Presiden Jokowi: Indonesia Mendorong Kemerdekaan Palestina
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan bahwa Indonesia terus mendorong penyelesaian konflik internasional, termasuk di Timur Tengah, secara damai.
Hal itu disampaikan pada Pidato Kenegaraan Presiden dalam rangka HUT ke-71 Proklamasi Kemerdekaan RI di depan Sidang Bersama DPR RI dan DPD RI di gedung MPR, Jakarta.
Indonesia, kata Presiden, terus mendorong penuntasan konflik di Suriah secara damai. “Serta pemenuhan hak-hak kemerdekaan rakyat Palestina,” ujarnya dalam pidato yang digelar sehari sebelum Upacara Kemerdekaan RI ke-71 yang tahun ini jatuh pada Rabu, 14 Dzulqa’dah 1437 H (17/08/2016).
Penyelesaian konflik secara damai, kata Presiden, merupakan semangat yang dibawa Indonesia saat menyerukan ajakan toleransi dan perdamaian di berbagai pertemuan dengan negara-negara Arab dan dengan Amerika Serikat. “Baik itu melalui jalur dialog dan maupun penggunaan media sosial,” imbuhnya sebagaimana dilansir laman setkab.go.id.
Begitu pula, lanjutnya, Indonesia terus terlibat aktif dalam mendorong penyelesaian perselisihan di Laut Cina Selatan. Yaitu melalui negosiasi dan upaya damai pasca penetapan Mahkamah Arbitrase Internasional di Den Haag, Belanda.
Presiden mengatakan, langkah-langkah tersebut merupakan bagian dari politik luar negeri Indonesia sebagai aspek strategis ketiga yang dicanangkan di tahun 2016. Tahun ini, katanya, dapat disebut sebagai Tahun Percepatan Pembangunan Nasional.
Pada aspek ini pun, katanya, dengan diplomasi yang kuat, Pemerintah mempercepat penjajakan berbagai kerja sama pedagangan internasional. Serta, mempertimbangkan partisipasi Indonesia di Trans-Pacific Partnership Agreement (TPPA), RCEP, dan lain-lainnya.
Dinilai Belum Konkret
Diketahui, sejak kampanye pada Pemilihan Presiden 2014 hingga di tahun keduanya menjadi presiden saat ini, Jokowi berkali-kali menyampaikan janjinya mendorong kemerdekaan Palestina. Misalnya, dalam pidatonya pada Konferensi Asia Afrika di Jakarta, Rabu (22/04/2015), Presiden Jokowi mengatakan dunia masih berutang kepada rakyat Palestina.
“Kita tidak boleh berpaling dari penderitaan rakyat Palestina, kita harus terus berjuang bersama mereka. Kita harus mendukung lahirnya sebuah negara Palestina yang merdeka….” demikian pidatonya kala itu. Namun, janji-janji Jokowi terkait kemerdekaan Palestina tersebut dinilai banyak pihak belum direalisasikan Jokowi secara konkret. Ia pun diminta banyak pihak untuk bertindak lebih nyata.
Dalam catatan hidayatullah.com, misalnya, pada sebuah aksi damai di Jakarta, Jumat (14/11/2014), Aliansi Selamatkan Al-Aqsa mendesak Jokowi merealisasikan janji kampanyenya untuk membela Palestina.
Pemuda Persatuan Umat Islam (PUI), April 2015, pun mendesak Jokowi merealisasikan janjinya terkait kemerdekaan Palestina.
Ketua Umum MUI Pusat, KH Ma’ruf Amin pada Rabu (21/10/2015), berharap janji Jokowi bukan sebatas statemen.
Empat Aspek Strategis
Pada pidato kenegaraan Presiden dalam rangka HUT RI ke-71 tersebut, Jokowi menyampaikan empat aspek strategis Indonesia memasuki tahun 2016. Aspek strategis pertama adalah mempercepat reformasi hukum untuk memberikan kepastian hukum dan memenuhi rasa keadilan masyarakat. Juga, terus mendorong reformasi birokrasi untuk menghadirkan pelayanan publik yang lebih prima.
Aspek strategis kedua, perombakan manajemen anggaran pembangunan dan aspek strategis ketiga adalah politik luar negeri. Sedangkan aspek strategis keempat, kata Presiden, adalah demokrasi, stabilitas politik, dan keamanan. (sumber; hidayatullah)
Naskah Terkait Sebelumnya :
- Amien Rais: Saya Ingatkan, Bung Jokowi Hati-Hati
- KTT OKI Harus Hasilkan Langkah Konkret Dukung Kemerdekaan Palestina
- MUI Sarankan Presiden Jokowi Buat Kebijakan Berpegang Nilai Agama dan Moralitas
- Peringati Kemerdekaan Hari Ini, Bukti Kecintaan PKS pada RI Tak Main-main
- Presiden Jokowi Minta Para Menteri Memantau Pergerakan Gafatar
Indeks Kabar
- Supermarket Terbesar Kedua di Austria Stop Jual Daging Halal
- Faksi-Faksi Palestina Sepakat Serukan Rakyat Lawan Israel
- Prihatin Penangkapan Aktivis, ACTA Gugat UU ITE
- HUT RI ke-72, AQL akan Gelar “Syiar Persatuan Mengisi Kemerdekaan dengan Qur’an”
- Sahabat Kita Siapkan Program Ramadhan di Korea Selatan
- Kasus Islamofobia di Prancis Terus Meningkat
- Hadiah Idul Fitri BSMI untuk Warga Gaza
- Pemilik Restoran Non Muslim di Malaysia Dilarang Perdaya Pelanggan dengan Tulisan “Halal”
- Kemenag: Rohis Pionir Perubahan, Pelopor Wawasan Keagamaan
- Warga Yunani Tolak Masjid Baru Athena
-
Indeks Terbaru
- UEA Kecam Pembangunan Permukiman Baru Israel di Wilayah Palestina
- Jadi Mualaf, Susie Brackenborough: Tak ada yang Membingungkan dalam Islam
- Ucapan Islami Ini Membuka Mata Hati Mualaf Ismael Lea South untuk Masuk Islam
- Pelaku Bom Bunuh Diri di Masjid Pakistan Berseragam Polisi
- Mantan Ateis Asal Prancis Masuk Islam di Qatar, Kehangatan Muslim Kuatkan Keputusannya
- Kemenlu Rusia Kutuk Swedia Izinkan Politikus Denmark Bakar Alquran di Stockholm
- Trudi Best Jadi Mualaf karena Takjub Lihat Muslim Melakukan Sesuatu karena Allah
- Hidayah adalah Misteri, Dunia Clubbing Pintu Masuk Mualaf Ameena Bersyahadat
- Eks Marinir yang Berniat Mengebom Masjid Tak Kuasa Bendung Hidayah, Ia pun Bersyahadat
- Pemerintah Afghanistan Tak Pernah Larang Pendidikan untuk Perempuan
Leave a Reply