Masuknya Tenaga Asing Jangan jadi Ancaman Bangsa Indonesia
Para dai harus berperan aktif dalam menjaga dan menyelamatkan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) segala ancaman yang ada. Disadari, ancaman itu kian hari makin terlihat nyata di hadapan mata. Mulai dari kehancuran ekonomi, budaya LGBT, hingga kepada ideologi Syiah, PKI, dan aliran sesat lainnya.
Paparan itu disampaikan oleh senator Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI, Dr. Abdul Aziz Kahar Muzakkar dalam kegiatan “Diskusi Publik” di sela acara Silaturahim Dai se-Sulawesi di Pondok Pesantren Hidayatullah Kolaka, Sulawesi Tenggara, Sabtu, (16/07/2016).
“Kini bangsa ini semuanya sudah serba darurat. Darurat narkoba, darurat pornografi, darurat korupsi, dan lainnya,” terang senator DPD asal Sulawesi Selatan itu.
Menurut Aziz, termasuk di antara ancaman NKRI adalah masuknya tenaga kerja China ke berbagai daerah di Indonesia. “Hal itu patut dicurigai, apalagi disinyalir jumlahnya sangat banyak hingga puluhan juta pekerja,” ungkap Aziz menjelaskan.
Untuk pendidikan dan pendekatan preventif, Aziz Kahar mengusulkan pentingnya pelajar dan generasi muda memahami sejarah bangsa yang benar kaitannya dengan sejarah umat Islam.
“Harus ada pelajaran Sejarah dan PKN yang benar di sekolah. Sebab sejarah bangsa Indonesia adalah sejarah umat Islam saat itu,” ungkap doktor bidang Pendidikan Islam tersebut.
Diharapkan, dengan mengetahui sejarah bangsa yang benar, umat Islam makin terdorong untuk menjaga keutuhan NKRI.
“Jadi motivasinya adalah al-Qur’an dan fakta empirik bahwa sejarah bangsa Indonesia ialah sejarah Islam,” imbuh Aziz kembali.
Terakhir, di hadapan 100 dai peserta, Aziz berpesan untuk senantiasa menjaga hubungan dengan Allah dan berakhlak baik kepada sesama manusia.
“Para dai harus menjaga ibadahnya. Paling tidak shalat wajib berjamaah di masjid dan bacaan al-Qur’an satu juz setiap hari. Dai juga wajib menjalin hubungan baik dengan pemerintah, kepolisian, dan aparat lainnya,” lanjutnya menutup.
Diketahui, acara Silaturahim Dai Se-Sulawesi dibuka oleh Bupati Kolaka dan berlangsung selama tiga hari.
Juru dakwah tersebut datang dari Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara dan Gorontalo. (sumber: hidayatullah)
Naskah Terkait Sebelumnya :
- Indonesia Jadi Tuan Rumah Lomba Al-Quran-Hadist Asia-Pasifik
- Ironis, Israel Jadi Ketua Komite Urusan Hukum Perserikatan Bangsa-Bangsa
- Kasus Tolikara Kompleks, Termasuk Kuatnya Intervensi Asing
- Konspirasi Bangsa-bangsa terhadap Umat Islam Tanda Akhir Zaman
- KPAI: Indonesia jadi Surga Predator Kekerasan Seksual Anak
Indeks Kabar
- Anak Muslim Diusir dari Kolam Renang, Wali Kota Minta Maa
- Terkait Shalat Ied, MUI Minta Perhatikan Zonasi Wilayah
- Hampir 100 Orang Tewas di Rakhine, Pemerintah Pindahkan Warga Non Muslim
- Museum Budaya Islami akan Dibuka di Inggris
- Pria Australia Dituduh Lakukan Teror atas Pembakaran Masjid
- 100 Pengacara Dunia Mendesak Netanyahu Berhenti Menahan Aktivis HAM
- Komisi X Tagih Pencairan Dana Siap Pakai untuk Lombok
- Simposium Anti PKI Dibuka Hari Ini
- Hafizhah 30 Juz Santri Terbaik Meninggal Tertimpa Bangunan Saat Gempa
- Sri Lanka akan Melarang Burqa dan Menutup lebih dari 1.000 Sekolah Islam
-
Indeks Terbaru
- Kejahatan Perang Israel Diadukan ke ICC
- Pernah Rasakan Genocida, Ribuan Warga Bosnia Demo untuk Gencatan Senjata di Gaza
- Pasukan Zionis Gempur Area RS Indonesia di Gaza
- Kritik Erdogan: Barat Lantang Bela Korban Charlie Hebdo, Tapi Diam Sikapi Genosida Gaza
- Halangi Bantuan ke Gaza Bisa Dituntut Pengadilan Internasional
- Pendukung Celtic tak Gentar, Tetap Kibarkan Bendera Palestina Saat Laga Liga Champions
- Islam Menjadikan Saya ‘Yahudi’ yang Lebih Baik
- Jerman Kritik Netanyahu Terkait Peta Timur Tengah tanpa Palestina
- Heboh Xi Jinping Buat Al-Quran Versi China, Seperti Apa?
- Seorang Ibu Tunaikan Nazar Jalan Kaki Lamongan – Tuban setelah Anaknya Tuntas Hafal Al-Quran
Leave a Reply