Berpakaian Muslim, Kelompok Anti-Islam Australia Buat Rusuh Gereja
Pemrotes sayap kanan dengan mengenakan pakaian Muslim mengejek dan meneriakkan slogan-slogan anti-Islam. Mereka menyerbu sebuah gereja di pantai timur Australia, Ahad (14/8). Para pengunjuk rasa membuat layanan di Gereja Anglikan Gosford di Sentral Coast, negara bagian New South Wales terganggu.
Seperti diberitakan laman BBC News, sekitar 10 orang memasuki gereja dan pura-pura berdoa sambil memainkan rekaman bacaan Alquran melalui pengeras suara. Mereka mengganggu misa pagi di gereja yang secara luas dikenal karena mendukung multikulturalisme, pengungsi dan pencari suaka.
Partai untuk Kebebasan yang merupakan anti-Islam dan anti-imigrasi mengunggah foto dan video insiden tersebut di media sosial, mengklaim insiden merupakan demonstrasi menentang dukungan gereja untuk para pemimpin Islam dan multikulturalisme. Di halaman Facebooknya, mereka menggunakan senator anti-imigrasi One Nation Pauline Hanson sebagai gambar profil.
Para perusuh menyindir kebijakan perbatasan garis keras Australia seperti tertulis “Neraka ada, dan itu di Nauru”.
Pendeta Rod Bower mengatakan, anggota Partai untuk Kebebasan masuk ke dalam gereja sekitar pukul 09.30 pagi waktu setempat, setengah dari khotbahnya. “Menggunakan pengeras suara, mulai menyalahkan saya khususnya untuk pekerjaan yang kami lakukan, mereka melanggar ruang suci kami,” ujarnya dilansir dari Sydney Morning Herald/, Senin (15/8).
Rod mengatakan insiden di gerejanya meneror para jamaah dan membuat beberapa cukup trauma, terutama orang tua. “Mereka terkejut,” katanya kepada Australian Broadcasting Corp. (sumber: ROL)
Naskah Terkait Sebelumnya :
- Jerman Larang Kelompok Anti-Islam Gelar Aksi Kenang Korban Paris
- Muslimah Australia Kalahkan Politikus Anti-Muslim di Kursi Dewan
- Partai Sayap Kanan Jerman Setujui Kebijakan Anti Islam
- Ribuan Warga Jerman Demonstrasi Tolak Kelompok Anti-Islam
- Video Heboh: Azan Berkumandang dari Gereja-Gereja di Switzerland
Indeks Kabar
- RUU PHU Disepakati Baleg, Kemenag Setop Jadi Penyelenggara Haji
- Bom Mematikan telah Menewaskan 50 Orang di Afghanistan
- WNI di London Ingin Punya Masjid
- Hebohkan Medsos, Ini Cerita Mualaf Cantik Korea Memeluk Islam
- Sekjen PBB: Ghouta Timur Seperti “Neraka di Atas Bumi”
- Sineas Inggris Serukan Boikot Film Israel
- Kekerasan terus Terjadi, 36 Terbunuh dalam Bentrok dan Serangan Terbaru di Kashmir
- PKS: UU Anti Kejahatan Seksual Lebih Penting
- Pengguna Narkoba Anak Capai 14 Ribu, KPAI dan MUI Wujudkan Rehabilitas Terpadu
- MUI: Yang Bela Emansipasi Wanita di Luar Koridor Islam Tak Diakui
-
Indeks Terbaru
- Jerman Kritik Netanyahu Terkait Peta Timur Tengah tanpa Palestina
- Heboh Xi Jinping Buat Al-Quran Versi China, Seperti Apa?
- Seorang Ibu Tunaikan Nazar Jalan Kaki Lamongan – Tuban setelah Anaknya Tuntas Hafal Al-Quran
- Menemukan Kedamaian Dalam Islam
- Dahulu Anti-Islam, Politikus Belanda Ini Temukan Hidayah
- Masjid di Siprus Yunani Diserang Bom Molotov Disertai Vandalisme: Islam tidak Diterima
- 24 Jam Sebelum Meninggal, Anthony Jadi Mualaf
- Pengadilan Turki Perintahkan Tangkap Rasmus Paludan, Pembakar Al-Quran di Swedia
- Georgette Lepaulle Bersyahadat di Usia Tua
- Uni Eropa Tegaskan Pembakaran Alquran tidak Memiliki Tempat di Eropa
Leave a Reply