Melebihi Dugaan, Pelatihan Masjid Mandiri di Istiqlal Diikuti Ribuan Peserta
Majelis Taklim Wirausaha (MTW) bekerja sama dengan Badan Pelaksana Pengelola Masjid Istiqlal (BPPMI) mengadakan Pelatihan Masjid Mandiri bertema “Ekonomi Berjamaah, Membangun Ekonomi Umat Berbasis Masjid” yang bertempat di Masjid Istiqlal, Jakarta, Sabtu (24/09/2016).
Pengurus BPPMI, Rusdi Efendi mengatakan, antusiasme peserta pelatihan sangat luar biasa. Ia menyebut, semula pihaknya menaksir akan hadir sebanyak 350-an pengelola masjid pada pelatihan tersebut.
“Ternyata yang hadir lebih dari 5.000 (peserta). Mudah-mudahan ini syiar, dan menjadi start poin dalam menggerakan ekonomi umat,” ujarnya di hadapan media.
Rusdi mengungkapkan, para peserta yang hadir tidak hanya berasal dari wilayah sekitar Jakarta, tetapi juga dari daerah yang cukup jauh dari ibu kota. Salah satunya Solihin, yang merupakan Ketua Yayasan Islamic Center Baitussalam, Slawi, Tegal, Jawa Tengah.
Saat ditanyai hidayatullah.com, Solihin mengaku sangat ingin tahu seperti apa mengelola dan menumbuhkan perekonomian yang berbasis masjid. “Saya rasa ini penting. Karena rata-rata masjid masih mengerjakan hanya urusan ibadah sehari-hari, tidak ada inovasi baru. Nah, ini kita makanya ingin tahu bagaimana supaya masjid bisa berdaya guna bagi jamaah, sekitar, bahkan lebih luas lagi,” katanya.
Hadir pada kesempatan itu sebagai pembicara di antaranya Ketua Masjid Jogokariyan, Yogyakarta, Jazir ASP; Ketua Jaringan Pengusaha Muslim Indonesia (JMPI) sekaligus Pimpinan MTW, Valentino Dinsi; CTO Masjidkita, M Firaz Fiashal; dan Kasubid Pelatihan Badan Pelaksana Pengelola Masjid Istiqlal, Akbar Zainuddin. (sumber: hidayatullah)
Naskah Terkait Sebelumnya :
- Filipina-Kirgistan Saingan Indonesia di Musabaqah Alquran dan Hadis Rep: Ratna Ajeng Tejomukti/ Red: Damanhuri Zuhri Republika/ Darmawan Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin (kedua kiri) bersama dengan Duta Besar Arab Saudi untuk Indonesia Musthafa Ibrahim Mubarak (kiri) menjawab pertanyaan wartawan usai acara Penyerahan Hadiah Musabaqah Hafalan Al-quran dan Hadis Tingkat Nasional, Pangeran Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin (kedua kiri) bersama dengan Duta Besar Arab Saudi untuk Indonesia Musthafa Ibrahim Mubarak (kiri) menjawab pertanyaan wartawan usai acara Penyerahan Hadiah Musabaqah Hafalan Al-quran dan Hadis Tingkat Nasional, Pangeran REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Juri Musabaqah Alquran dan Hadis tingkat Asia Pasifik VII Dasman Yahya Ma’ali mengatakan Indonesia setiap tahun selalu menjadi juara umum. Tetapi peserta dari 18 negara lainnya tak kalah hebat dalam hafalan Alquran dan Hadis. “Saya sebagai juri hadis, melihat penampilan dua hari, Indonesia memiliki saingan terkuat dalam menghafal Hadis yakni Kirgistan dan Filipina,” jelas Dasman kepada Republika, Rabu (20/4). Meskipun demikian, Dasman mengakui peserta yang mengikuti musabaqah Hadis merupakan orang-orang pilihan. Terbukti hanya 14 orang yang mengikuti musabaqah kategori hadis dan hanya berasal dari empat negara, Indonesia, Malaysia, Filipina dan Kirgistan. Bagi penghafal hadis untuk tingkat Asia Pasifik ini memiliki kriteria khusus. Seluruh peserta harus menghafal 500 hadis shahih. “500 hadis ini terbagi dengan 100 hadis hafal dengan sanadnya dan 400 hadis tanpa sanad,” ujarnya menjelaskan. Menurut Dosen Hadis UIN Riau ini, peserta dari Indonesia memiliki hafalan yang bagus di bidang hadis dan seluruhnya hafal 100 hadis dengan sanadnya. Ini diakuinya sulit sekali remaja muslim yang benar-benar memperhatikan hafalan hadis lengkap dengan sanad yang sangat panjang. Musbaqah Alquran dan Hadis ini diikuti 103 peserta dari 18 negara. Perlombaan dibagi menjadi lima kategori hafidz 30 juz, 20 juz, 15 juz, dan 10 juz serta hadist.
- Grand Launching ODOJ, Masjid Istiqlal Sesak Seperti Lebaran
- Istiqlal Gelar Musabaqah Al Quran dan Hadits
- KH Ali Musthofa Ya’qub: Ceramah Ulama Syi’ah Di Istiqlal Bisa Bahayakan Umat dan NKRI
- Masjid-masjid Mulai Siapkan Iktikaf
Indeks Kabar
- Peraturan ‘Silent Tarawih’ di Mesir Ternyata Atas Permintaan Gereja
- Komisi Fatwa MUI akan Kaji Kehalalan Beberapa Jenis Vaksin
- Kelompok Radikal Myanmar Hancurkan Masjid pada Ramadhan
- Mualaf di Pedalaman Kaltim Butuh Pendampingan dan Pembinaan
- Seorang Pria Lempar Daging Babi ke Masjid
- Selama Ramadhan, Penghimpunan Zakat Baznas Naik
- Malaysia Tandatangani Dokumen Perjanjian Al Quds
- Jerman Larang Kelompok Anti-Islam Gelar Aksi Kenang Korban Paris
- MUI: Radikalisme tidak Diukur dari Aksesoris Seperti Cadar
- Munas NU: Non-Muslim Bukan Kafir, Mereka Warga Negara
-
Indeks Terbaru
- Ucapan Islami Ini Membuka Mata Hati Mualaf Ismael Lea South untuk Masuk Islam
- Pelaku Bom Bunuh Diri di Masjid Pakistan Berseragam Polisi
- Mantan Ateis Asal Prancis Masuk Islam di Qatar, Kehangatan Muslim Kuatkan Keputusannya
- Kemenlu Rusia Kutuk Swedia Izinkan Politikus Denmark Bakar Alquran di Stockholm
- Trudi Best Jadi Mualaf karena Takjub Lihat Muslim Melakukan Sesuatu karena Allah
- Hidayah adalah Misteri, Dunia Clubbing Pintu Masuk Mualaf Ameena Bersyahadat
- Eks Marinir yang Berniat Mengebom Masjid Tak Kuasa Bendung Hidayah, Ia pun Bersyahadat
- Pemerintah Afghanistan Tak Pernah Larang Pendidikan untuk Perempuan
- Mantan Ateis Asal Prancis Masuk Islam di Qatar, Kehangatan Muslim Kuatkan Keputusannya
- Jenazah Tertukar, RS di Jerman Justru Kremasi Muslim
Leave a Reply