
Pemerintah menyelenggarakan operasi pasar (OP) daging sapi di sejumlah titik di Jakarta, Ahad (5/6). Langkah ini diharapkan dapat menurunkan harga daging sapi. Namun, OP ternyata tidak memengaruhi harga daging sapi.
Semisal di kawasan Pasar Bendungan Hilir (Benhil). Di sana, harga daging sapi masih dijual pada harga Rp 120 ribu per kg. “Kenapa masih tinggi? Karena kita juga membeli karkas dari jagal Rp 86 ribu per kg,” kata salah seorang pedagang daging sapi di Pasar Benhil, Udi (35 tahun) kepada Republika.
Udi menjelaskan, karkas tersebut diolah kembali oleh pedagang. Caranya adalah memisahkan tulang, rawon, dan lemaknya sehingga setelah diperhitungkan, harganya menjadi Rp 120 ribu per kg. Itu pun pedagang hanya mengambil margin keuntungan yang terbatas.
Pedagang, lanjut Udi, juga ingin untuk menjual harga daging sapi sesuai keinginan Presiden Joko Widodo, yaitu Rp 80 ribu per kg. Namun, mereka juga harus mempertimbangkan modal pembelian daging sapi serta komponen-komponen lainnya.
Dalam operasi pasar, pemerintah menjual daging sapi beku. Udi mengaku langkah tersebut tidak berimbas pada usahanya. “Masing-masing saja. Kita kan jual daging sapi segar sedangkan mereka daging sapi beku. Kualitasnya juga beda,” ujarnya.
Disinggung soal harga daging sapi di pasar yang tidak terpengaruh OP, Kepala Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian(Kementan) Gardjita Budi tidak terlalu mempermasalahkannya. “Tidak apa-apa, kita tidak ambil rezeki mereka, kok,” katanya.
Gardhita tetap optimis OP akan memengaruhi harga daging sapi. “Ini kan baru beberapa hari. Nanti kita lihat hasilnya (penurunan harga) setelah Lebaran,” ujarnya.
Lebih lanjut, Gardjita menyebut tugas pemerintah saat ini, yakni bekerja sama dengan industri mengendalikan harga. Tak lupa memastikan pasokan pangan tersedia agar tidak terjadi kelangkaan. (sumber: ROL)
Indeks Kabar
- LPPOM MUI: Kota Bogor Jadi Pusat Referensi Halal Dunia
- Hebohkan Medsos, Ini Cerita Mualaf Cantik Korea Memeluk Islam
- Menag: Pusat Kajian Islam Dunia di UIII
- Masjid Sydney Membuka Pintu bagi Korban Kebakaran Hutan
- Menhan: Waspadai LGBT Bagian dari Perang Proksi
- Masjid di Belanda Jadi Target Serangan Islamofobia
- Lebih dari 30 Korban Tewas Serangan di Nice Adalah Muslim
- Psikolog: Pemerintah masih Abai kasus Pornografi
- Tolong! Sepertiga Pakistan Terendam Banjir
- Allahu Akbar! Konser Amal Palestina di Depok Raih 1 Miliar Lebih
-
Indeks Terbaru
- Lebih dari 16.000 Madrasah di Uttar Pradesh India Ditutup
- Selamat Idul Fitri 1445 H, Mohon Maaf Lahir-Batin
- Baznas Tolak Bantuan Palestina dari McDonald’s Indonesia
- Malam Lailatul Qadar, Malaikat Berhamburan ke Bumi
- Puasa Ramadhan Menghapus Dosa
- Paksa Muslimah Lepas Hijab saat Mugshot, Kepolisian New York Ganti Rugi Rp 278 Miliar
- Dari Martina Menjadi Maryam, Mualaf Jerman Bersyahadat di Dubai
- Al Shifa, Rumah Sakit Terbesar di Gaza Dihabisi Militer Zionis
- Tiga Macam Mukjizat Alquran
- Prof Maurice, Ilmuwan Prancis yang Jadi Mualaf Gara-Gara Jasad Firaun
Leave a Reply