YLKI: Waspadai Makanan Luar Negeri tanpa Label Halal
Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia Sumatera Utara meminta kepada masyarakat agar tetap mewaspadai produk makanan kemasan dari luar negeri, tanpa menggunakan label halal yang dijual di pusat perbelanjaan.
“Konsumen jangan sampai terkecoh dengan makanan dari berbagai negara asing yang masuk ke Indonesia,” kata Ketua Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Sumut, Abubakar Siddik di Medan, Jumat.
Ia berharap, Dinas Perdagangan, Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan BPOM, agar melakukan pemeriksaan terhadap produk makanan dari luar negeri. “Penertiban produk yang tak pakai label halal itu, harus dilaksanakan untuk menghindari hal-hal yang tidak diingini terhadap masyarakat,” ujar Abubakar.
Ia menilai, setiap produk makanan dari luar negeri harus mencantumkan label halal, sehingga bisa diketahui oleh konsumen dan masyarakat secara luas. Selain itu, masyarakat juga bisa mengetahui produk makanan yang akan mereka beli, dan tidak terjadi kesalahan atau keliru memilih produk itu.
“Apalagi, mengenai kehalalan dan kebersihan makanan tersebut, perlu diketahui bagi masyarakat yang beragama Islam,” ucapnya.
Abubakar menyebutkan, produk makanan dari luar negeri yang tidak dilaporkan masuk ke Indonesia, bukan hanya mencemaskan masyarakat, tetapi juga akan merugikan negara karena tidak mendapatkan pajak.
Baca juga, NTB Tujuan Wisata Halal.
“Pemerintah melalui lembaga terkait, harus tetap mengawasi produk makanan dari negara luar itu, apakah sudah terjamin kebersihannya, dan tidak mengalami gangguan kesehatan,” kata Ketua YLKI. (sumber: ROL/Antara)
Indeks Kabar
- Film “Aku, Kau & KUA” Ajarkan Pemuda Bahwa Dalam Islam Tidak Ada Pacaran
- Muncul Lagi Penistaan Agama pada Panci Bertuliskan “Alhamdu Allah”
- Lima Alasan Mualaf Tertarik pada Islam
- Baznas DIY Targetkan Dana ZIS Rp 3,5 Miliar Tahun ini
- Hebohkan Medsos, Ini Cerita Mualaf Cantik Korea Memeluk Islam
- Kemenag Susun Kode Etik Siaran Dakwah di Media Elektronik
- Jumlah Muslim Terus Bertambah, Kuba Bangun Masjid Pertamanya
- Parlemen Australia Merekomendasikan Pelecehan Seks Anak di Gereja Katolik Merupakan
- Saudi Renovasi 647 Masjid dengan Dana 500 Juta Riyal
- LAZIS PLN Serahkan 2000 Beasiswa Mahasiswa
-
Indeks Terbaru
- China Tangkapi Warga Muslim Hui yang Tolak Penghancuran Masjid
- Dari Benci Jadi Cinta Islam
- OKI Adakan Pertemuan Darurat Membahas Sudan, Militer Setuju Gencatan Senjata Seminggu
- Yusuf Masuk Islam Setelah Temukan Alquran di Stadion Old Trafford
- Pelaku Penembakan Kantor MUI Tewas, Sebelumnya Incar Ketua Umum dan Mengaku Nabi
- Viral Video Protes Suara Bising di Masjid, Kakek Australia Ini Malah Masuk Islam
- Pelaku Penembakan Kantor MUI Tewas, Sebelumnya Incar Ketua Umum dan Mengaku Nabi
- Mualaf Fano, Dulu Benci dan Caci Maki Adzan Tapi Kini Malah Merindukan Kemerduannya
- Kantor MUI Ditembak, Sejumlah Staf Jadi Korban
- Terpikat Makna 2 Surat Alquran, Mualaf Nathalia: Saya Temukan Konsistensi dalam Islam
Leave a Reply