Umat Islam Babel Menolak Penghinaan Terhadap Ulama

Sejumlah perwakilan ormas Islam dan organisasi kepemudaan Bangka Belitung (Babel) menemui pimpinan DPRD Propinsi Babel, kemarin Rabu (25/01/2017) siang untuk menolak segala bentuk penghinaan pada ulama.

Perwakilan yang terdiri dari perwakilan Muhammadiyah, NU, FPI, Pemuda Pancasila, Front Jaga Babel, dan organisasi lainnya diterima Wakil Ketua DPRD Propinsi Babel, Amri Cahyadi di ruang rapat anggota dewan.

Salah seorang perwakilan, Firmansyah Ladin mengatakan kedatangan rombongan dalam rangka menindaklanjuti pernyataan PW GP Anshor Babel yang dinilai menghina ulama. Yang dimaksudkan itu adalah pernyataan berjudul “Kami Tolak Seribu Persen Si Rizieq di Bumi Serumpun Sebalai” itu dibacakan pada tanggal 19 Januari 2017 oleh Ketua PW GP Anshor Babel, Masmuni Mahatma.

“Lebih menyakitkan lagi, Masmuni mengatasnamakan masyarakat Bangka Belitung dalam pernyataannya,” tegas Firmansyah Ladin. Sementara, tambahnya, Masmuni yang juga dosen di STAIN Syaikh Abdurrahman Siddik itu bukanlah putra kelahiran Babel.

Pernyataan sebanyak 7 poin itu, salah satunya PW GP Anshor Babel menulis:

“Kami MENOLAK kehadiran si RIZIEQ dan SEKONGKOLNYA di bumi Serumpun Sebalai tanpa kecuali, sebab si RIZIEQ telah mengobrak-abrik tatanan keutuhan berbangsa, bernegara, bermasyarakat hingga kerukunan umat dalam keindonesiaan.” (poin 3)

Menanggapi hal itu, Muhammad Kurnia, dai muda Babel mengatakan pernyataan PW GP Anshor Babel mengada-ada. Katanya, Habib Rizieq Shihab sudah berkali-kali datang ke Babel ini. “Apakah pernah setelah kedatangan Habib Rizieq di Babel ini terjadi keributan?” sergah Muhammad Kurnia yang lulusan dari Universitas Al-Azhar Mesir.

Lebih lanjut, Hasan Rumata, perwakilan dari PW Muhammadiyah Babel di hadapan anggota dewan menyatakan agar PW GP Anshor Babel mencabut pernyataan dan meminta maaf kepada masyarakat Babel. Pasalnya, pernyataan tersebut sudah meresahkan masyarakat Muslim di Babel.

“Umat Islam harus berhati-hati terhadap usaha yang ingin memecah belah umat Islam, mengadu domba antara umat dengan ulama. Ini juga pernah sebelum pemberontakan PKI tahun 1965,” imbuh Hasan Rumata.

Selanjutnya, di hadapan pimpinan DPRD Prop Babel, Firmansyah Ladin membacakan 7 poin pernyataan sikap ormas Islam dan organisasi kepemudaan Babel. Diantaranya menuntut Masmuni, Ketua PW GP Anshor Babel mencabut pernyataannya.

“Menuntut kepada sdr Masmuni selaku Ketua PW GP Anshor Babel untuk mencabut pernyataannya yang telah menghina ulama dan menyinggung perasaan masyarakat Bangka Belitung secara terbuka paling lambat 2×24 jam terhitung tanggal 22 Januari 2017,” demikian poin sikapnya. (sumber: hidayatullah)


Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

You may use these HTML tags and attributes: <a href="" title=""> <abbr title=""> <acronym title=""> <b> <blockquote cite=""> <cite> <code> <del datetime=""> <em> <i> <q cite=""> <s> <strike> <strong>