Kelompok Radikal Myanmar Hancurkan Masjid pada Ramadhan
Sebanyak 19 lembaga swadaya masyarakat di Myanmar pada Selasa (5/7), mengeluarkan pernyataan yang meminta pemerintah Myanmar melakukan investigasi formal terhadap penghancuran bangunan keagamaan di Negara Bagian Kachin dan Bago Region. Pernyataan ini merupakan dukungan kolektif masyarakat sipil Myanmar untuk korban kekerasan bermotif agama di negara tersebut.
Melalui siaran pers yang diterima Republika dari organisasi Fortify Rights di Myanmar, pada 1 Juli, sekelompok masa menghancurkan sebuah ruang untuk shalat bagi Muslim di desa Lone Khin, Kachin. Pada 23 Juni massa yang sama juga menghancurkan sebuah masjid di desa Thaye Thamain, Bago Region. Dalam setiap kasus tersebut, pihak berwenang kerap gagal menahan pelaku.
“Kami berharap pihak berwenang secara menyeluruh dan imparsial menyelidiki kejahatan ini dan memastikan mereka yang bertanggung jawab ditangkap untuk mempertanggungjawabkannya,” kata Aktivis etnis Kachin Khon Ja.Ia mengatakan, para aktivis tak ingin melihat lebih banyak kekerasan semacam ini. Menurut Khon Ja, budaya impunitas di Myanmar harus berakhir.
Pada tanggal 1 Juli sekitar 15:30 waktu setempat, dilaporkan sekelompok orang membakar ruang shalat Muslim di desa Lone Khin di Kachin. Bulan sebelumnya, nasionalis Buddha lokal kabarnya memang menuntut agar komunitas Muslim menghancurkan tempat tersebut. Namun setelah komunitas Muslim tidak mengindahkan perintah, massa membakar bangunan dan menghambat pekerjaan pemadam kebakaran.
Menyusul insiden itu, pemerintah setempat membatasi akses ke jembatan yang mengarah ke Lone Khin dan telekomunikasi di daerah itu tampaknya telah diputus. Saat ini, tidak ada penangkapan dilakukan terkait insiden itu.
“Warga Myanmar memilih National League for Democracy atas dasar kampanye menegakkan supremasi hukum dan hak asasi manusia untuk semua warga. Untuk itu kami menyerukan pemerintah Myanmar memenuhi janjinya,” kata pernyataan dari 19 LSM termasuk kelompok-kelompok dari Kachin, Mandalay Region, dan Yangon Region. (sumber: ROL)
Naskah Terkait Sebelumnya :
Indeks Kabar
- Keuangan Syariah Bisa Jadi Solusi Permasalahan Dunia
- Anak Berprestasi Jika Dididik Dengan Akidah Berlandaskan Al-Qur’an
- Saudi Klarifikasi Dukungan untuk Cina Soal Muslim Uighur
- 1.279 Calhaj Undangan Raja Salman Tiba di Makkah
- Laporan: Tentara Israel Akui Sulit Lawan Balon Api dari Gaza
- Ratusan Pendeta di Portugal Tinggalkan Gereja Demi Sebuah Pernikahan
- MUI Keluarkan Fatwa Perlindungan Satwa
- Penerima Sembako di Monas Diberi Stempel Bintang David
- Raja Salman akan Kunjungi Istiqlal 30 Menit
- Revisi RUU Perlindungan Anak Dinilai Semakin Melindungi Anak
-
Indeks Terbaru
- OKI Adakan Pertemuan Darurat Membahas Sudan, Militer Setuju Gencatan Senjata Seminggu
- Yusuf Masuk Islam Setelah Temukan Alquran di Stadion Old Trafford
- Pelaku Penembakan Kantor MUI Tewas, Sebelumnya Incar Ketua Umum dan Mengaku Nabi
- Viral Video Protes Suara Bising di Masjid, Kakek Australia Ini Malah Masuk Islam
- Pelaku Penembakan Kantor MUI Tewas, Sebelumnya Incar Ketua Umum dan Mengaku Nabi
- Mualaf Fano, Dulu Benci dan Caci Maki Adzan Tapi Kini Malah Merindukan Kemerduannya
- Kantor MUI Ditembak, Sejumlah Staf Jadi Korban
- Terpikat Makna 2 Surat Alquran, Mualaf Nathalia: Saya Temukan Konsistensi dalam Islam
- Sebut Homo itu Haram, Seorang Bocah Muslim Dijemput Paksa Polisi
- Adzan Pikat Tiktoker Filipina Hingga Akhirnya Ucap Dua Kalimat Syahadat
Leave a Reply