Masjid yang Biasa Didatangi Pelaku Penembakan Orlando Dibakar
Polisi sedang melakukan penyelidikan atas kebakaran yang terjadi di sebuah masjid yang dulu biasa didatangi oleh pelaku penembakan di sebuah klub malam gay di Orlando.
Kamera-kamera pengawas menunjukkan seorang tersangka mendekati Islamic Center for Fort Pierce tidak lama sebelum api melalap masjid itu pada Senin malam (12/9/2016), kata polisi seperti dilansir BBC.
Kebakaran terjadi pada hari warga Muslim merayakan Idul Adha dan sehari sebelumnya Amerika Serikat memperingati peristiwa 9/11.
Omar Mateen melakukan penembakan massal yang menewaskan 49 orang, terparah dalam sejarah modern Amerika Serikat, pada bulan Juni lalu di sebuah klub malam kaum homoseksual, Pulse, di Orlando. Dia tewas ditangan petugas polisi yang memburunya.
Masjid yang dulu didatangi Mateen itu mengalami kerusakan parah, api yang membara menciptakan lubang di atap berdiameter 3 meter. Seseorang merekam saat-saat sebelum api terlihat dan kebakaran mulai terjadi, kata Kantor St. Lucie County Sheriff di laman Facebook.
“Kebakaran di tempat ibadah manapun adalah mengkhawatirkan, tidak peduli apa kondisi yang melatarbelakanginya,” imbuhnya.
Pelaku pembakaran “meneror masyarakat kita sebab kita tidak tahu di mana dia berada dan tidak tahu apa saja yang bisa dilakukannya,” kata Wilfredo Amr Ruiz, seorang juru bicara dari Council on American-Islamic Relations (CAIR). “Karena ini terjadi pada kami di pagi perayaan terbesar kami tahun ini hal tersebut membuat semua orang bersedih dan ketakutan, tetapi komunitas kami lebih besar dibanding sebuah bangunan,” kata Amr Ruiz. “Kami lebih kuat dari itu,” tegasnya.
Beberapa bulan terakhir Islamic Center of Fort Pierce mengalami sejumlah masalah. Beberapa pekan setelah kejadian penembakan di klub malam gay, seorang jamaah dipukuli hingga terluka parah di luar masjid.
Pengendara kendaraan bermotor kerap berhenti di sekitar masjid lalu mereriakkan kata-kata umpatan ke arah para jamaah, termasuk seorang pengendara truk yang berhenti hanya untuk mengutarakan umpatannya pada hari kebakaran terjadi, kata CAIR.
Selain didatangi Omar Mateen, masjid itu konon dikunjungi oleh Moner Mohammad Abu Salha, warga Amerika Serikat yang pertama melakukan aksi bunuh diri di Suriah.
Sebagian pengguna media sosial bersorak gembira mengetahui masjid tersebut dibakar orang. (sumber: ROL)
Naskah Terkait Sebelumnya :
Indeks Kabar
- Jumlah Umat Islam di Italia Meroket dari 2.000 Menjadi 2 Juta Orang
- 'Ucapan Assalamualaikum Dapat Pahala, Salam Pancasila tidak'
- Ketua MUI Tegaskan Kasus Meiliana Penistaan Agama
- Kudeta Myanmar, MUI Ajak Ormas Ingatkan Nasib Rohingya
- Indonesia Kecam UU “Negara Bangsa Yahudi”
- Muslim Austria Kecam Peta Nasional Islam
- Layanan Bayt Al-Qur’an dan Museum Istiqlal Dibuka Kembali
- Pengguna Narkoba Anak Capai 14 Ribu, KPAI dan MUI Wujudkan Rehabilitas Terpadu
- Indonesia Siap Ekspor Hafiz Alquran ke Seluruh Dunia
- Masjid Raya Baiturrahman Aceh Akan Dikembangkan Senyaman Masjid Nabawi
-
Indeks Terbaru
- UEA Kecam Pembangunan Permukiman Baru Israel di Wilayah Palestina
- Jadi Mualaf, Susie Brackenborough: Tak ada yang Membingungkan dalam Islam
- Ucapan Islami Ini Membuka Mata Hati Mualaf Ismael Lea South untuk Masuk Islam
- Pelaku Bom Bunuh Diri di Masjid Pakistan Berseragam Polisi
- Mantan Ateis Asal Prancis Masuk Islam di Qatar, Kehangatan Muslim Kuatkan Keputusannya
- Kemenlu Rusia Kutuk Swedia Izinkan Politikus Denmark Bakar Alquran di Stockholm
- Trudi Best Jadi Mualaf karena Takjub Lihat Muslim Melakukan Sesuatu karena Allah
- Hidayah adalah Misteri, Dunia Clubbing Pintu Masuk Mualaf Ameena Bersyahadat
- Eks Marinir yang Berniat Mengebom Masjid Tak Kuasa Bendung Hidayah, Ia pun Bersyahadat
- Pemerintah Afghanistan Tak Pernah Larang Pendidikan untuk Perempuan
Leave a Reply