Israel Angkat Rabi Kontroversial di Jajaran Militer
Militer penjajah Israel telah menunjuk seorang rabi Yahudi sebagai kepala baru di jajaran militer. Kolonel Eyal Karim pernah menetapkan keputusan (sejenis fatwa) yang membolehkan memperkosa wanita non Yahudi selama perang.
Pemilihan Kolonel Eyal Karim di jajaran Angkatan Pertahanan Israel (IDF) ini telah menuai badai kritik, khususnya dari kelompok perempuan dan anggota perempuan parlemen Israel.
Kolonel berusia 59 tahun ini terpilih menggantikan rabi kepala, Brigjen Rafi Peretz yang turun jabatan setelah enam tahun pada posisi. Karim telah melayani sebagai Kepala Departemen Pendeta Yahudi di kerabian militer. Ia merupakan alumni Bnei Akiba Nachalim dan Yeshivas Ateret Cohanim, sebelumnya bergabung di pasukan penerjun payung, akhirnya menjadi komandan unit elit pengintaian.
Dikutip Yediot Aharonot, pemilihan rabi Karim ini menuai kemarahan di kalangan wanita di internal Israel karena sikap-sikapnya yang negatif terhadap wanita termasuk menolak rekrutmen wanita di militer Israel.
Koran Israel Yediot Aharonot kemarin Selasa menyebutkan, Karim pernah menjadi ketua bagian perabian militer, pernah menjadi serdadu terjun payung. Kini ia menggantikan jabatan rabi militer Ravi Peres.
Rabi Karim ini pernah mengeluarkan fatwa bolehnya memperkosa wanita non Yahudi selama perang dan dinilai sebagai bagian dari mempertahankan kemampuan pertempuran dan psikologi pasukan. Hal itu bisa dilakukan dengan menerobos batas-batas kehormatan dan memenuhi naluri jahatan dengan meniduri wanita non Yahudi yang cantik meski mereka menolak.
Sebagian anggota wanita Israel di Knesset meminta agar penunjukkan Karim dikaji ulang. Di antaranya kritikan itu, Karim dinilai tak layak secara moral dan spiritual untuk menempati kedudukan itu. (sumber: hidayatullah)
Naskah Terkait Sebelumnya :
Indeks Kabar
- HTI ‘Dibubarkan’ Jelang Vonis Ahok, Umat Diimbau Tetap Kawal Sidang Besok
- Museum Peringatan Holocaust Cabut Penghargaan pada Aung San Suu Kyi
- Anggota Dewan Kemanan Nasional AS Beragama Islam Mengundurkan Diri
- Imam Shamsi Ali: Bom di Makassar Rusak Hubungan Antarmanusia
- Ma'ruf Amin: Sekarang Ulamanya Kurang Pintar, Setannya Pintar-Pintar
- Berdalih Terorisme, UU Ormas dan UU Kemerdekaan Berpendapat akan Direvisi
- Visit My Mosque, Ajang Tumpas Islamofobia Inggris
- Hati-hati! Permen Narkoba Beredar di Sekitar Kita
- Munas MUI Tetapkan Islam Wasathiyyah Melalui Taujihat Surabaya
- Keuangan Syariah Indonesia Masih di Bawah Malaysia dan Arab Saudi
-
Indeks Terbaru
- Jerman Kritik Netanyahu Terkait Peta Timur Tengah tanpa Palestina
- Heboh Xi Jinping Buat Al-Quran Versi China, Seperti Apa?
- Seorang Ibu Tunaikan Nazar Jalan Kaki Lamongan – Tuban setelah Anaknya Tuntas Hafal Al-Quran
- Menemukan Kedamaian Dalam Islam
- Dahulu Anti-Islam, Politikus Belanda Ini Temukan Hidayah
- Masjid di Siprus Yunani Diserang Bom Molotov Disertai Vandalisme: Islam tidak Diterima
- 24 Jam Sebelum Meninggal, Anthony Jadi Mualaf
- Pengadilan Turki Perintahkan Tangkap Rasmus Paludan, Pembakar Al-Quran di Swedia
- Georgette Lepaulle Bersyahadat di Usia Tua
- Uni Eropa Tegaskan Pembakaran Alquran tidak Memiliki Tempat di Eropa
Leave a Reply