Tayangan Televisi Saat Ini Rugikan Kehidupan Keagamaan
Ketua Informasi dan Komunikasi MUI Masduki Baidlowi menilai, tayangan-tayangan televisi saat ini masih dianggap merugikan kehidupan keagamaan. Bukan hanya Islam, tetapi juga agama-agama di Indonesia lainnya.
Televisi saat ini sudah menjadi wakil atau agen dari kebudayaan populer, yang permisif terhadap nilai-nilai agama, khususnya dalam program-program hiburan. Selain itu, televisi di Indonesia juga secara keseluruhan telah didominasi oleh kepentingan modal dan industri.
”Sehingga orientasinya adalah bagaimana mengekploitasi untuk mencari keuntungan, maka seluruh ‘tangan-tangan’ industri itu digerakkan bagaimana supaya keuntungan didapat. Karena itu, moralitas masyarakat tidak menjadi hitungan di situ,” ujar dia baru-baru ini.
Orientasi utama kepada industri pun membuat televisi dianggap abai mematangkan moralitas masyarakat, yang seharusnya menjadi paradigma dan modal sosial yang lebih bagus pada masa mendatang. Hal ini agar masyarakat bisa lebih beradab, lanjut Masduki, sebagaimana seperti dicita-citakan bangsa Indonesia.
”Tapi arahnya bukan ke situ, malah dia menciptakan pementahan dalam konteks nilai moral dan keagamaan karena dia sudah sebagai industri,” ujarnya.
Di sisi lain, Masduki menambahkan, perkembangan televisi yang telah menjadi industri tersendiri bukan sebuah pelanggaran. Di titik inilah perlu ada pengoptimalan peran-peran lembaga-lembaga kontrol, seperti KPI, Komisi I DPR RI, dan Kemenkominfo, terhadap isi tayangan atau lembaga penyiaran yang dianggap permisif terhadap pelanggaran nilai-nilai agama dan moralitas. (sumber: ROL)
Naskah Terkait Sebelumnya :
Indeks Kabar
- Tindak Tegas Myanmar, Pimpinan DPR Desak Pemerintah Gunakan Forum-forum Dunia
- FAKTA: Iklan Rokok Pembodohan
- Zakir Naik: Mereka tak Suka Saya
- Temui Imam Tolikara, GIDI Janji Shalat Idul Adha Aman
- Milisi Afrika Tengah Deklarasikan Negara Otonom Muslim
- Paus Fransiskus Yakin Gereja Katolik Akan Selamanya Melarang Wanita Jadi Pendeta
- Tak Bertindak Soal Rohingya, Paham Usulkan Cabut Nobel Perdamaian San Suu Kyi
- India Diberondong Petir dan Badai Debu, Seratusan Orang Tewas
- Kemendikbud Sesalkan Larangan Berjilbab di Sekolah Terjadi Lagi
- Selain Ramadhan Fair, Istiqlal Juga akan Santuni Seribu Anak Yatim
-
Indeks Terbaru
- Lebih dari 16.000 Madrasah di Uttar Pradesh India Ditutup
- Selamat Idul Fitri 1445 H, Mohon Maaf Lahir-Batin
- Baznas Tolak Bantuan Palestina dari McDonald’s Indonesia
- Malam Lailatul Qadar, Malaikat Berhamburan ke Bumi
- Puasa Ramadhan Menghapus Dosa
- Paksa Muslimah Lepas Hijab saat Mugshot, Kepolisian New York Ganti Rugi Rp 278 Miliar
- Dari Martina Menjadi Maryam, Mualaf Jerman Bersyahadat di Dubai
- Al Shifa, Rumah Sakit Terbesar di Gaza Dihabisi Militer Zionis
- Tiga Macam Mukjizat Alquran
- Prof Maurice, Ilmuwan Prancis yang Jadi Mualaf Gara-Gara Jasad Firaun
Leave a Reply