Militer Myanmar Bunuh 30 Etnis Rohingya dalam Aksi Kekerasan Terbaru
Tentara Myanmar dilaporkan telah membunuh lebih 30 orang etnis Rohingya dalam gelombang terbaru kekerasan atas etnis Muslim. Dalam sebuah pernyataan hari Senin (14/11/2016) militer melontarkan tuduhan sekitar 30 orang itu sebagai anggota “kelompok militan”.
Koran Global New Light of Myanmar melaporkan, sebanyak 22 orang didakwa sebagai penyerang bersenjatakan parang dibunuh di dekat Kampung Dar Gyi Zar.
Sabtu Lalu, pihak militer berkata, enam penyerang dan dua tentera terbunuh dalam serangan tentara Myanmar dengan helikopter tempur. Pasukan militer dilaporkan telah mengepung kawasan perkampungan etnik Muslim Rohingya di utara Rakhine dan menghalangi lembaga bantuan kemanusiaan memasuki kawasan tersebut.
Keadaan ini menyebabkan wartawan sukar menetapkan berapa jumlah sebenarnya korban dalam kekerasan di kawasan tersebut. Militer Myanmar dikabarkan telah membunuh belasan orang dan menangkap puluhan lainnya dengan alasan mencari penyerang. Pihak pemerintah mengeluarkan tuduhan, mereka adalah kaum “radikalis Rohingya” yang memiliki akses ke kelompok-kelompok asing bersenjata.
Sementara itu, portal berita BBC melaporkan, pemerintah Myanmar mengakui melepaskan tembakan di kawasan perkampungan yang dihuni etnis minoritas Muslim paling tertindas di dunia ini dengan helikopter tempur.
Pengumuman pihak keamanan datang seiring laporan Human Rights Watch (HRW) mengenai citra satelit yang menunjukkan tiga desa etnis Muslim Rohingya dibakar selama beberapa pekan menyebabkan lebih 400 rumah di tiga perkampungan Rohingya habis.
Lembaga hak asasi manusia ini mendesak Myanmar mengundang PBB melakukan penyelidikan atas kehancuran 430 bangunan di tiga desa di distrik Maungdaw utara, yang terjadi pada 22 Oktober hingga 10 November lalu. “Gambar satelit yang baru tidak hanya mengkonfirmasi kerusakan di desa Rohingya, tetapi juga menunjukkan bahwa itu lebih besar dari yang kita pikirkan”, ungkap Direktur HRW Asia Brad Adams.
Kerusakan terjadi di desa-desa Pyaung Pyit, Kyet Yoe Pyin, dan Wa Peik. Etnis Muslim Rohingya adalah minoritas tanpa kewarganegaraan yang diposisikan sebagai imigran legal oleh nasionalis Buddha, meskipun mereka telah tinggal di Myanmar selama beberapa generasi. (sumber: hidayatullah)
Naskah Terkait Sebelumnya :
- 24 Etnis Muslim Rohingya Tewas dalam Operasi Gabungan di Myanmar
- Kelompok HAM Sebut Myanmar Lakukan Genosida Muslim Rohingya
- Kelompok HAM: Myanmar Terlibat dalam Perdagangan Muslim Rohingya
- Laporan Terbaru Bukti Penyiksaan Muslim Rohingya
- Pengungsi Rohingya Kecewa Ada LSM Sebut Tidak Ada Pembantaian di Myanmar
Indeks Kabar
- WAMY dan OKI Angkat Bicara Pelarangan Puasa di China
- Keuangan Syariah Indonesia Masih di Bawah Malaysia dan Arab Saudi
- Perwakilan Berbagai Negara Hadiri Forum al Quds Internasional Kedua di Turki
- 200 Tentara Israel Kembali Serang Masjid Al Aqsha
- Tempat Hiburan di Depok Diminta Tutup Selama Ramadhan
- Sekolah Islam Pertama di Darwin akan Abadikan Nama Makassar
- Pembersihan terhadap Etnis Rohingya Masih Berlangsung
- Remaja yang Dibunuh Israel Itu Penghafal Quran
- Menag: Ada Pihak yang Ingin Benturkan Pancasila dan Islam
- JK Resmikan Sekolah dan Masjid Ramah Gempa di NTB
-
Indeks Terbaru
- Kemenlu Rusia Kutuk Swedia Izinkan Politikus Denmark Bakar Alquran di Stockholm
- Trudi Best Jadi Mualaf karena Takjub Lihat Muslim Melakukan Sesuatu karena Allah
- Hidayah adalah Misteri, Dunia Clubbing Pintu Masuk Mualaf Ameena Bersyahadat
- Eks Marinir yang Berniat Mengebom Masjid Tak Kuasa Bendung Hidayah, Ia pun Bersyahadat
- Pemerintah Afghanistan Tak Pernah Larang Pendidikan untuk Perempuan
- Mantan Ateis Asal Prancis Masuk Islam di Qatar, Kehangatan Muslim Kuatkan Keputusannya
- Jenazah Tertukar, RS di Jerman Justru Kremasi Muslim
- Pernah Benci Islam hingga Pukul Seorang Muslim, Mualaf Eduardo Akhirnya Bersyahadat
- Dulu Anggap Islam Agama Alien, Ini yang Yakinkan Mualaf Chris Skellorn Malah Bersyahadat
- Marine El Himer, Sang Model Prancis yang Masuk Islam
Leave a Reply