Gambaran Padang Mahsyar

Peristiwa di Padang Arafah adalah peristiwa luar biasa yang hanya terjadi setahun sekali. Sebab, padang pasir tandus yang tidak berpenghuni itu tiba-tiba ramai, dipenuhi oleh jamaah haji dari semua negara.

Pada tanggal 9 Dzulhijah jutaan orang berkumpul di tempat ini dengan kompak menggemakan talbiyah, takbir, dan doa-doa. Hingga terasa sangat khidmat dan meriah suasana ibadah di Arafah.

Allah berfirman, “Lihatlah hamba-hamba-Ku itu, mereka meninggalkan semua yang telah dimilikinya dan mendatangi-Ku dengan kusut dan berdebu memohon ampunan dan rahmat-Ku. Aku bersaksi dengan kalian bahwa Aku telah mengampuni mereka”. (Hadis Qudsi diriwayatkan dari Abu Hurairah RA).

Rasulullah SAW bersabda, “Tidak ada hari di mana Allah SWT membebaskan hamba dari neraka lebih banyak dari pada hari Arafah. Dan sungguh Dia turun ke lamgit dunia dan membanggakan mereka didepan para malaikat dan berkata ‘Apa yang mereka inginkan?’ (HR Ahmad).

Di Padang Arafah keadaan semua umat sama dan sederajat. Tidak ada perbedaan bangsa, suku, kekayaan, dan pangkat. Pada hari itu, umat Islam menyingkirkan rasa sombong dan angkuhnya, sifat jahat, dan dengkinya.

Rasulullah SAW bersabda, “Tidaklah setan pernah terlihat lebih kerdil, terjauhkan, hina, dan kesal daripada hari Arafah, itu karena mereka melihat turunnya rahmat dan pengampunan Allah atas dosa-dosa besar kecuali apa yang ia lihat pada perang badar.” (HR Malik dari Ubaydillah bin Harith).

Diriwayatkan juga, ditempat yang mulia ini (Padang Arafah) Adam dan Hawa dipertemukan oleh Allah setelah mereka turun dari surga dan terpisah sekian lama. Akhirnya mereka berjumpa dipadang Arafah dan mereka tidak pernah terpisah lagi kecuali oleh maut.

Setelah bertemu di Arafah para malaikat mengingatkan mereka berdua agar mengakui dosa-dosa mereka dan memohon ampunan kepada Allah. Mereka pun mematuhi nasihat para malaikat seperti yang tercatat dalam Alquran tentang doa pengakuan dosa dan ampunan.

“Keduanya berkata: ‘Ya Tuhan kami, kami telah menganiaya diri kami sendiri, dan jika Engkau tidak mengampuni kami dan memberi rahmat kepada kami, niscaya pastilah kami termasuk orang-orang yang merugi. Tuhan kami, kami telah menganiaya diri kami sendiri, jika engkau tidak mengampuni kami.” (QS al-A’raf: 23)

Kemudian Adam dan Hawa Arafah atau telah mengetahui dosa-dosa mereka juga arafah atau mengetahui caranya bertaubat, sebabnya tempat itu dinamakan Arafah. Selain itu dalam bertaubat diperlukan kesungguhan dan tekad yang kuat terus yakin dan tidak berputus asa dari rahmat Allah itulah yang dilakukan Adam dan Hawa sampai mereka mendapatkan ampunan dari Allah.

Wukuf adalah gambaran dalam perenungan dan menyadarkan diri dalam upaya mencari kebenaran, hidayah ampunan dan makrifat. Wukuf sebagai instrospeksi jiwa dan rohani dalam perjalanan mengenal diri, yang pada akhirnya akan mengantarkan manusia mengenal Allah.

Hidup seperti sebuah perjalanan, terkadang kita perlu berhenti sejenak dari perjalanan untuk melakukan instrospeksi terhadap perjalanan yang kita lalui, apakah hidup sudah sesuai dengan tujuan penciptaan kita. (sumber: ROL/ihram.co.id)


Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

You may use these HTML tags and attributes: <a href="" title=""> <abbr title=""> <acronym title=""> <b> <blockquote cite=""> <cite> <code> <del datetime=""> <em> <i> <q cite=""> <s> <strike> <strong>