Halal Bihalal Muallaf Center Indonesia Diwarnai Haru Ucapan Syahadat
Mualaf Center Indonesia (MCI) menggelar acara halal bi halal yang dikemas dengan silaturahim bersama dan tausyiah kepada para mualaf di Tanjung Duren, Jakarta Barat, Ahad (7/8).
Kurang lebih 50-an orang yang sebagian besar merupakan mualaf dari berbagai latar belakang menghadiri acara silaturahim Merajut Ukhuwah ini. Hadir dalam pemberi tausyiah, Ustaz Ali Hasan Bawazier yang memberikan pesan kepada para mualaf baik yang baru mengenal Islam maupun yang telah beberapa tahun memeluk Islam.
Dalam pesannya, Ustaz Ali mengatakan kunci hidup sukses dunia akhirat adalah ikhlas beramal shaleh dan beriman. “Seberapa besar pun kita beramal shaleh tapi tidak beriman kepada Allah, sia-sia. Begitu juga sebaliknya, hanya beriman Islam saja tanpa beramal shaleh juga sia-sia,” ujarnya kepada puluhan Mualaf.
Usai tausyiah acara pun diisi dengan acara tanya jawab dan berbagai problem disampaikan para Mualaf, mulai dari masalah keluarga hingga hal dasar terkait pemahaman Islam. “Islam itu disampaikan dengan cara yang lemah lembut, seperti yang diajarkan Nabi Muhammad SAW. Bukan cara-cara kasar seperti teroris yang saat ini dilihat di media,” tegas Ustaz Ali.
Di akhir acara dilanjutkan dengan pendalaman agama mulai dari belajar membaca Alquran hingga diskusi ringan tentang agama bersama pengurus Mualaf Center Indonesia. Dan yang menarik, ada seorang wanita keturunan Tionghoa yang akhirnya mengucapkan dua kalimah syahadat di akhir acara Halal bi Halal ini.
Ketua Mualaf Center Indonesia, Steven Indra Wibowo mengatakan dengan suara lirih wanita yang bernama Damai bersyahadat dengan di akhir acara. “Sebenarnya ia sudah tertarik dengan Islam. Namun masih belum siap bersyahadat, masih belum mantap,” ujarnya.
Tapi, lanjutnya, karena ia mengungkapkan tidak ada alasan lagi untuk yakin dengan keyakinan tuhan dan agama lamanya. Akhirnya tidak ada alasan lagi bagi dia untuk menunda syahadat. Sesaat akhirnya beryahadat, Damai langsung menangis terharu di hadapan mualaf lainnya.
Steven mengungkapkan tantangan para Mualaf yang ia bina bersama tim di Mualaf Center tidaklah mudah. Mualaf Center Indonesia merupakan Yayasan yang tidak terkait dengan organisasi Islam manapun dalam membantu dan membimbing para Mualaf mengenal Islam.
Namun, ia mengungkapkan, dalam perjalanannya Mualaf Center memiliki tantangan lain. Karena dalam perjalanannya para Mualaf ini mendapatkan cobaan cukup berat dalam keislaman, terutama dari keluarga dan orang terdekat.(sumber: ROL)
Indeks Kabar
- Bahrain Umumkan Normalisasi Diplomatik dengan ‘Israel’
- Umat Buddha Garis Keras Tolak Pemberian Kewarganegaraan untuk Rohingya
- Taman Bermain Ali Baba Dianggap Bukti Islamisasi Jerman
- Israel Tangkap 1.000 Lebih Warga Palestina dalam Sebulan
- Makanan Halal Buka Pintu Antaragama di Taiwan
- Luar Biasa, Mekanik Muslim Ini Ciptakan Mobil Berbahan Bakar Air
- Tolak Masjid dengan Sembelih Boneka, Tiga Pria Jadi Tersangka
- Seabad Mathlaul Anwar: Jaga Hubungan Baik dengan Pemerintah
- Pemkot Sukabumi Gerakkan Shalat Subuh Berjamaah Keliling
- 100 Pengacara Dunia Mendesak Netanyahu Berhenti Menahan Aktivis HAM
-
Indeks Terbaru
- UEA Kecam Pembangunan Permukiman Baru Israel di Wilayah Palestina
- Jadi Mualaf, Susie Brackenborough: Tak ada yang Membingungkan dalam Islam
- Ucapan Islami Ini Membuka Mata Hati Mualaf Ismael Lea South untuk Masuk Islam
- Pelaku Bom Bunuh Diri di Masjid Pakistan Berseragam Polisi
- Mantan Ateis Asal Prancis Masuk Islam di Qatar, Kehangatan Muslim Kuatkan Keputusannya
- Kemenlu Rusia Kutuk Swedia Izinkan Politikus Denmark Bakar Alquran di Stockholm
- Trudi Best Jadi Mualaf karena Takjub Lihat Muslim Melakukan Sesuatu karena Allah
- Hidayah adalah Misteri, Dunia Clubbing Pintu Masuk Mualaf Ameena Bersyahadat
- Eks Marinir yang Berniat Mengebom Masjid Tak Kuasa Bendung Hidayah, Ia pun Bersyahadat
- Pemerintah Afghanistan Tak Pernah Larang Pendidikan untuk Perempuan
Leave a Reply