Cegah Pemurtadan, Arimatea Perkenalkan Simbol-simbol ‘Kristenisasi’
Untuk mengantisipasi dan mencega permurtadan, Advokasi Rehabilitasi Imonisasi Akidah Terpadu Efektif dan Aktual (Arimatea) menggelar kajian untuk mengenalkan simbol-simbol dan istilah yang digunakan kalangan misionaris di Masjid Shihhatul Iman Jl. Banta Bantaeng Makassar belum lama ini.
Ketua Forum Arimatea Sulawesi Selatan Savtani Muhammad Ridwan menyampaikan bahwa semua pola pola misionaris dan kristenisasi di seluruh dunia itu sudah melalui kajian yang sangat mendalam.
Dimulai dari studi kelayakan, kajian dampak pisikis massa serta alternatif, polah hingga resiko yang dihadapi. “Kita tahu bahwa dari 7 miliar kurang lebih penduduk dunia saat ini, agama Kristen masih mendominasi dari sisi populasi jika ditotalkan semua,” ujar Savtani.
Agama Islam dan Kristen menurut Savtani keduanya sama-sama agama misi. Kalangan Kristen mengenal misionaris, sementara Islam mengenal da’i. “Dua agama ini sering berbenturan. Islam mengajar Tauhid sementara Kristen mengajarkan Trinitas, sehingga keduanya tidak bisa ketemu,” kata Savtani.
Perbedaan-perbedaan sering menyebabkan konflik dan benturan. Contoh paling baru adalah kasus di Indonseia dan kasus Tolikara di Papua.
Strategi Dakwah
Savtani mengungkap, Negara Korea selama ini dikenal merupakan tempat pelatihan misionaris terbesar di Asia. Disanalah banyak dilahirkan misionaris-misionaris yang kemudian dikirim ke wilayah wialyah yang dianggp penting. Mereka menyesuaikan kondisi yang ada di tempat yang dituju. “Misalnya dikirim ke Afganistan. Misionaris ini juga memakai purda dan jubah dalam menjalankan misinya, “ jelasnya.
Agar tidak keliru dan salah-paham, Savtani menunjukkan pada jamaah terkait simbol-simbol yang sering digunakan oleh kalangan penganut Kristen dan misionaris terkait identitas mereka. Simbol-simbol yang berkiatan dengan kegiatan kristenisasi, banyak di sekitar kita, namun kalangan Muslim juga sering tidak sadar seolah simbol tersebut menjadi bagian dalam keseharian kita, bahkan bercampur dalam ibadah umat Islam.
Ketidakpahaman kaum muslimin terhadap gerakan misionaris ini berakibat fatal terhadap penggunaan simbol simbol yang mereka gunakan sehingga menggiring penyesatan. “Hati-hati dan teliti dalam mengenal simbol kristenisasi yang kini banyak beredar dimana-mana, ” tandasnya.
Kolonial
Savtani mengatakan, sejarah misionaris sudah ada di zaman Kolonial. Penyebaran misi tersebut merupakan ekspansi Eropa ke pulau Nusantara.
“Makanya setiap jajahan Eropa itu selaluh memberi pengaruh di wilayah jajahannya, walaupun tidak sepenuhnya mampu di kuasainya tapi minimal dia sudah simpan jejak- jejak disitu dan semua yang dikunjungnya merupakan tempat-tempat strategis.” (sumber: hidayatullah)
Naskah Terkait Sebelumnya :
Indeks Kabar
- ‘Israel’ Resmikan Pusat Kebudayaan Yahudi dan Mengusir Keluarga Palestina
- Muslim Gaza Gelar Shalat Gaib untuk Korban Gempa NTB
- Islamofobia: Mahasiswi Muslim di New York jadi Korban Penyiraman Air Keras
- Anggota Dewan Kemanan Nasional AS Beragama Islam Mengundurkan Diri
- Pemerintah Jangan Bedakan Guru Madrasah dan Sekolah Umum
- Laporan: Genosida Muslim Rohingya Tidak Menunjukkan Tanda-Tanda Mereda
- Tel Aviv, Wisata Terfavorit Kaum Homo Sedunia
- Ini Alasan Kuat Kemenag Berlakukan Kartu Nikah
- Syekh Al Azhar Ingatkan Indonesia akan Bahaya Syiah
- Museum Peringatan Holocaust Cabut Penghargaan pada Aung San Suu Kyi
-
Indeks Terbaru
- OKI Adakan Pertemuan Darurat Membahas Sudan, Militer Setuju Gencatan Senjata Seminggu
- Yusuf Masuk Islam Setelah Temukan Alquran di Stadion Old Trafford
- Pelaku Penembakan Kantor MUI Tewas, Sebelumnya Incar Ketua Umum dan Mengaku Nabi
- Viral Video Protes Suara Bising di Masjid, Kakek Australia Ini Malah Masuk Islam
- Pelaku Penembakan Kantor MUI Tewas, Sebelumnya Incar Ketua Umum dan Mengaku Nabi
- Mualaf Fano, Dulu Benci dan Caci Maki Adzan Tapi Kini Malah Merindukan Kemerduannya
- Kantor MUI Ditembak, Sejumlah Staf Jadi Korban
- Terpikat Makna 2 Surat Alquran, Mualaf Nathalia: Saya Temukan Konsistensi dalam Islam
- Sebut Homo itu Haram, Seorang Bocah Muslim Dijemput Paksa Polisi
- Adzan Pikat Tiktoker Filipina Hingga Akhirnya Ucap Dua Kalimat Syahadat
Leave a Reply