Wahdah Islamiyah Wisuda 180 Penghafal Alquran
Wahdah Islamiyah mewisuda 180 penghafal Alquran (hafiz) di sela-sela acara tabligh akbar Sejuta Cinta Untuk Indonesia. Para hafiz ini merupakan sebagian keberhasilan dari program Satu Rumah Satu Hafidz yang diluncurkan sejak 2010.
Wisuda yang dilakukan di depan puluhan ribu umat Islam yang hadir di Masjid Istiqlal, Jakarta, Ahad (17/7) tersebut turut disaksikan para alim ulama. Bahkan, wisuda dilakukan langsung salah satu tamu istimewa, yaitu Imam Masjidil Haram, Makkah, Arab Saudi, Syekh Hasan Abdul Hamid Bukhari.
Dalam sambutannya, Syekh Bukhari menyampaikan salam hangat penuh cinta dari Makkah kepada bangsa Indonesia yang ia kenal sebagai bangsa yang identik dengan kesantunan.
Karenanya, ia mengaku sangat berbahagia bisa berdiri langsung memberikan penghargaan kepada 180 penghafal Alquran di Indonesia. Apalagi, para penghafal Alquran dipastikan merupakan orang-orang yang mulia di hadapan Allah SWT.
“Saya ucapkan selamat kepada bangsa Indonesia dan kepada umat Islam atas bertambahnya penghafal Alquran yang mulia,” kata Syeikh Bukhari.
Para penghafal Alquran yang diwisuda tampak terdiri dari berbagai rentang usia. Hal ini sejalan dengan program Satu Rumah Satu Hafidz yang menekankan agar setiap keluarga memiliki kedekatan dengan Alquran.
Muhammad Fahrun Syihab (19 tahun) adalah salah satu hafiz yang diwisuda dan berhasil menyelesaikan hafalan Alquran sebanyak 30 juz.
Sebelum diwisuda, Fahrun juga sudah menuai prestasi yang membanggakan Indonesia di kancah internasional.
Ia merupakan juara lomba Alquran Internasional Taj al-Waqar yang diselenggarakan di Malaysia tahun ini. Kompetisi para penghafal Alquran tersebut dikenal sebagai kompetisi bertaraf internasional. Selain Fahrun, ada Umar bin Muhammad Ihwan yang masih berumur sembilan tahun.
Umar sempat membacakan ayat Alquran pada acara tabligh akbar Sejuta Cinta Untuk Indonesia. Walau baru memulai sejak satu tahun, Umar sudah mampu menghafal lima juz Alquran dan mengaku ingin sesegera mungkin menghafal 30 juz.
Umar yang tinggal di Makassar, Sulawesi Selatan, dibiasakan membaca Alquran oleh kedua orangtuanya. Dia pun dengan lancar mengungkapkan kekagumannya kepada surat Ar Rahman.
Menurut Umar, surat Ar Rahman menerangkan begitu mulianya kitab suci Alquran. Salah satunya antara lain diberikannya jaminan kebahagiaan kepada umat manusia yang bisa mencintai Alquran. “Saya ingin terus membacanya karena ingin cinta terhadap Alquran,” ujar Umar. (sumber: ROL)
Naskah Terkait Sebelumnya :
Indeks Kabar
- Perayaan Natal adalah Bid’ah dalam Agama Kristen
- China Tangkapi Warga Muslim Hui yang Tolak Penghancuran Masjid
- Muslimah New York Berjuang di Pengadilan untuk Hak Jilbabnya
- 1000 Lebih Warga Palestina Tewas Akibat Blokade ‘Israel’ di Gaza
- 2 Desember Diusulkan Jadi Hari Persaudaraan Islam Indonesia
- Setelah First Travel, Kemenag Cabut Izin Hannien Tour
- Hari ke-16 Fase Kedatangan Jemaah di Tanah Suci, 19 Wafat
- uasana Berbeda Muslim Inggris Sambut Idul Adha Era Covid-19
- Kanselir Jerman Sebut Islam Adalah Agama Damai Dan Bukan Ancaman
- Pengungsi Rohingya Kecewa Ada LSM Sebut Tidak Ada Pembantaian di Myanmar
-
Indeks Terbaru
- China Tangkapi Warga Muslim Hui yang Tolak Penghancuran Masjid
- Dari Benci Jadi Cinta Islam
- OKI Adakan Pertemuan Darurat Membahas Sudan, Militer Setuju Gencatan Senjata Seminggu
- Yusuf Masuk Islam Setelah Temukan Alquran di Stadion Old Trafford
- Pelaku Penembakan Kantor MUI Tewas, Sebelumnya Incar Ketua Umum dan Mengaku Nabi
- Viral Video Protes Suara Bising di Masjid, Kakek Australia Ini Malah Masuk Islam
- Pelaku Penembakan Kantor MUI Tewas, Sebelumnya Incar Ketua Umum dan Mengaku Nabi
- Mualaf Fano, Dulu Benci dan Caci Maki Adzan Tapi Kini Malah Merindukan Kemerduannya
- Kantor MUI Ditembak, Sejumlah Staf Jadi Korban
- Terpikat Makna 2 Surat Alquran, Mualaf Nathalia: Saya Temukan Konsistensi dalam Islam
Leave a Reply