Saudi Tahan 50 Laki-Laki karena Gunakan Model Rambut ‘tak Islami’
Otoritas berwenang di Arab Saudi hari Selasa menangkap 50 pemuda karena memakai kalung dan asesoris serta mempunyai potongan rambut yang “tidak Islami”.
Penangkapan itu sebagai bagian dari sikap tegas pejabat Saudi selama Ramadhan di Saudi wilayah baray Kota Makkah. Berdasarkan Sabg, situs berita Saudi, 50 pemuda itu diserahkan ke departemen penyelidikan kriminal, setelah para penyelidik menginspeksi pusat perbelanjaan di kota tersebut.
Petugas menemukan bahwa para pemuda itu ketika mencari “sejumlah pelanggaran seperti potongan rambut yang aneh, rantai yang digantung dada atau tangan, tutup kepala dan baju pendek serta pakaian yang tidak sopan – baik pria ataupun wanita,” Sabq dikutip middleeasteye.net, Selasa (21/06/2016).
Kepolisian syariah Arab Saudi diberi tugas untuk menasihati penduduk Saudi tentang “kebiasaan dan tradisi yang tidak sesuai dengan ajaran agama”.
Tegasnya sikap otoritas berwenang Saudi terhadap kebiasaan yang tidak mengikuti ajaran agama terjadi setelah kepolisian syariah diperintahkan untuk lebih “baik dan lembut” oleh Kabinet Saudi pada April lalu.
Saudi Larang Potongan Rambut Pemain Bola Tak Sesuai Syariah
Kabinet Saudi menyetujui perubahan hukum, di mana petugas syariah tidak dapat lagi menahan orang dan harus melaporkan para pelanggar “yang merusak moral” kepada polisi ataupun petugas satuan narkoba.
Sebuah fatwa yang dikeluarkan oleh asosiasi sepak bola Saudi pada akhir April lalu melarang semua pemain mempunyai potongan rambut al-Qaza’, memotong sebagian rambut sedangkan di bagian lainnya tidak dipotong.
Fatwa ini, dalam penerapan pertamanya, melarang tiga pemain bermain di sebuah pertandingan sepak bola Saudi hingga mereka merubah gaya rambut mereka.
Gaya Rambut yang Dilarang Menurut Islam
Tetapi pemain dengan gaya rambut yang tidak pantas memang telah dilarang bermain di liga itu. Sebuah klip video dari kiper al-Shabaab Waleed Abdullah, yang mendapat potong rambut gratis untuk menghilangkan gaya rambut mini mohawknya sebelum pertandingan pada tahun 2012, menyebarluas pada awal tahun ini. (sumber: hidayatullah)
Rep: Admin Hidcom
Naskah Terkait Sebelumnya :
Indeks Kabar
- Dorong Persatuan, MIUMI Gelar Temu Ulama-Tokoh Islam Lampung
- Patung Dewa Perang China di Tuban, Dinilai Potensial Cederai Harmoni Bangsa
- MUI Siap Kembangkan Wisata Syariah
- Seniman Kaligrafi Muslim China Gelar Pameran di Jakarta
- BPKH Kelola Dana Haji Rp 105 Triliun, Investasikan Kemana?
- International Islamic Fair 2016 Akan Digelar di Indonesia
- Ketahuan Beragama Islam, Pria Ini Ditolak Jadi Pilot Komersil
- Pelaku Teror Gereja First Baptist di Sutherland Mantan Pengajar Alkitab
- Umat Islam Desak Polisi Menindak Sukmawati
- KMIPR Desak Komnas HAM Selesaikan Penindasan Muslim Rohingya
-
Indeks Terbaru
- UEA Kecam Pembangunan Permukiman Baru Israel di Wilayah Palestina
- Jadi Mualaf, Susie Brackenborough: Tak ada yang Membingungkan dalam Islam
- Ucapan Islami Ini Membuka Mata Hati Mualaf Ismael Lea South untuk Masuk Islam
- Pelaku Bom Bunuh Diri di Masjid Pakistan Berseragam Polisi
- Mantan Ateis Asal Prancis Masuk Islam di Qatar, Kehangatan Muslim Kuatkan Keputusannya
- Kemenlu Rusia Kutuk Swedia Izinkan Politikus Denmark Bakar Alquran di Stockholm
- Trudi Best Jadi Mualaf karena Takjub Lihat Muslim Melakukan Sesuatu karena Allah
- Hidayah adalah Misteri, Dunia Clubbing Pintu Masuk Mualaf Ameena Bersyahadat
- Eks Marinir yang Berniat Mengebom Masjid Tak Kuasa Bendung Hidayah, Ia pun Bersyahadat
- Pemerintah Afghanistan Tak Pernah Larang Pendidikan untuk Perempuan
Leave a Reply