Suu Kyi Dituduh Izinkan Genosida
Pemimpin Myanmar, Aung San Suu Kyi dituduh melegitimasi genosida yang terjadi terhadap Muslim Rohingya di Rakhine, Sabtu (26/11). Sejumlah kelompok internasional terus memberitakan pernyataan bertentangan dengan klaim pemerintah Myanmar.
David Mathieson dari Human Rights Watch mengatakan Suu Kyi gagal memberikan dukungan pada Rohingya. Padahal ia adalah ikon internasional dalam hal perdamaian dan HAM. “Satu versi mengatakan ia tidak berperasaan dan tidak peduli, tapi yang paling mungkin adalah ia hanya tidak memiliki kontrol atas militer,” katanya.
Peneliti di Queen Mary University London mengatakan kebungkaman Suu Kyi sama saja mengizinkan terjadinya genosida. Mereka menilai ini adalah ujian bagi kepemimpinan Suu Kyi meski ia bukan pemimpin secara hukum.
Kelompok-kelompok HAM menuduh militer menggunakan serangan terhadap polisi perbatasan bulan lalu untuk menyerang Rohingya. Myanmar sudah sejak lama mengacuhkan nasib satu juta minoritas yang mereka sebut imigran ilegal itu.
Dalam perkembangan terbaru, Amnesty International melaporkan nasib Rohingya yang mencoba mengungsi ke Bangladesh. Ribuan dari mereka dipulangkan kembali ke sisi Myanmar oleh otoritas Bangladesh.
Pada Jumat (25/11) amnesty mengatakan pasukan perbatasan Bangladesh juga menahan sejumlah pengungsi. Aksi tersebut melanggar hukum internasional. Pasalnya, mereka memaksakan pengungsi kembali ke tempat yang berisiko tinggi. “Rohingya sedang diperas oleh tindakan tak berperasaan otoritas Burma dan Bangladesh,” kata Direktur Asia Selatan Amnesty, Champa Patel, dikutip Guardian. Menurutnya, Bangladesh tidak seharusnya menambah penderitaan minoritas yang berusaha mencari tempat aman.
Sementara mereka yang berhasil mencapai kamp pengungsi di kota Cox’s Bazaar menghadapi kekurangan makanan dan minuman. Sejumlah orang sudah menderita malnutrisi akut.
Sejauh ini, tidak ada pihak yang bisa mengonfirmasi secara independent terkait kondisi di Rakhine. Jurnalis, kelompok internasional dan penyidik independen juga tidak diizinkan masuk wilayah itu.
Suu Kyi hanya mengatakan penyelidikan yang dipimpin pemerintah sedang dilakukan. Sementara itu, tekanan mulai menggeliat dari negara-negara tetangga. Beberapa waktu lalu, Malaysia, Indonesia, Thailand dan Bangladesh melakukan protes massal pada Myanmar.
Malaysia dan Indonesia telah memanggil masing-masing Duta Besar Myanmar. Kementerian Luar Negeri menyeru semua pihak untuk menunda aksi yang bisa memperkeruh suasana. “Malaysia menyeru pemerintah Myanmar melakukan segala langkah yang diperlukan untuk mengatasi tuduhan pembersihan etnis di Rakhine,” kata Kementerian Luar Negeri Malaysia. Selain itu, ratusan Muslim Rohingya yang berada di Malaysia berkumpul untuk protes.
Mereka mengecam aksi pertumpahan darah atas minoritas. Mereka juga mengkritik penerima Nobel Perdamaian Myanmar yang dinilai tidak melakukan apa pun. Pengunjuk rasa meminta bantuan kemanusiaan masuk Rakhine.
Sementara, kantor berita pemerintah Global New Light of Myanmar memberitakan pemerintah telah memberi bantuan makanan ke empat desa di Maungtaw, Rakhine. Sejumlah jalan yang menghubungan distrik Maungtaw juga sudah diperbaiki. (sumber: ROL)
Naskah Terkait Sebelumnya :
Indeks Kabar
- Turki Miliki 120 Ribu Penghafal dan 15 Ribu Halaqah Al Qur`an
- Austria Ajukan RUU Batasi Pergerakan Islam
- Intelijen Jerman: Jumlah Pendukung Islam Naik
- Gereja di Malaysia Ngotot Gunakan kata ‘Allah'
- Karena Beragama Islam, Hakim Perempuan Amerika Ini Diancam Akan Dibunuh
- Kecuali di Australia, Islam Agama Tercepat Berkembang di Dunia
- Pasukan ‘Israel’ Berusaha Menyerang Rumah Perwakilan OKI di Yerusalem
- Zionis Hantam Gaza dengan 19 Rudal
- Menembak Mati Paramedis Gaza, Israel Melanggar Hukum Internasional
- Kesimpulan Mengejutkan Ilmuwan Dunia Soal Insiden WTC 9/11
-
Indeks Terbaru
- UEA Kecam Pembangunan Permukiman Baru Israel di Wilayah Palestina
- Jadi Mualaf, Susie Brackenborough: Tak ada yang Membingungkan dalam Islam
- Ucapan Islami Ini Membuka Mata Hati Mualaf Ismael Lea South untuk Masuk Islam
- Pelaku Bom Bunuh Diri di Masjid Pakistan Berseragam Polisi
- Mantan Ateis Asal Prancis Masuk Islam di Qatar, Kehangatan Muslim Kuatkan Keputusannya
- Kemenlu Rusia Kutuk Swedia Izinkan Politikus Denmark Bakar Alquran di Stockholm
- Trudi Best Jadi Mualaf karena Takjub Lihat Muslim Melakukan Sesuatu karena Allah
- Hidayah adalah Misteri, Dunia Clubbing Pintu Masuk Mualaf Ameena Bersyahadat
- Eks Marinir yang Berniat Mengebom Masjid Tak Kuasa Bendung Hidayah, Ia pun Bersyahadat
- Pemerintah Afghanistan Tak Pernah Larang Pendidikan untuk Perempuan
Leave a Reply